Keabsahan Data Peningkatan kinerja guru Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Mimikan Provinsi Papua tahun 2013

142

BAB IV HASIL OBJEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum Kota Mimika

1. Kondisi Geografis

Kabupaten Mimika merupakan salah satu kabupaten di Papua yang terbentang pada posisi 134’31”-138’31”Bujur Timur dan 4’60”- 5’18”Lintang Selatan, dengan luas wilayah19.529 km 2 atau 4,75 dari luas wilayah Propinsi Papua. Kabupaten ini terdiri atas 12 Distrik dengan batas- batas wilayah sebagai berikut: Sebelah utara : Kabupaten Paniai, Dogiyai dan Deyai Sebelah barat : Kabupaten Kaimana Sebelah selatan : Laut Arafuru Sebelah timur : Kabupaten Asmat, Nduga dan Yahukimo Wilayah Kabupaten Mimika memiliki topografi dataran tinggi dan dataran rendah. Distrik yang memiliki topografi dataran tinggi adalah Tembagapura, Agimuga dan Jila. Kesembilan distrik lainnya berada pada wilayah topografi dataran rendah dan pesisir pantai yaitu; Mimika Baru, Kuala-Kencana, Mimika Timur, Mimika Timur Tengah, Mimika Timur Jauh, Mimika Barat, Mimika Barat Tengah, Mimika Barat Jauh dan Jila. Kondisi geografis wilayah Kabupaten Mimika dengan topografi dataran tinggi, rendah dan pesisir pantai menjadikan wilayah pedalaman Mimika sebagai salah satu daerah yang sulit dijangkau karena sulitnya akses ke wilayah distrik-distrik tertentu, yang hanya dapat di tempuh dengan pesawat 143 kecil, boat-boat penyeberangan tradisional bahkan ada yang harus ditempuh dengan berjalan kaki.

2. Kependudukan

Penduduk dapat dipandang sebagai potensi dasar yang sangat dibutuhkan dalam suatu proses pembangunan baik dari aspek jumlah kuantitas maupun kualitasnya. Jumlah penduduk yang besar dan berkualitas dapat menjadi acuan bagi pengembangan wilayah dan sumber daya alam. Secara fungsional peran penduduk lebih diarahkan pada dinamika sebagai subjek pembangunan. Kota Mimika adalah Ibu Kota Kabupaten Timika Propinsi Papua yang merupakan salah satu dari kota penghasil tambang terbesar di dunia oleh PT Freeport Indonesia yang ada di Papua yang menjadi pusat perhatian dari seluruh masyarakat Indonesia. Hal itu menjadi salah satu alasan untuk memperbaiki taraf hidup bagi masyarakat indonesia pada umumnya dan masyarakat Papua pada khususnya. Selain itu Kabupaten Mimika merupakan pusat pemerintahan, pendidikan, industri dan perdagangan masyarakat Papua. Begitu pula Kebudayaan yang ada di Timika turun- temurun merupakan kebudayaan yang berasal dari nenek moyang masyarakat Papua Amungme, Kamoro, Dani, Damal, Moni, Mee dan Nduga yang biasa disebut dengan istilah tujuh suku. Serta kebudayaan lainnya yang masih melekat erat di masyarakat Papua yang di pengaruhi dengan kebudayaan-kebudayaan modern dari luar daerah Papua. 144 Dalam upaya penyelenggaraan Pendidikan Menegah di Kabupaten Mimika belum bisa semaksimal yang diharapkan, karena dalam bidang pendidikandi Kabupaten Mimika masih belum memenuhi standar. Hal itu disebabkan karena kurangnya perhatian dari Pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat tentang pentingnya peningkatan mutu dan kualitas pendidikan yang ada di kota Mimika. Meskipun sampai saat ini pemerintah sudah melakukan berbagai cara, namun pendidikan di Kabupaten Mimika belum memenuhi standar mutu dan kualitas pendidikan. Jika peningkatan Pendidikan di Kabupaten Mimika bisa memenuhi standar mutu dan kualitas para guru-guru maka, di Kota sertapedalaman seharusnya lebih merata. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah agar menjadi kepedulian bagi Dinas Pendidikan Menengah, Keuskupan Timika dan LPMAK terhadap Pendidikan di Kota Mimika yang hanya terlihat oleh kasat mata.

3. Kinerja Layanan Pendidikan

Kinerja pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika meliputi tiga aspek pembangunan pendidikan nasional yaitu perluasan dan pemerataan akses pendidikan;peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan; penguatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik. Dalam rangka mewujudkan perluasan dan pemerataan akses layanan pendidikan kepada masyarakat Kabupaten Mimika makaDinas pendidikan telah melaksanakan berbagai layanan dibidang pendidikan formal maupun