Profil Responden Peningkatan kinerja guru Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Mimikan Provinsi Papua tahun 2013

179 KabupatenMimika dan kepala sekolah masing-masing sekolah. Dan juga tidak lupa nama-nama responden akan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 5.3Daftar Nama Respoden NO KODE NAMA RESPODEN SEKOLAH 1 R1 Stepanus Piator, S. Pd. SMA NEGERI I 2 R2 Hein Karubaba SMA ADVENT 3 R3 Orgenes Walli S. Th SMA ADVENT 4 R4 Lidia Alfin Tampinongko SMA ADVENT 5 R5 Sri Nova R.T S. Pd SMA ADVENT 6 R6 Altje. D. Pungus SMA ADVENT 7 R7 Lenni Sjafirudin SMA ADVENT 8 R8 Selfina Rabrageri SMA ADVENT 9 R9 Frengky Gosal SMA ADVENT 10 R10 Joula Lamia SMA ADVENT 11 R11 Marlina L. Gultom SMA ADVENT 12 R12 Betty O. M. Massie SMA ADVENT 13 R13 Lina Rosalia S. Pd SMA ADVENT 14 R14 Drs. Daud Pangala SMA YPPGI 15 R15 Yusri SMA YPPGI 16 R16 Ludia Sampe Bawan SMA YPPGI Lebih jelasnya foto para responden akan terlampir di halam belakang 180

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pasal 34 1 Pemerintah danpemerintah daerahwajib membina dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi guru padasatuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, danataumasyarakat.2 Satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat wajibmembina dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi guru. 3Pemerintah dan pemerintah daerahwajib memberikan anggaran untuk meningkatkanprofesionalitas dan pengabdian guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan olehPemerintah, pemerintah daerah, danatau masyarakat. Namun dalam penelitian ini, penelitimembahas hasil temuan masalah pada peningkatan kinerja guru sekolah Menengah Atas di Kota Mimika yang menjadi terget peneliti adalah tiga Sekolah Menengah Atas dan enam belas orang guru yang menjadikan terget wawancara oleh peneliti. Selain guru-guru tambahan informasi lainnya dari dinas pendidikan menengah dan lembaga pengembangan masyarakat amungme dan karomro LPMAK. Peneliti ikut sertakan kedua lembaga ini kerena, intansi Dinas Pendidikan Menengah dan LPMAK adalah benar-benar tahu tentang kondisi pendidikan di Kabupaten Mimika, sehingga peneliti tidak meragukan mengamati dan wawancara lembaga-lembaga tersebut. 181 Menjadi fokus peneliti disini adalah tentang gambaran umum keadaan guru-guru pada setiap sekolah di Ibu KotaKabupaten Timika, yaitu dekat dari pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika. Penjelasan ini sesuai dengan hasil temuan di lapangan dimana peneliti melakukan penelitian, maka yang dibahas disini adalah sesuai dengan temuan atau fakta di lapangan. Peneliti melakukan penelitian selama satu bulan yaitu dari bulan Maret tanggal 62014 –April tanggal 62014. Tentang keadaan prestasi kinerjaguru-guru Sekolah Menengah Atas di Kota Mimika tersebut. Pengabdian guru-guru di kota serius menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di kota mimika. Peneliti menemukan guru yang bertugas di sekolah hanya keterpaksaan dengan motif ekonomi, sosial dan agama. Sehingga peneliti mendapatkan data, atau informasi langsung dari guru-guru selain itu juga peneliti memperoleh data atau informasi dari masyarakat melalui wawancara terkait peningkatan kinerja guru-guru di Kota Mimika. Peneliti memwawancarai langsung dengan enam belas orang tentang guru-guru di kota mimika, dalam wawancari peneliti mengunakan wawancara tertulis untuk mengetahui kinerja guru yang diwawancara. Ternyata setiap guru yang diwawancarai secara tertulis tidak betanggung jawab atas tugas yang dipercayakan, hanya seorang guru yang cepat dan tuntas menjawab wawancara. Namun sebagian besar guru yang lain saat peneliti minta kembali lembar wawancara jawab dari guru-guru tersebut ada yang bilang lupa, ada juga yang bilang hilang. Berarti menurut peneliti 182 mereka bekerja juga tidak sunggu-sunggu dalam meningkatkan kinerja para guru-guru tersebut. Guru pada prinsipnya memiliki potensi yang cukup tinggi untuk berkreasi guna meningkatkan kinerjanya. Namun potensi yang dimiliki guru untuk berkreasi sebagai upaya meningkatkan kinerjanya tidak terlalu berkembang secara wajar dan lancar disebabkan adanya pengaruh dari berbagai foktor baik yang muncul dalam pribadi guru itu sendiri maupun yang terdapat diluar pribadi guru. Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi dilapangan mencerminkan keadaan guru yang tidak sesuai dengan harapan seperti adanya guru yang bekerja sunggu-sunggu baik yang sesuai dengan profesinya maupun diluar profesi mereka, terkadang ada sebagian guru yang secara totalitas lebih menekuni kegiatan sambilan dari pada kegiatan utamanya sebagai guru di sekolah. Kenyataan ini sangat memprihatinkan dan mengundang berbagai pertanyaan tentang konsistensi guru-guru di kota mimika terhadap profesinya. Disisi lain kenerja guru pun dipersoalkan ketika memperbincangkan masalah peningkatan mutu dan kualitas pendidikan Kota Mimika. Kontroversi antara kondisi dan ideal yang harus dijalani guru sesuai dengan Undang-undang tentang Sisten Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 dengan kenyataan yang terjadi di lapangan merupakan suatu hal yang perlu dan patut untuk dicermati secara mendalam tentang faktor penyebab yang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja guru maka dapat dicarikan alternatif pemecahannya sehingga faktor tersebut bukan menjadi hambatan