Hubungan berkaitan dengan penyelesaian sengketa Hubungan bersifat pelaporan atau pertanggungjawaban

Kegiatan Pembelajaran 6 102 l. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran m. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In 1 Aktivitas In -1

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Hubungan Antar lembaga Negara dalam UUD Negara RI Tahun 1945”, maka Anda perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut. a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Hubungan Antar lembaga Negara dalam UUD Negara RI Tahun 1945”. b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini. c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual d. Mempersilahkan peserta diklat secara individual membaca cerdas dan kerja kerasMandiri memahami terhadap materi modul

e. Berdiskusi bersama tentang Latihan kasusLK.1 yang telah disediakan 2 Kegiatan on

Peserta diklat mengerjakan latihantugas LK Lembar Kerja secara individu sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja kerasMandiri dalam mengerjakan LK yang ada. LK pada kegiatan ON Menganalisis LK.6.2 kerjakan 2-4 halaman tentang analisis saudara terkait dengan “Seleksi Pimpinan Lembaga Negara“ 3 Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan pertanyaan, saran dan komentar. b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya dan menghargai pendapat peserta lain c. Menyimpulkan hasil pembelajaran d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. PPKn SMP KK C 103 e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut LatihanTugas Aktivitas : Menguraikan hubungan antar lembaga-lembaga negara dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. LK.6.1 Diskusi tentang seleksi pimpinan lembaga negara Bacalah wacana berikut dengan baik, kemudian diskusikan bersama kelompok Anda isi dari wacana berikut. Tabel 10. LatihanTugas pada Kegiatan Pembelajaran 6 Seleksi Pimpinan Lembaga Negara Oleh: Andryan, S.H., M.H. KELEMBAGAAN negara pasca amandemen konstitusi telah banyak mengalami perubahan, baik yang ada maupun yang baru lahir. Berbicara kelembagaan negara, tentunya tidak terlepas pula dengan perekrutan pimpinan-pimpinan lembaga negara, yang sedikit banyak harus melibatkan lembaga DPR. Sebagai lembaga representatif rakyat, DPR oleh konstitusi diberi kewenangan dalam hal seleksi pimpinan lembaga-lembaga Negara mulai lembaga di bawah eksekutif, yudikatif hingga lembaga-lembaga negara independen. Kewenangan DPR dalam hal seleksi pimpinan lembaga negara dipandang tidak sesuai fungsi dan tugasnya sebagai wakil rakyat. Terlebih lagi mayoritas keanggotaannya semua dari kalangan politisi, maka DPR menjadi rawan muatan politis dan kepentingan dalam memilih pimpinan lembaga-lembaga negara. Diketahui pula, Mahkamah Konstitusi MK sebagai lembaga pengawal konstitusi telah beberapa kali membatalkan serta memperbaiki proses seleksi pimpinan-pimpinan lembaga negara yang diatur dalam undang-undang. Adapun mekanisme proses seleksi pimpinan lembaga negara yang telah dibatalkan MK terkait kewenangan mutlak DPR, yakni mengubah ketentuan fit and proper test dengan to confirm. Artinya, DPR terhadap proses seleksi beberapa lembaga negara tidak lagi melakukan seleksi penilaian tetapi hanya boleh menyetujui atau menolak calon yang telah diajukan presiden. Jika DPR menolak dengan alasan yang kuat, maka presiden mengajukan lagi calon baru. Lembaga negara yang telah diubah ketentuan mekanisme seleksi pimpinannya oleh MK adalah Komisi Yudisial KY dengan komisionernya. Sebelumnya, ketentuan mekanisme seleksi komisioner KY adalah dengan DPR melakukan fit and proper test terhadap calon komisioner KY yang telah diajukan presiden sebanyak 21 calon untuk dipilih tujuh nama menjadi calon komisioner KY. Pasca putusan MK, calon komisioner KY yang telah