71
2. Ruang Lingkup Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial dalam kegiatan belajar ini berkaitan dengan kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan masyarakat di sekitar
sekolah dan masyarakat tempat guru tinggal sehingga peranan dan cara guru berkomunikasi di masyarakat diharapkan memiliki karakteristik
tersendiri yang sedikit banyak berbeda dengan orang lain yang bukan guru. Misi yang diemban guru adalah misi tugas memanusiakan manusia. Guru
harus mempunyai kompetensi sosial karena guru adalah penceramah jaman, Langeveld, 1955.
Menurut Wijaya 1994, Satori 2007 dalam Fachruddin, Idrus 2011:64 kompetensi sosial adalah sebagai berikut:
a. Terampil berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua peserta
didik. b.
Bersikap simpatik c.
Dapat bekerja sama dengan dewan pendidikankomite sekolah d.
Pandai bergaul dengan kawan sekerja dan mitra pendidikan e.
Memahami dunia sekitarnya lingkungan. Sendangkan menurut Samani 2008:6 yang dimaksud dengan
kompetensi sosial ialah kemampuan individu sebagai bagian dari masyarakat yang mencakup kemampuan untuk;
a. Berkomuniksi lisan, tulisan, dan isyarat
b. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional
72
c. Bergaul secara santun efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tuawali peserta didik.
d. Bergaul
secara santun
dengan masyarakat
sekitar dengan
mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku. e.
Menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.
3. Pengertian Kompetensi sosial
Berdasarkan pengertian dan ruang lingkup kompetensi sosial seperti tersebut di atas maka inti dari pada kompetensi sosial itu adalah kemampuan
guru melakukan interaksi sosial melalui komunikasi. Guru dituntut berkomunikasi dengan sesama guru, siswa, orang tua siswa, dan masyarakat
sekitar. Jadi guru dituntut mengenal banyak kelompok sosial seperti kelompok bermain, kelompok kerja sama, pendeta, kepala suku , tokoh-
tokoh masyarakat, kelompok muda-mudi, dan lain-lain. Pengertian interaksi sosial ini amat berguna dalam memperhatikan dan
mempelajari berbagai
masalah masayarakat,
termasuk masalah
pembelajaran. Tanpa interaksi sosial tidak mungkin terjadi kehidupan bersama yang terwujud dalam pergaulan. Pergaulan hidup memang terjadi
apabila para anggota masyarakat saling berbicara, saling berbagi pengalaman, bahkan juga saling bersaing dan berselisih. Interaksi sosial
merupakan dasar proses sosial sebagai satu pengertian yang mengacu kepada hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Secara umum dapat
73
dikatakan, bahwa bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.
4. Fungsi Kompetensi Sosial
Masyarakat dalam proses pembangunan sekarang ini menganggap guru sebagai anggota masyarakat yang memiliki kemampuan, keterampilan
yang cukup luas, yang mau ikut serta dalam secara aktif dalam proses pembangunan. Guru diharapkan menjadi pelopor di dalam pelaksanaan
pembangunaan. Guru perlu menyadari posisinya di tengah-tengah masyarakat berperan sangat penting, yakni sebagai; 1 motivator dan
inovator dalam Pembangunan Pendidikan, 2 perintis dan pelopor pendidikan, 3 penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan,
4 pengabdian.
Tabel 2. 3 kompetensi sosial guru
No
Kompetensi Sosial
1. Bersikap inklusif,
bertindak objektif, serta
tidak diskriminatif
karena pertimbangan jenis
kelamin,
agama, ras, kondisi fisik,
latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi.
1.1 Bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta
didik, teman sejawat dan lingkungan sekitar dalam melaksanakan pembelajaran.
1.2 Tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta
didik, teman sejawat, orang tua peserta didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan
agama, suku, jenis kelamin, latar belakang keluarga, dan status sosial-ekonomi.
2. Berkomunikasi
2.1 Berkomunikasi dengan teman sejawat dan
komunitas ilmiah lainnya secara santun, empatik dan efektif.
2.2 Bekomunikasi dengan orang tua peserta didik