PPKn SMP KK C
45 Umpan Balik dan Tindak Lanjut.
Setelah Anda mempelajari Modul dan mengerjakan Latihan Kerja, Cocokan jawaban Anda dengan kunci jawaban terlampir. Apabila Anda belum mencapai
80, dipersilakan mempelajari kembali,. Sebaiknya apabila sudah mencapai 80 ke atas silakan mempelajari modul pada kegiatan pembelajaran berikutnya nilai
tanggung jawab, komitmen moral Rumus berikut digunakan untuk menghitung tingkat penguasaan anda :
������� ���������� = �����ℎ ������� �����
�����ℎ ���� � 100
Kegiatan Pembelajaran 3
46
PPKn SMP KK C
47
Kegiatan Pembelajaran 3 Perbedaan Baik dan Buruk dalam Bertutur Kata
Berperilaku dan Bersikap Sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila
Tujuan Pembelajaran
1. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan maksud bertutur kata baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
2. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan maksud bertutur kata buruk yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
3. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan perbedaan bertutur kata baik dan buruk menurut nilai-nilai Pancasila
4. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan bersikap baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
5. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan bersikap buruk yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
6. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan perbedaan bersikap baik dan buruk menurut nilai-nilai Pancasila
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. peserta diklat mampu menjelaskan bertutur kata baik dan buruk menurut dengan nilai-nilai Pancasila.
2. peserta diklat mampu menjelaskan perbedaan bertutur kata baik dan buruk menurut nilai-nilai Pancasila
3. peserta diklat mampu menjelaskan bersikap baik dan buruk menurut dengan nilai-nilai Pancasila.
4. peserta diklat mampu menjelaskan perbedaan bersikap baik dan buruk menurut nilai-nilai Pancasila
5. peserta diklat mampu menjelaskan perilaku baikdan buruk menurut nilai-nilai Pancasila.
Kegiatan Pembelajaran 3
48
6. peserta diklat mampu menjelaskan perbedaan berperilaku baik dan buruk menurut nilai-nilai Pancasila
Uraian Materi
1. Bertutur Kata Baik Dan Buruk Menurut Nilai-Nilai Pancasila
Pancasila disepakati secara nasional oleh bangsa Indonesia sebagai dasar negara Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pandangan hidup bangsa,namun
dalam upaya implementasinya mengalami berbagai hambatan,sejak jaman Presiden Soekarno sampai jaman Presiden Joko Widodo.
Gerakan reformasi mengajukan tuntutan untuk melaksanakan demokratisasi di segala bidang, menegakkan hukum dan keadilan, menegakkan hak asasi manusia
HAM, memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme KKN, melaksanakan otonomi daerah dan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah,
serta menata kembali peran dan kedudukan TNI dan POLRI. Hal ini hanya akan menjadi cita-cita tanpa realita jika tidak dibarengi dengan perubahan mendasar
dalam tutur kata , sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pemerintah Presiden Joko Widodo terus menggelorakan semangat perubahan,
antara lain yang dikenal dengan revolusi mental. Jadi yang diubah mentalitasnya yakni mentalitas sebagai warga bangsa yang cerdas dan baik good and smart
citizen. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan karakter bangsa. Dengan pendidikan karakter melalui PPKn diharapkan peserta didik mengetahui baik dan
buruk menurut standar nilai yang berlalu yakni sesuai dengan nilai nilai Pancasila
a. Bertutur kata Baik Menurut Nilai-Nilai Pancasila
Kondisi masyarakat Indonesia nampak mengalami perubahan dalam tutur kata. Tanda atau indikasi penggunaan tutur kata dapat diperhatikan dalam
pecakapan sehari-hari. Apakah yang dimaksud baik ? Baik berarti pantas, santun, bagus dan masih banyak padanan lainnya. Dalam kamus Besar
Bahasa Indonesia 1995:78 baik artinya elok, apik, tidak ada cela. Sedangkan buruk artinya jahat, tidak menyenangkan. Tutur kata baik adalah cermin akhlaq
yang mulia. Perangai beradab penuh kelembutan masih perlu ditingkatkan dalam kehidupan. Memang bahasa dan tutur kata sering tergantung pada adat
