Kebijakan Reward dan Insentif

108 3. Ancillari reward imbalan tambahan, yaitu imbalam bersifat objektif simultan dan subjek mencakup aspek pekejaan yang dinilai oleh kelompok tertentu. Sebagai contoh, para guru dalam keluarga atau yang menikmati perjalanan mungkin akan menemukan sepanjang musim liburan semesteran dan akhir tahun ajaran periode reward dalam perjalanan. Ditegaskan Matesson dan Ivancevic 1989 memang dalam manajemen ilmiah sangat ditentukan kegunaan potensial dari pembayaran sebagai pendorong dalam banyak rata-rata, bonus, pembegian keuntungan, dan rencana pembiayaan insentif lainnya. Memang tidak semua orang dengan sistem pembayaran yang baik memberi respon kinerja yang baik. Artinya, ada pegawai yang termotivasi dengan sistem pembayaran gaji, insentif dan lainnya, tetapi yang tidak demikian adanya.dengan kata lain, ada perbendaan individu pegawai dalam suatu organisasi merespon sistem pengajian mencakup reward, bonus, dan insentif. Intinya adalah bahwa kebijakan dalam peningkatan reward, insentif, atau bonus bagi perusahaan dapat mendorong peningkatan kinerja dan kepuasan kerja. Motivasi menurut Donal dalam Martinis dan Maisah 2010: 84 adalah suatu perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Adapun tanda-tanda adanya motivasi seseorang adalah sebagai berikut: a Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam diri pribadi perubahan tersebut terjadi disebabkan oleh perubahan tertentu pada 109 sistem neurofisiologi dalam organisme manusia, misalnya: karena terjadinya perubahan dalam sistem pencernaan maka timbul motif lapar. Disamping itu, ada juga perubahan energi yang tidak diketahui. b Motivasi ditandai oleh timbulnya perasaan affective arousal. Mula- mula berupa keterangan psikologis, lalu berupa sesuatu emosi. Suasana emosi ini menimbulkan suasana tingkah laku yang bermotif. Perubahan ini dapat diamati pada perbuatannya.contoh: seorang dapat terlibat dalam suatu diskusi, dia tertarik pada masalah yang sedang dibicarakan, karenanya dia mengemukakan pendapatnya dengan kata- kata yang lancar dan cepat. c Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan pribadi yang bermotivasi memberikan respon-respon ke arah suatu tujuan tertentu. Respon-respon itu berfungsi mengurangi keterangan yang disebabkan oleh perubahan energi dalam dirinya. Tiap respon merupakan suatu langkah ke arah mencapai tujuan. Contoh: si A ingin mendapat hadiah, maka ia belajar misalnya mengikuti ceramah, bertanya, membaca buku, menempuh tes, dan sebagainya. d Fungsi Motivasi. Menurut Ramayulis alam Martinis dan Maisah 2010: 85 motivasi adalah suatu proses mengantarkan anak didik kepada pengalaman yang diinginkan mereka dapat belajar. Sebagai proses motivasi mempunyai fungsi antara lain: 110 a Memberi semangat dan mengaktifkan murid agar tetap berniat dan siaga. Artinya seorang pendidik orang tua hendaknya tidak akan pernah berhenti memberi motivasi kepada anaknya agar turus belajar. b Memusatkan perhatian anak pada tugas-tugas tertentu yang berhubungan dengan pencapaian belajar. Artinya orang tua sebagai pendidik pertama bagi anaknya turus memberikan perhatian kepada anak dan mengarahkan anak sesuai dengan bakat yang dimilikinya. c Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil jangka panjang. Artinya orang tua hendaknya bisa memenuhi kebutuhan anaknya baik yang bersifat moril amupun materil dalam jangka waktu yang relatif panjang.

E. Pembinaan Guru-Guru Oleh LPMAK

Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 14 Tahun 2005ketentuanumum dalam Bab 1 pasal 1 poin ke 18menyatakan bahwa Masyarakat adalah kelompok warga negara indonesia nonpemerintah yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan. Salah satu prinsip gerakan reformasi dalam pendidikan adalah “pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta mereka dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pe ndidikan”.Terdapat faktor utama yang perlu diperhatikan dalam membangun sekolah masa depan, yaitu; 111 1. Involved and Connected Learning Community Salah satu indikator penting paradigma pendidikan masa depan adalah keterlibatan secara aktif seluruh komponen masyarakat dalam pengelolaan pendidikan. Mereka yang dimaksud adalah stake-holder, orangtua, oraganisasi massa ORMAS, perguruan tinggi, dan Dunia Usaha dan Industri DUDI. 2. Proficient and Inviting Curriculum-Driven Setting Beberapa hal yang terkait langsung dengan hal di atas, yaitu: a pembangunan fisik mendukung terlaksananya pendidikan berbasis masyarakat, b pembangunan infrastruktur pendukung yang memungkinkan mobilitas yang tinggi dengan pertukaran data yang lebih mudah, c semua ruang kelas dirancang dan dilengkapi media pembelajaran yang diperlukan, sehingga memungkinkan proses pembelajaran dapat berjalan kapan saja, dan d media pembelajaran mampu memobilisasi, fleksibel, dan mudah disesuaikan dengan perubahan yang terjadi dalam aktivitas pembelajaran. Peran Swasta di Dunia Pendidikan Sangat Dibutuhkan Pada dasarnya, pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak meski secara khusus pemerintah mendapatkan mandat untuk menyelenggarakan pendidikan. Karena itu, peran institusi baik itu BUMN, pihak swasta, maupun organisasi sosial sangat dibutuhkan untuk memajukan pendidikan. 112 Dengan peran serta lembaga-lembaga terkait, tentunya dapat membantu meringankan beban pemerintah guna memajukan pendidikan di daerah. Saat ini, tidak sedikit institusi yang berperan aktif memajukan pendidikan melalui kegiatan kampanye pendidikan dan sosialisasi pendidikan. Pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak. Mustahil jika pemerintah melaksanakan tugas untuk membangun dunia pendidikan sendirian karena pendidikan itu sangat kompleks. http:www.rmol.comPeran-SwastaDunia-Pendidikan. Peran serta pendidikan dalam masyarakat Di Negara yang menunjung tinggi demokrasi, diyakini bahwa pemerintah dibuat dari, oleh, dan untuk rakyat. Kebijaksanaan- kebijaksanaan negaranya, termasuk kebijaksanaan pendidikannya, sebagai bagian dari perangkat untuk menjalankan pemerintahan di Negara tersebut, juga berasal dari, oleh dan untuk rakyat. Selain alasan demokrasi, kebijaksanaan demokrasi tersebut secara konkrit dimaksudkan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh rakyat dibidang pendidikan. Masyarkat lebih banyak tahu mengenai masalah mereka sendiri, dan bahkan juga banyak mengetahui bagimana cara memecahkannya. Maka, keterlibatan dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kebijaksanaan tersebut, justru memperkukuh pelaksanaan kebijaksanaan yang dilakukan oleh pelaksana formal.