Kurikulum 2013 Jenis Sekolah Aktivitas Pembelajaran In-On-In a. Aktivitas In -1

PPKn SMP KK C 45 Umpan Balik dan Tindak Lanjut. Setelah Anda mempelajari Modul dan mengerjakan Latihan Kerja, Cocokan jawaban Anda dengan kunci jawaban terlampir. Apabila Anda belum mencapai 80, dipersilakan mempelajari kembali,. Sebaiknya apabila sudah mencapai 80 ke atas silakan mempelajari modul pada kegiatan pembelajaran berikutnya nilai tanggung jawab, komitmen moral Rumus berikut digunakan untuk menghitung tingkat penguasaan anda : ������� ���������� = �����ℎ ������� ����� �����ℎ ���� � 100 Kegiatan Pembelajaran 3 46 PPKn SMP KK C 47 Kegiatan Pembelajaran 3 Perbedaan Baik dan Buruk dalam Bertutur Kata Berperilaku dan Bersikap Sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila Tujuan Pembelajaran 1. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan maksud bertutur kata baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. 2. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan maksud bertutur kata buruk yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila 3. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan perbedaan bertutur kata baik dan buruk menurut nilai-nilai Pancasila 4. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan bersikap baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. 5. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan bersikap buruk yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila 6. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan perbedaan bersikap baik dan buruk menurut nilai-nilai Pancasila Indikator Pencapaian Kompetensi 1. peserta diklat mampu menjelaskan bertutur kata baik dan buruk menurut dengan nilai-nilai Pancasila. 2. peserta diklat mampu menjelaskan perbedaan bertutur kata baik dan buruk menurut nilai-nilai Pancasila 3. peserta diklat mampu menjelaskan bersikap baik dan buruk menurut dengan nilai-nilai Pancasila. 4. peserta diklat mampu menjelaskan perbedaan bersikap baik dan buruk menurut nilai-nilai Pancasila 5. peserta diklat mampu menjelaskan perilaku baikdan buruk menurut nilai-nilai Pancasila. Kegiatan Pembelajaran 3 48 6. peserta diklat mampu menjelaskan perbedaan berperilaku baik dan buruk menurut nilai-nilai Pancasila Uraian Materi

1. Bertutur Kata Baik Dan Buruk Menurut Nilai-Nilai Pancasila

Pancasila disepakati secara nasional oleh bangsa Indonesia sebagai dasar negara Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pandangan hidup bangsa,namun dalam upaya implementasinya mengalami berbagai hambatan,sejak jaman Presiden Soekarno sampai jaman Presiden Joko Widodo. Gerakan reformasi mengajukan tuntutan untuk melaksanakan demokratisasi di segala bidang, menegakkan hukum dan keadilan, menegakkan hak asasi manusia HAM, memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme KKN, melaksanakan otonomi daerah dan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, serta menata kembali peran dan kedudukan TNI dan POLRI. Hal ini hanya akan menjadi cita-cita tanpa realita jika tidak dibarengi dengan perubahan mendasar dalam tutur kata , sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pemerintah Presiden Joko Widodo terus menggelorakan semangat perubahan, antara lain yang dikenal dengan revolusi mental. Jadi yang diubah mentalitasnya yakni mentalitas sebagai warga bangsa yang cerdas dan baik good and smart citizen. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan karakter bangsa. Dengan pendidikan karakter melalui PPKn diharapkan peserta didik mengetahui baik dan buruk menurut standar nilai yang berlalu yakni sesuai dengan nilai nilai Pancasila

