Kegiatan Pembelajaran 8
130
waspada terhadap setiap kemungkinan pelanggaran terhadap norma dan selalu melaksanakan norma-norma yang berlaku demi kebaikan diri sendiri dan orang
lainjuga merupakan rasa cinta terhadap norma. Agar ketertiban masyarakat tetap terjamin, di dalam masyarakat itu perlu ada
peraturan peraturan sebagai petunjuk. Misalnya hukum dibuat untuk memberi jaminan bagi setiap orang agar kepentingannya tidak terganggu. Demikian juga
hukum bagi kepentingan masyarakat, bahwa setiap orang harus menyadari pentingnya mematuhi hukum. Setiap orang harus berupaya untuk mengendalikan
diri agar tidak melanggar norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
2. Perbedaan macam-macam norma dalam masyarakat
Norma agama, norma kesopanan, norma agama dan norma hukum apabila ditinjau dari konsep dasar terdapat perbedaan.Norma Agama merupakan
peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintah-perintah, larangan- larangan dan ajaran-ajaran yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa.Norma
agama menjadi pedoman perilaku para penganutnya. Norma agama mengajarkan bagaimana seharusnya sesama manusia saling berhubungan, saling berbicara,
bersikap dan bertindak di tengah-tengah kehidupan bersama.Norma Kesusilaan ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia. Norma
kesusilaan bersifat umum, universal, dan dapat diterima oleh seluruh umat manusia.Norma kesopanan peraturan hidup yang timbul dan diadakan oleh
masyarakat itu sendiri untuk mengatur pergaulan sehingga masing-masing anggota masyarakat saling hormat menghormati. Peraturan-peraturan itu ditaati
sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku manusia terhadap manusia yang ada di sekitarnya. Peraturan itu mengatur mana yang boleh dilakukan dan tidak
boleh dilakukan.Hakikat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat.Norma hukum ialah peraturan-
peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan negara. Norma hukum merupakan aturan-aturan yang dibuat oleh negara atau perlengkapannya. Isinya
mengikat setiap orang dan berlakunya dapat dipaksankan oleh alat-alat kekuasaan negara seperti polisi, jaksa, dan hakim.
PPKn SMP KK C
131
Norma agama, norma kesopanan, norma agama dan norma hukum apabila ditinjau dari sumbernya terdapat perbedaan.Norma agama bersumber dari Tuhan
Yang Maha Esa. Sumber norma agama adalah kitab suci masing-masing agama.Norma kesusilaan bersumber dari hati nurani manusia.Sumber norma
kesopanan adalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri dapat berupa hal-hal yang bersifat dari kepantasan, kepatutan, kebiasaan. Walaupun
norma kesusilaan dan kesopanan mempunyai sumber yang sama yaitu dari akal budi nurani dan masyarakat namun dari segi tinjauan berbeda. Norma kesusilaan
sebenarnya ditinjau dari sisi dalam kepribadian manusia, sedangkan norma kesopanan ditinjau dari sisi luar kepribadian manusia yaitu sopan santun dan tata
krama atau etika pergaulan. Norma hukum merupakan aturan-aturan yang bersumber atau dibuat oleh lembaga negara yang berwenang.
Ditinjau dari tujuannya, norma agama, norma kesopanan, norma agama dan norma hukum mempunyai tujuan yang berbeda. Tujuan norma agama adalah
menjadikan manusia-manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dalam arti mampu melaksanakan semua perintahNya dan
meninggalkan segala laranganNya. Tujuan norma kesusilaan adalah agar setiap manusia mempunyai rasa kesusilaan yang tinggi dalam hidup dan kehidupannya
di masyarakat. Tujuan norma kesopanan adalah agar tercipta ketertiban dalam hidup bermasyarakat dengan cara setiap anggota masyarakat menaati segala apa
yang diharuskan oleh adatnya. Tujuan norma hukum adalah untuk mewujudkan ketertiban dan kedamaian dalam masyarakat melalui upaya penciptaan kapastian
hukum. Ditinjau dari kegunaannya, norma agama, norma kesopanan, norma agama dan
norma hukum mempunyai kegunaan yang berbeda. Kegunaan norma agama adalah untuk mengendalikan sikap dan perilaku setiap manusia dalam hidup dan
kehidupannya di dunia dan di akherat. Kegunaan norma kesusilaan adalah untuk mengendalikan tutur kata, sikap dan perilaku setian individu melalui teguran hati
nuraninya sendiri. Kegunaan norma kesopanan adalah untuk mengatur kehidupan atau hubungan antar manusia dalam berinteraksi dengan sesamanya, sehingga
tidak terjadi perselisihan di antara sesama anggota masyarakat yang bersangkutan. Kegunaan norma hukum adalah untuk melindungi kepentingan
orang lain misalnya yang berkaitan dengan jiwa, badan, kehormatan dan
Kegiatan Pembelajaran 8
132
kekayaanbenda. Norma agama, norma kesopanan, norma agama dan norma hukum mempunyai
sanksi yang berbeda-beda. Sanksi norma agama berasal dari Tuhan Yang Maha Esa bagi yang melakukan pelanggaran akan berdosa dan mendapatkan hukuman
dari Tuhan Yang Maha Esa.Sanksi norma kesusilaan adalah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan.Sanksi norma kesopanan adalah mendapat
cemooh atau celaan dari anggota masyarakat .Sanksi norma hukum adalah ancaman hukuman.Keistimewaan norma hukum terletak pada sifatnya yang
memaksa.Penataan dan sanksi terhadap pelanggaran peraturan-peraturan hukum bersifat heteronom, artinya dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu
kekuasaan negara. Ditinjau dari lingkungan pengaruhnya maka norma agama sangat luas yaitu
seluruh umat agama masing-masing. Norma kesusilaan sifatnya universal dan norma hukum mencakup selutuh warga negara, hanya norma kesopanan
sebenarnya tidak memiliki lingkungan pengaruh yang luas. Norma kesopanan itu bersifat khusus hanya berlaku bagi golongan masyarakat tertentu. Apa yang
dianggap sopan oleh suatu masyarakat, belum tentu bagi masyarakat lain tetap dianggap sopan.
Aktivitas Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 8 ini, peserta yang mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.
Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas pembelajaran pada point 2.
1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh
Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “persamaan dan perbedaan norma dalam masyarakat, maka Anda perlu mengikuti aktivitas
pembelajaran sebagai berikut. a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran dan
kebermaknaan mempelajari materi modul “persamaan dan perbedaan norma dalam masyarakat”.