209
termotivasi apabila telah mendapatkan apa yang diinginkannya. Secara khusus, motivasi diartikan oleh Masud 2002 sebagai penilaian, perasaan
atau sikap umum guru terhadap pekerjaannya yang meliputiantara lain: gaji, hubungan sosial ditempat kerja, lingkungan kerja, dan pekerjaan itu sendiri.
Faktor keluarga memang dominan dalam mempengaruhi responden dalam memilih profesi guru. Ketika ditanya tentang tanggapan keluarga
terhadap profesi responden sebagai guru, semua responden menyatakan bahwa sebagian besar keluarga para responden mendukung profesinya
sebagai guru. Keluarga para responden menyatakan bangga menjadi bagian dari keluarga seorang guru. Selain itu, keluarga yang tidak banyak menuntut
juga merupakan bentuk dukungannya pada profesi responden. Setidaknya pemilihan profesi guru oleh para responden dalam
penelitian ini masih mencerminkan nilai-nilai kerja serta persepsi responden terhadap profesi guru yang berdampak pada motivasi para responden dalam
menjalankan profesinya. Namun hanya responden R2 mengemukakan bahwa tidak ada tanggapan dari keluarga mendukung atau tidaknya memilih
profesi sebagai guru
3. Sikap Responden TerhadapProfesi Guru Ideal
Setelah mengungkap berbagai kisah kehidupan responden selama menjadi profesi guru dengan berbagai keterbatasannya, kondisi guru ideal
itu seperti apa yang diinginkan oleh para responden sebagai guru profesional.
Hal tersebut
dilakukan untuk
memberikan
210
permbandinganantara kondisi nyata yang dialami oleh responden saat ini dengan gambaran guru ideal yang bisa dijadikan pegangan responden untuk
peningkatan kerja dirinya sendiri. Gambaran guru ideal yang didapat dari para responden tidak sama dari
hal-hal yang mempengaruhi kinrerja guru adalah ada yang berstatus pegawai PNS dan juga ada yang pegawai swasta. Salah satu hal yang paling
diinginkan responden adalah masalah status kepegawaian. Semua para responden mengatakan bahwa idealnya guru di seluruh Indonesia berstatus
PNS, termasuk guru yang mengajar di sekolah swasta, sedangkan yayasan yang mengelola sekolah swasta tersebut hanya bertindak sebagai lembaga.
Begitu pula dengan profesionalitas guru juga harus ditingkatkan. Selain itu, menurut responden fungsi guru tidak hanya mengajar mata pelajaran yang
dikuasainya, tapi juga harus bisa mendidik moral siswa-siswinya. Sedangkan tentang posisi guru yang ideal menurut responden memang
selayaknya guru juga harus bisa dijadikan teladan oleh siswa-siswinya dan juga mampu melayani siswa-siswinya dengan baik dalam hal memberikan
materi pelajaran di sekolah. Selain itu responden lainya juga mengatakan guru ideal adalah pekerjaan mulia, guru adalah pendidik dan pengajar, harus
bisa menjadi orang tua, dan sahabat bagi siswa serta guru juga harus memiliki ilmu teknologi yang matang untuk menuntun anak didik. Dan juga
sudah lebih baik sebelum tahun 20072008 karena masih kurang banyak peminatnya menjadi guru yang ideal.
211
Ketika para responden ditanya oleh peneliti mengenai gaji ideal yang seharusnya mereka terima, para responden jawaban yang reponden
lontarkan berbeda-beda. Ada yang menyebut nominal tertentu dengan berbagai alasan yang mendasarinya, ada pula yang tidak menyebutkan
nominal. Bagi responden yang menyebut nilai gaji yang idel menurut, mereka beranggapan bahwa gaji ideal mereka adalah Rp 4.140.000 sampai
Rp 4.200.000 per bulan untuk wilayah papua khusunya Kabupaten Mimika masih kurang R1, R3, R6, alasannya adalah Untuk menunjang fungsi
profesi guru, selain mengajar juga untuk pengembangan profesi misalnya dengan melanjutkan kuliahR3. Alasan lainnya adalah besaran gaji
menyesuaikan kebutuhan hidup sehari-hari R1. Selain itu, gaji ideal dengan nominal tersebut dimaksudkan agar guru bisa berkonsentrasi dengan
pekerjaannya dan mengantisipasi ketiadaan tunjangan hari tua bagi guru swasta R6. Sementra R2, R4, R5,R7,R8,R9,R10, R11, R12,
R13,danR14 tidak menjawab. Sedangkan R15,R16menyatakan bagi guru ideal dan gaji yang ideal itu, dilihat dari kondiri dan wilayahnya tidak sama
semuanya, bagi kami disini tidak bisa katakan lewat ucapan tetapi melihat perubah dalam pelayanan, pekerjaan, kesejahtraan itu sendiri.
Dengan demikian para responden berpendapat ampir sama namun dari penyampaiannya dan ucapannya yang berbeda-beda, itulah situasi kondisi
para guru-guru di Kabupaten Mimika Papua.