PPKn SMP KK C
49
dan kebiasaan yang bersifat lokalitas, artinya ada tutur kata kasar menurut penilaian orang dan kelompok masyarakat, ternyata tutur kata yang biasa atau
yang baik baik saja menurut lainnya. Tutur kata adalah perkataan yang diucapkan atau berbincang-bincang. Ajaran
moral menuntun manusia dalam bertutur kata untuk senantiasa menghiasi lisan dengan tutur kata yang manis. Ucapan yang mengandung tutur kata yang
manis pasti mengandung sesuatu yang bermanfaat. Tutur kata yang manis, membuat sejuk, nyaman dan sopan, sehingga diucapkan dihadapan orang lain
tidak akan marah, tersinggung, sakit hati ataupun kecewa. Sebaliknya tutur kata yang tidak baik menurut nilai-nilai Pancasila adalah tutur kata yang
berakibat seseorang yang kita ajak berbicara kecewa, marah, tersinggung dan sakit hati
Tutur kata baik yang dimaksudkan disini adalah tutur kata sesuai nilai-nilai Pancasila yang dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Tutur kata
baik adalah tutur kata yang secara umum diterima oleh masyarakat Indonesia, atau tutur kata yang mengandung nilai-nilai etika dan kesopanan yang jika
diucapkan dipandang sopan oleh siapa saja di seluruh Indonesia. Berikut daftar tutur kata yang dianggap sebagai tutur kata yang baik:
Tabel 6. Bertutur Kata Baik Menurut Nilai-Nilai Pancasila
Tutur Kata Baik
Jujur Tulus
Mengalah rendah hati
berprasangka baik Memuji
menghormati sesama melaksanakan tugas
menunjukkan empati menyenangkan,
menghargai patuh pada yang punya
otoritas kata-kata standar
berbicara sesuai konteks memuji dengan tulus
ada penanda lingual maaf, tolong, terima kasih
Lembut Mendukung
Sederhana hormat pada orang tua
humor lucu sesuai konvensi
Sapaan menentramkan,
meredam berbicara sesuatu yang
nyata Pantas
Sabar Halus
tidak kaku, toleran mudah dipahami
pujian tulus
b. Bertutur Kata Buruk Menurut Nilai Pancasila
Tutur kata buruk adalah tutur kata yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila,
Kegiatan Pembelajaran 3
50
yakni yang bertentangan ajaran agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, misalnya tutur kata menghujat,
menghina, memfitnah. Tutur kata yang tidak menempatkan kedudukan manusia pada harkat dan martabatnya nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan
Makmur, misalnya menyebut manusia dengan sebutan hewan. Tutur kata buruk adalah tutur kata yang dapat menimbulkan perpecahan, pertengkaran,
konflik antar suku , agama, ras, antar golongan SARA , hal ini berarti tutur kata yang menciderai sila Persatuan Indonesia, misalnya menghina suku,
agama. Tutur kata buruk adalah yang mau menang sendiri, sehingga menutup jalan musyawarah, ini bertentangan dengan sila Kerakyatan Yang dipimpin
oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan. Dan tutur kata buruk adalah yang senantiasa memperlakukan secara semena-mena,
sehingga menghinakan, merendahkan sehingga merasa tidak mendapat keadilan. Ini bertentangan dengan Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Adapun tutur kata yang buruk sebagai berikut: Tabel 7. Bertutur Kata Buruk Menurut Nilai Pancasila
Tidak Baikburuk
bohong, fitnah tidak menggunakan
sapaan njangkar menjatuhkan mental
sombong, diksi vulgar, kasar
humor olok-olok melecehkan
kaku menyulut emosi, memanas-memanasi
melukai tidak tulus ada
maksud, basa-basi ngotot
berbicara seenaknya
menuduh mempermalukan
kasar mengabaikan tugas
tidak peduli kasar pada
orang tua kurang ajar
kata-kata campuran bahasa daerah merendahkan,
memuji tapi ironi tidak menggunakan penanda kesopanan
menyakiti melanggar aturan
berbelit-belit tidak pernah minta maaf, tidak mengenal kata terima kasih , dan tidak
pernah menggunakan kata tolong arogan
berbicara hal yang dibuat-dibuat
memanas-memanasi superior
status sosial lebih bawah
provokatif marah-marah
pujian berlebihan menyindir
tidak peduli konteks
menyalahkan menyalahkan
nada tinggi berani pada otoritas
tidak toleran
2. Bersikap Baik dan Buruk Menurut Nilai-Nilai Pancasila
Sikap yang baik yakni yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila merupakan sesuatu yang harus terus dibiasakan , sedangkan sikap yang tidak baik harus