Pengadilan Militer Modul PKB 2017 PPKn SMP KK C

Kegiatan Pembelajaran 9 144 Gambar 8. Struktur organisasi Pengadilan Militer Jakarta Sumber: Laman Pengadilan Militer II-08 Jakarta

4. Pengadilan Tata Usaha Negara

Tujuan dibentuknya Peradilan Tata Usaha Negara PERATUN adalah untuk mewujudkan tata kehidupan negara dan bangsa yang sejahtera, aman, tenteram serta tertib yang menjamin kedudukan warga masyarakat dalam hukum dan menjamin terpeliharanya hubungan yang serasi, seimbang, serta selaras antara aparatur dibidang tata usaha negara dengan para warga masyarakat Tutik, 2010:304. Pengadilan Tata Usaha Negara memiliki kewenangan untuk memeriksa, mengadili, memutuskan, dan menyelesaikan sengketa tata usaha negara di tingkat pertama. Peradilan Tata Usahan Negara bertugas untuk memeriksa, mengadili dan memtuskan suatu sengketa. Sengketa yang dimaksud adalah sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha Negara antara orang atau badan hukum perdata dengan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, baik di pusat maupun di daerah sebagai akibat dikeluarkannya keputusan Tata Usaha Negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan uraian tersebut secara jelas menunjukkan bahwa subyek di PERATUN adalah perorangan atau badan hukumperdata sebaga penggugat dan pejabat Tata Usaha Negara sebagai tergugat. Obyek di PERATUN adalah surat keputusan tata usaha negara beschikking. Keputusan TUN yang dimaksud harus memenuhi unsur berikut. PPKn SMP KK C 145 a. Bentuk penetapan harus tertulis. b. Dikeluarkan oleh badan atau pejabat TUN. c. Berisi tindakan hukum TUN. PTUN hanya memproses kasus keperdataan yang memiliki karakteristik agak berbeda dengan proses peradilan kasus perdata pada umumnya. Karakteristik hukum acara PERATUN adalah: a. adanya tenggang waktu mengajukan gugatan, b. terbatasnya tuntutan yang dapat diajukan dalam petitum gugatan penggugat, c. adanya proses dismissal rapat permusyawaratan oleh ketua PERATUN, d. dilakukan pemeriksaan persiapan sebelum diperiksa di persidangan yang terbuka untuk umum, e. peranan hakim Tata Usaha Negara aktif untuk mencari kebenaran materiil, f. kedudukan yang tidak seimbang antara penggugat dan tergugat, kedudukan penggugat lebih lemah dibandingkan dengan tergugat karena tergugat adalah penguasa, g. sistem pembuktian mengarah pada pembuktian bebas yang terbatas, h. gugatan di pengadilan tidak mutlak menunda pelaksanaan keputusan TUN yang digunakan, i. putusan hakim tidak boleh bersifat ultra petita melebihi apa yang dituntut dalam gugatan. j. putusan hakim TUN bersifat erga omnes yaitu putusan tidak hanya berlaku bagi para pihak yang bersengketa, akan tetapi berlaku juga bagi pihak-pihak lainnya yang terkait, k. berlakunya asas audiet alteram partem, yaitu para pihak yang terlibat dalam sengketa harus didengar penjelasannya sebelum hakim menjatuhkan putusan. Kegiatan Pembelajaran 9 146 Aktivitas Pembelajaran Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 9 ini, peserta yang mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1. Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas pembelajaran pada point 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Lembaga-lembaga peradilan”, maka Anda perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut. a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Jaminan perlindungan hak asasi manusia dan kewajiban asasi manusia di Indonesia”. b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini. c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok. d. Mempersilahkan peserta diklat secara individual membaca cerdas dan kerja kerasMandiri memahami terhadap materi modul e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan keperluan; f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi latihankasustugas LK 9.1 sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama Gotong royong setiap anggota kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat Gotong royong yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai oleh kelompok. g. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar. h. Penyampaian hasil diskusi; i. Peserta berani Mandiri memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok j. Menyimpulkan hasil pembelajaran k. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.