211
Ketika para responden ditanya oleh peneliti mengenai gaji ideal yang seharusnya mereka terima, para responden jawaban yang reponden
lontarkan berbeda-beda. Ada yang menyebut nominal tertentu dengan berbagai alasan yang mendasarinya, ada pula yang tidak menyebutkan
nominal. Bagi responden yang menyebut nilai gaji yang idel menurut, mereka beranggapan bahwa gaji ideal mereka adalah Rp 4.140.000 sampai
Rp 4.200.000 per bulan untuk wilayah papua khusunya Kabupaten Mimika masih kurang R1, R3, R6, alasannya adalah Untuk menunjang fungsi
profesi guru, selain mengajar juga untuk pengembangan profesi misalnya dengan melanjutkan kuliahR3. Alasan lainnya adalah besaran gaji
menyesuaikan kebutuhan hidup sehari-hari R1. Selain itu, gaji ideal dengan nominal tersebut dimaksudkan agar guru bisa berkonsentrasi dengan
pekerjaannya dan mengantisipasi ketiadaan tunjangan hari tua bagi guru swasta R6. Sementra R2, R4, R5,R7,R8,R9,R10, R11, R12,
R13,danR14 tidak menjawab. Sedangkan R15,R16menyatakan bagi guru ideal dan gaji yang ideal itu, dilihat dari kondiri dan wilayahnya tidak sama
semuanya, bagi kami disini tidak bisa katakan lewat ucapan tetapi melihat perubah dalam pelayanan, pekerjaan, kesejahtraan itu sendiri.
Dengan demikian para responden berpendapat ampir sama namun dari penyampaiannya dan ucapannya yang berbeda-beda, itulah situasi kondisi
para guru-guru di Kabupaten Mimika Papua.
212
4. Harapan Guru Ke Depan
Setiap individu pasti mempunyai harapan yang berbeda-beda tentang masa depannya masing-masing. Begitupula dengan para responden yang
memiliki harapan terkait profesinya sebagai guru selain memiliki gambaran ideal dalam profesi mereka. Peningkatan kinerja guru dalam penelitian ini
mengungkapkan bahwa statusnya sebagai guru juga perlu diperhatikan oleh Pemerintah melaluhi Dinas Pendidikan Menengah Kabupaten Mimika, tidak
hanya PNS yang diperhatikan pemerintah. Pelaksanaan UU tentang Guru dan Dosen pun diharapkan dapat berjalan dengan baik. Selain itu, yayasan
tempat berjuang para responden juga diharapkan memberikan tanggapan positif atas komitmen yang dimiliki para responden yang telah mengabdi
lebih dari 8 sampai 10 tahun sehingga yayasan bersedia mengangkat para responden menjadi Guru Tetap Yayasan. Dan juga pemerintah setempat
seharusnya melakukan suatu sistem atau trobosan untuk memperhatikan status dan kesejahtraan guru-guru di Mimika dengan cara yang lebih mudah
dikontrol atau awasi tetapi para pemimpin juga tidak profesional maka, untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Mimika sangat minim
alias terbelakang dari yang harapkan.
5. Sumber Motivasi
Dari penelitian ini, menemukan bahwa hal yang mendorong motivasi prestasi kinerja para responden. Faktor-faktor yang menjadi sumber
213
motivasi peningkatan kinerja tersebut adalah motif ekonomi, motif agama, dan motif sosial.
a. Motif Ekonomi
Tujuan memang merupakan motif utama seseorang untuk bekerja. Hal tersebut terjadi karena setiap orang yang bekerja tujuan utamanyaadalah
untuk mendapatkan upah atau gaji yang nantinya akan digunakan untukmemenuhi kebutuhan dalam hidupnya. Motif ekonomi ini dapat
berupa pemberian gaji yang tinggi, ataupun tunjangan. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa beberapa responden
menyadari bahwa tujuan mereka bekerja adalah untuk mendapatkan gaji. Yang dipaparkan oleh salah responden R12
“bila mana motivasi itu dari diri sendiri maka pertama, tidak bisa kita ungkiri lagi kita ingin sekali
membantu ekonomi keluarga, kedua karena memang sudah panggilan, misalkan kita dikasih pekerjaan lain belum tentu dengan karakter kita saat
ini ”.
Namun motif ekonomi bukan satu-satunya tujuan dalam menjalankan profesinya sebagai guru, karena setiap guru memiliki nilai-nilai kerja yang
berbeda, yakni menganggap profesinya sebagai guru ini merupakan sebuah ‘panggilan’. Begitupula yang terjadi pada responden lain R3, R9 yang
menganggap motif ekonomi ini merupakan sumber dari kinejarnya dalambekerja maka motivasi lainnya adalah sebagai pelayanan dan hanya
tanggung jawab sebagai seorang pelayanan. Namun kedua responden
214
tersebut juga memiliki sumber motivasi lain selain motif ekonomi. Sedangkan para responden R1, R2,R4,R5,R10, R11,R13,R15 berpendapat
bahwa motif ekonomi tidak terlepas dari kembutuhan sehari-hari karana, profesi apapun yang orang kerja adalah untuk mendapat upah atau gaji,
tidak mungkin orang kerja kerena alasan hanya pengabdian, di profesi mana pun pertama mencari nafkah sama halnya dengan profesi guru juga
demikian. Sementara para responden lainya tidak menjawan motif ekonomi adalah R6, R7, R14, 16.
Pada dasarnya seseorang akan bekerja dengan prestasi yang tinggi karena, di mana tempat bekerja memperlakukanya dengan adil. Upah dan
kesejahtraannya terpenuhi kebutuhan yang diinginkannya dapat peroleh sesuai dengan tingkat kemampuanya.
b. Motif Agama
Para responden yang memakai dasar-dasar ajaran agama sebagai sumber motivasi prestasi kerja mereka. Nilai-nilai relegi yang terdapatpada
diri semua responden tak terkecuali yang mendasari motivasi kerja responden tersebut. Dalam Mulyasa 2013:88 kode etik guru bersumber
dari nilai-nilai agama dan pancasila. Setiap manusia yang beragama pasti memiliki dasar-dasar agama yang
digunakan untuk menjalankan aktifitasnya sehari-hari. Bahkan tidak sedikit manusia yang beranggapan bahwa hidup mereka selama di dunia ini
merupakan suatu bentuk ibadah kepada Tuhan, tidak terkecuali dalam hal