52
dipertimbangkan  kembali  karena  pengaruhnya  kecil  terhadap konsumen.
Kuadran IV  : menunjukkan atribut yang dianggap kurang penting oleh konsumen namun  perusahaan  menjalankan  dengan  sangat  baik  sehingga
konsumen merasa berlebihan. Kinerja atribut-atribut yang termasuk di dalam kuadran ini dapat dikurangi agar Restoran Bebek Kaleyo
dapat menghemat biaya.
4.6.7 Analisis Tingkat Loyalitas
Loyalitas  konsumen  yang  tinggi  merupakan  aset  paling  berharga  yang dimiliki seorang pemasar. Loyalitas konsumen menjelaskan keterkaitan konsumen
terhadap  sebuah  merek.  Ukuran  ini  mampu  memberikan  gambaran  mengenai mungkin tidaknya seorang konsumen beralih ke merek produk yang lain, terutama
jika pada merek tersebut di dapati adanya perubahan, baik menyangkut harga atau atribut  lain.  Konsumen  yang  loyal  pada  umumnya  akan  melanjutkan  pembelian
merek  tersebut  walaupun  dihadapkan  pada  banyak  alternatif  merek  produk pesaing yang menawarkan karakteristik produk yang lebih unggul di pandang dari
berbagai  sudut  atributnya  Durianto  et  al.  2001.  Dalam  melakukan  analisis terhadap loyalitas konsumen dapat digunakan metode-metode sebagai berikut :
a. Analisis Switcher Buyer
Switcher Buyer adalah konsumen yang sensitif terhadap perubahan harga,
sehingga  pada  tingkatan  loyalitas  ditempatkan  pada  urutan  paling  bawah. Responden yang termasuk dalam kategori switcher buyer adalah responden yang
menjawab  “sering”  dan  “selalu”  bahwa  mereka  melakukan  pembelian  dengan alasan harga  yang lebih kuat dibandingkan dengan alasan  yang lain. Perhitungan
selanjutnya melalui tabulasi sebagai berikut:
53
Tabel 10
.  Perhitungan Switcher Buyer
Switcher Buyer Merek
Jawaban X
F F.X
Bebek Kaleyo
Tidak Pernah 1
Jarang 2
Kadang-Kadang 3
Sering 4
Selalu 5
Total
A B
100
Rata-rata
BA
Switcher Buyer
f sering +f selalu f
x 100
Sumber : Durianto, Sugiarto, Sitinjak 2001
Keterangan : X
= bobot masing-masing jawaban F
= jumlah responden yang menjawab = persentase responden yang menjawab sering dan selalu
Interval untuk rentang skala perhitungan ini adalah sebagai berikut : Interval = nilai tertinggi
– nilai terendahbanyaknya kelas =
5 −1
5
= 0,8 Hasil  perhitungan  akan  diinterpretasikan  berdasarkan  nilai  rata-rata  yang
dihasilkan ke dalam rentang skala sebagai berikut : 1,00
– 1,80  = Tidak Pernah 1,81
– 2,60  = Jarang 2,61
– 3,40  = Kadang-Kadang 3,41
– 4,20  = Sering 4,21
– 5,00  = Selalu
b. Analisis Habitual Buyer
Analisis ini digunakan untuk melihat seberapa besar persentase responden yang membeli di Restoran Bebek Kaleyo karena faktor kebiasaan. Habitual buyer
adalah  responden  yang  dikategorikan  sebagai  pembeli  yang  puas  dengan  produk
54
yang dikonsumsinya. Responden yang termasuk habitual buyer  adalah responden yang  menjawab  “setuju”  dan  “sangat  setuju”.  Perhitungan  dilakukan  melalui
tabulasi sebagai berikut :
Tabel 11.
Perhitungan Habitual Buyer
Habitual Buyer Merek
Jawaban X
F F.X
Bebek Kaleyo
Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Ragu-Ragu 3
Setuju 4
Sangat Setuju 5
Total
A B
100
Rata-rata BA
Habitual Buyer
f setuju +f sangat  setuju f
x 100
Sumber : Durianto, Sugiarto, Sitinjak 2001
Keterangan : X
= bobot masing-masing jawaban F
= jumlah responden yang menjawab = persentase responden yang menjawab setuju dan sangat setuju
Interval untuk rentang skala perhitungan ini adalah sebagai berikut : Interval = nilai tertinggi
– nilai terendahbanyaknya kelas =
5 −1
5
= 0,80 Hasil  perhitungan  akan  diinterpretasikan  berdasarkan  nilai  rata-rata  yang
dihasilkan ke dalam rentang skala sebagai berikut : 1,00
– 1,80  = Sangat Tidak Setuju 1,81
– 2,60  = Tidak Setuju 2,61
– 3,40  = Ragu-Ragu 3,41
– 4,20  = Setuju 4,21
– 5,00  = Sangat Setuju
55
c. Analisis Satisfied Buyer