Kependudukan Gambaran Umum Kota Mimika

145 non formal sebagaimana yang terekam dalam data pokok Dinas Pendidikan diketahui bahwa selama kurun waktu 2008-2010 atau tiga tahun terakhir upaya perluasaan dan pemerataan akses pelayanan pendidikan sudah dilaksanakan dengan indikator adanya peningkatan jumlah satuan pendidikan baik formal maupun non formal dari tahun ke tahun. Namun upaya ini tentu belum maksimal karena masih terpusat pada distrik Mimika Baru yang berada di wilayah. Kecapaian kinerja perluasan akses layanan pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika dari tahun 20072008 sampaidengan 20092010 pada setiap satuanjenjang pendidikan SMAMA Pencapaian Angka Partisipasi Kasar APK, Angka Partisipasi Murni APM Jenjang Pendidikan. Tabel 4:1Angka Partisipasi Kasar danAngka Partisipasi Murni No Jenjang Pendidikan Angka Partisipasi APKAPM 1 2 3 4 5 2 SMAAMK 16-18 40,90 23,5 68,02 Sumber: Data Primer Dinas PdanK Kab. Mimika. Tabel diatas menunjukkan, pada tahun pelajaran 20092010 APK SMASMK di Kabupaten Mimikahanya mencapaiAPK sebesar 40.90 masih dibawah target APK Nasional yaitusebesar 68,02. Penduduk 16-18 tahun yang belum mengecam pendidikan sampai ke tingkat sekolah 146 menengah masih berkisar 50 dari total keseluruhan penduduk usia 16-18 tahun.

4. Rasio Murid Terhadap Guru

Indikator lain yang dapat dipakai untuk mengukur pencapaian kinerja dalam rangka perluasan dan pemerataan akses layanan pendidikan adalah dengan melihat ratio perbandingan antara jumlah siswamurid pada suatu jenjang pendidikan dengan jumlah guru dan sekolah pada jenjang pendidikan yang bersangkutan. Tabel Ratio Murid Terhadap Guru dan Sekolah disajikan dibawah ini : Tabel 4.2Rasio Murid M Terhadap Guru G dan Sekolah S Wilayah Murid Sekolah Guru Ratio M S G S-M G-M S-G SMAMA- SMK 4.531 17 433 266 10,46 25,5 Sumber: Data Primer Dinas Pendidikan Menengah Data rasio pada tabel 4.2. diatas dapat dijelaskan sebagai berikut pada jenjang Sekolah Menengah Atas, dan kejuruan setiap sekolah memiliki murid rata-rata 266 orang, dari 433 guru yang mengajar sebanyak 4.531 murid, maka setiap guru rata-rata mengajar 10 orang murid. Kemudian dari sekitar 433 guru dengan 17 sekolah berarti setiap sekolah memiliki 26 guru. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana bangunan sekolah tersedia, guru yang mengajar di sekolah dan daya tampung siswa