Ir. Soekarno Ragam Usulan Rumusan Dasar Negara

Kegiatan Pembelajaran 2 34 berbagai pandangan dari ketiga tokoh tersebut, antara lain : 1 Semua para pendiri bangsa berpikir tentang bagaimana memajukan suatu negara agar bisa menjadi makmur dan sejahtera 2 Ingin menyatukan NKRI, menciptakan kesetaraan sosial, membuat dasar negara yang kokoh dari ancaman bangsa lain, dengan kata lain sama sama memiliki cita cita besar untuk bangsa dan negara ini 3 Sama-sama mementingkan orang banyakrakyat, tujuannya sebagai pemersatu, ada unsur Tuhan didalamnya, kesejahteraan rakyat, keadilan, bermusyawarah 4 Dasar negara harus selaras dengan struktur, budaya dan kepribadian bangsa.

3. Perbedaan Usulan Dasar Negara Oleh Para Pendiri Negara

Pada proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, selain terdapat beberapa persamaan pemikiran oleh para tokoh bangsa, terdapat pula berbagai perbedaan pendapat dan pandangan. Tabel 5. Perbedaan Usulan Dasar Negara oleh Para Pendiri Negara Mr. Moh. Yamin Mr. Soepomo Ir. Soekarno 1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan Rakyat. 1. Persatuan 2. Kekeluargaan 3. Keseimbangan Lahir dan Batin 4. Musyawarah 5. Keadilan Rakyat 1. Kebangsaan Indonesia. 2. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan. 3. Mufakat atau demokrasi. 4. Kesejahteraan sosial. 5. Ketuhanan yang berkebudayaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa pemikiran mengenai rumusan Pancasila terus mengalami perkembangan selama sidang dilaksanakan. Terdapat perbedaan tiga ideologi yang melatar belakangi antara lain ideologi kebangsaan, ideologi Islam dan ideologi Barat Modern Sekular. Dengan semua perbedaan dan usulan yang ada, walaupun sempat mengalami kemacetan, akhirnya dapat disepakati melalui Panitia Sembilan yang bertugas untuk menyelaraskan mengenai hubungan negara dan agama. Pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan berhasil merumuskan dasar negara yang diberi nama Piagam Jakarta atau Jakarta Charter oleh Mr. Mohammad PPKn SMP KK C 35 Yamin, yang merupakan persetujuan antara pihak Islam dan pihak kebangsaan. Panitia Sembilan telah berhasil mencapai satu persetujuan yang selanjutnya dicantumkan dalam suatu rancangan pembukaan atau preambule hukum dasar dan dilaporkan dalam sidang BPUPKI kedua tanggal 10 Juli 1945. Rumusan dasar negara dalam Piagam Jakarta, dapat dikemukakan sebagai beriku. 1 Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk- pemeluknya 2 Kemanusiaan yang adil dan beradab 3 Persatuan Indonesia 4 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

4. Kesepakatan Para Pendiri Negara dalam Sidang PPKI

Berkaitan dengan UUD, terdapat perubahan dari bahan yang dihasilkan sebelumnya oleh BPUPKI, antara lain: 1 Kata Mukadimah diganti dengan kata Pembukaan. 2 Pada pembukaan alenia keempat anak kalimat “Ketuhanan dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya diganti dengan Ketuhanan yang Maha Esa. 3 Pada pembukaan alinea keempat anak kalimat .... menurut kemanusiaan yang adil dan beradab diganti menjadi .... kemanusiaan yang adil dan beradab. 4 Kalimat “… dalam suatu Hukum Dasar Negara Indonesia …” dalam Piagam Jakarta diganti dengan “… dalam suatu UUD Negara Indonesia ....” 5 Pada pasal 6 ayat 1 yang semula berbunyi Presiden ialah orang Indonesia asli dan beragama Islam diganti menjadi Presiden adalah orang Indonesia asli. 6 Pada pasal 29 ayat 1 dengan mencoret kalimat “dengan kewajiban dan lain- lain”.