a. Bertutur kata Baik Menurut Nilai-Nilai Pancasila

Kondisi masyarakat Indonesia nampak mengalami perubahan dalam tutur kata. Tanda atau indikasi penggunaan tutur kata dapat diperhatikan dalam pecakapan sehari-hari. Apakah yang dimaksud baik ? Baik berarti pantas, santun, bagus dan masih banyak padanan lainnya. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia 1995:78 baik artinya elok, apik, tidak ada cela. Sedangkan buruk artinya jahat, tidak menyenangkan. Tutur kata baik adalah cermin akhlaq yang mulia. Perangai beradab penuh kelembutan masih perlu ditingkatkan dalam kehidupan. Memang bahasa dan tutur kata sering tergantung pada adat PPKn SMP KK C 49 dan kebiasaan yang bersifat lokalitas, artinya ada tutur kata kasar menurut penilaian orang dan kelompok masyarakat, ternyata tutur kata yang biasa atau yang baik baik saja menurut lainnya. Tutur kata adalah perkataan yang diucapkan atau berbincang-bincang. Ajaran moral menuntun manusia dalam bertutur kata untuk senantiasa menghiasi lisan dengan tutur kata yang manis. Ucapan yang mengandung tutur kata yang manis pasti mengandung sesuatu yang bermanfaat. Tutur kata yang manis, membuat sejuk, nyaman dan sopan, sehingga diucapkan dihadapan orang lain tidak akan marah, tersinggung, sakit hati ataupun kecewa. Sebaliknya tutur kata yang tidak baik menurut nilai-nilai Pancasila adalah tutur kata yang berakibat seseorang yang kita ajak berbicara kecewa, marah, tersinggung dan sakit hati Tutur kata baik yang dimaksudkan disini adalah tutur kata sesuai nilai-nilai Pancasila yang dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Tutur kata baik adalah tutur kata yang secara umum diterima oleh masyarakat Indonesia, atau tutur kata yang mengandung nilai-nilai etika dan kesopanan yang jika diucapkan dipandang sopan oleh siapa saja di seluruh Indonesia. Berikut daftar tutur kata yang dianggap sebagai tutur kata yang baik: Tabel 6. Bertutur Kata Baik Menurut Nilai-Nilai Pancasila Tutur Kata Baik Jujur Tulus Mengalah rendah hati berprasangka baik Memuji menghormati sesama melaksanakan tugas menunjukkan empati menyenangkan, menghargai patuh pada yang punya otoritas kata-kata standar berbicara sesuai konteks memuji dengan tulus ada penanda lingual maaf, tolong, terima kasih Lembut Mendukung Sederhana hormat pada orang tua humor lucu sesuai konvensi Sapaan menentramkan, meredam berbicara sesuatu yang nyata Pantas Sabar Halus tidak kaku, toleran mudah dipahami pujian tulus

b. Bertutur Kata Buruk Menurut Nilai Pancasila

Tutur kata buruk adalah tutur kata yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila, Kegiatan Pembelajaran 3 50 yakni yang bertentangan ajaran agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, misalnya tutur kata menghujat, menghina, memfitnah. Tutur kata yang tidak menempatkan kedudukan manusia pada harkat dan martabatnya nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan Makmur, misalnya menyebut manusia dengan sebutan hewan. Tutur kata buruk adalah tutur kata yang dapat menimbulkan perpecahan, pertengkaran, konflik antar suku , agama, ras, antar golongan SARA , hal ini berarti tutur kata yang menciderai sila Persatuan Indonesia, misalnya menghina suku, agama. Tutur kata buruk adalah yang mau menang sendiri, sehingga menutup jalan musyawarah, ini bertentangan dengan sila Kerakyatan Yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan. Dan tutur kata buruk adalah yang senantiasa memperlakukan secara semena-mena, sehingga menghinakan, merendahkan sehingga merasa tidak mendapat keadilan. Ini bertentangan dengan Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Adapun tutur kata yang buruk sebagai berikut: Tabel 7. Bertutur Kata Buruk Menurut Nilai Pancasila Tidak Baikburuk bohong, fitnah tidak menggunakan sapaan njangkar menjatuhkan mental sombong, diksi vulgar, kasar humor olok-olok melecehkan kaku menyulut emosi, memanas-memanasi melukai tidak tulus ada maksud, basa-basi ngotot berbicara seenaknya menuduh mempermalukan kasar mengabaikan tugas tidak peduli kasar pada orang tua kurang ajar kata-kata campuran bahasa daerah merendahkan, memuji tapi ironi tidak menggunakan penanda kesopanan menyakiti melanggar aturan berbelit-belit tidak pernah minta maaf, tidak mengenal kata terima kasih , dan tidak pernah menggunakan kata tolong arogan berbicara hal yang dibuat-dibuat memanas-memanasi superior status sosial lebih bawah provokatif marah-marah pujian berlebihan menyindir tidak peduli konteks menyalahkan menyalahkan nada tinggi berani pada otoritas tidak toleran

2. Bersikap Baik dan Buruk Menurut Nilai-Nilai Pancasila

Sikap yang baik yakni yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila merupakan sesuatu yang harus terus dibiasakan , sedangkan sikap yang tidak baik harus