179
KabupatenMimika dan kepala sekolah masing-masing sekolah. Dan juga tidak lupa nama-nama responden akan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 5.3Daftar Nama Respoden
NO KODE
NAMA RESPODEN SEKOLAH
1 R1
Stepanus Piator, S. Pd. SMA NEGERI I
2 R2
Hein Karubaba SMA ADVENT
3 R3
Orgenes Walli S. Th SMA ADVENT
4 R4
Lidia Alfin Tampinongko SMA ADVENT
5 R5
Sri Nova R.T S. Pd SMA ADVENT
6 R6
Altje. D. Pungus SMA ADVENT
7 R7
Lenni Sjafirudin SMA ADVENT
8 R8
Selfina Rabrageri SMA ADVENT
9 R9
Frengky Gosal SMA ADVENT
10 R10
Joula Lamia SMA ADVENT
11 R11
Marlina L. Gultom SMA ADVENT
12 R12
Betty O. M. Massie SMA ADVENT
13 R13
Lina Rosalia S. Pd SMA ADVENT
14 R14
Drs. Daud Pangala SMA YPPGI
15 R15
Yusri SMA YPPGI
16 R16
Ludia Sampe Bawan SMA YPPGI
Lebih jelasnya foto para responden akan terlampir di halam belakang
180
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pasal 34 1 Pemerintah danpemerintah daerahwajib membina dan
mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi guru padasatuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
danataumasyarakat.2 Satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat wajibmembina dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi guru. 3Pemerintah dan pemerintah daerahwajib memberikan anggaran untuk meningkatkanprofesionalitas dan pengabdian guru pada
satuan pendidikan yang diselenggarakan olehPemerintah, pemerintah daerah, danatau masyarakat.
Namun dalam penelitian ini, penelitimembahas hasil temuan masalah pada peningkatan kinerja guru sekolah Menengah Atas di Kota Mimika yang
menjadi terget peneliti adalah tiga Sekolah Menengah Atas dan enam belas orang guru yang menjadikan terget wawancara oleh peneliti. Selain guru-guru
tambahan informasi lainnya dari dinas pendidikan menengah dan lembaga pengembangan masyarakat amungme dan karomro LPMAK. Peneliti ikut
sertakan kedua lembaga ini kerena, intansi Dinas Pendidikan Menengah dan LPMAK adalah benar-benar tahu tentang kondisi pendidikan di Kabupaten
Mimika, sehingga peneliti tidak meragukan mengamati dan wawancara lembaga-lembaga tersebut.
181
Menjadi fokus peneliti disini adalah tentang gambaran umum keadaan guru-guru pada setiap sekolah di Ibu KotaKabupaten Timika, yaitu dekat dari
pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika. Penjelasan ini sesuai dengan hasil temuan di lapangan dimana peneliti melakukan penelitian, maka yang dibahas
disini adalah sesuai dengan temuan atau fakta di lapangan. Peneliti melakukan penelitian selama satu bulan yaitu dari bulan Maret tanggal
62014 –April tanggal 62014. Tentang keadaan prestasi kinerjaguru-guru
Sekolah Menengah Atas di Kota Mimika tersebut.
Pengabdian guru-guru di kota serius menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di kota mimika.
Peneliti menemukan guru yang bertugas di sekolah hanya keterpaksaan dengan motif ekonomi, sosial dan agama. Sehingga peneliti mendapatkan
data, atau informasi langsung dari guru-guru selain itu juga peneliti memperoleh data atau informasi dari masyarakat melalui wawancara terkait
peningkatan kinerja guru-guru di Kota Mimika.
Peneliti memwawancarai langsung dengan enam belas orang tentang guru-guru di kota mimika, dalam wawancari peneliti mengunakan
wawancara tertulis untuk mengetahui kinerja guru yang diwawancara. Ternyata setiap guru yang diwawancarai secara tertulis tidak betanggung
jawab atas tugas yang dipercayakan, hanya seorang guru yang cepat dan tuntas menjawab wawancara. Namun sebagian besar guru yang lain saat
peneliti minta kembali lembar wawancara jawab dari guru-guru tersebut ada yang bilang lupa, ada juga yang bilang hilang. Berarti menurut peneliti
182
mereka bekerja juga tidak sunggu-sunggu dalam meningkatkan kinerja para
guru-guru tersebut.
Guru pada prinsipnya memiliki potensi yang cukup tinggi untuk berkreasi guna meningkatkan kinerjanya. Namun potensi yang dimiliki guru
untuk berkreasi sebagai upaya meningkatkan kinerjanya tidak terlalu berkembang secara wajar dan lancar disebabkan adanya pengaruh dari
berbagai foktor baik yang muncul dalam pribadi guru itu sendiri maupun yang terdapat diluar pribadi guru. Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi
dilapangan mencerminkan keadaan guru yang tidak sesuai dengan harapan seperti adanya guru yang bekerja sunggu-sunggu baik yang sesuai dengan
profesinya maupun diluar profesi mereka, terkadang ada sebagian guru yang secara totalitas lebih menekuni kegiatan sambilan dari pada kegiatan
utamanya sebagai guru di sekolah. Kenyataan ini sangat memprihatinkan dan mengundang berbagai pertanyaan tentang konsistensi guru-guru di kota
mimika terhadap profesinya. Disisi lain kenerja guru pun dipersoalkan ketika memperbincangkan
masalah peningkatan mutu dan kualitas pendidikan Kota Mimika. Kontroversi antara kondisi dan ideal yang harus dijalani guru sesuai dengan
Undang-undang tentang Sisten Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 dengan kenyataan yang terjadi di lapangan merupakan suatu hal yang perlu
dan patut untuk dicermati secara mendalam tentang faktor penyebab yang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja guru maka dapat dicarikan
alternatif pemecahannya sehingga faktor tersebut bukan menjadi hambatan