131
Kepala sekolah SMA JPPK, kepala Sekolah SMA Adven sebagai orang kedua.
Dan peneliti menetapkan informan C sebagai orang ketiga yang terpercaya yaitu, Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan
Kamoro LPMAK. Di biro pendidikan LPMAK di kabupaten Mimika papua, karena lembaga ini merupakan lembaga yang memiliki hubungan
kerja sama dengan pemerintah daerah untuk memajukan sumber daya manusia di kabupaten mimika dan salah satunya adalah menangani
persoalan pendidikan di Mimika Papua. Selanjutnya, peneliti belum juga memperoleh data yang lengkap dan akurat maka Peneliti menetapkan
informan D sebagai orang ke empat yang bisa melengkapi informasi atau data yang sudah terkumpul sebelumnya yaitu tata usaha TU pada setiap
sekolah di mana peneliti mendapatkan informasi dan data sebelumnya. Selanjutnya, peneliti menetapkan informan E, sebagai pelengkap yaitu
tokoh-tokoh masyarakat yang ada di daerah objek penelitian dan informan F sebagai orang terdekat peneliti yang bisa memberikan informasi dan data
objek penelitian dan informan G juga sebagai pelengkap informasi yaitu masyarakat yang ada di daerah objek penelitian yang bisa memberikan
informasi yang mereka alami tentang pendidikan dan apa yang mereka inginkan dari pendidikan itu sendiri serta pemahaman mereka tentang guru
dan lain sebagainya. Kemudian, peneliti memilih beberapa siswa yang dapat dipercaya oleh
peneliti dan bisa memberikan informasi tentang objek penelitian. Peneliti
132
memilih mereka ini karena segala sesuatu yang terjadi di sekolah adalah mereka yang mengalaminya di sini peneliti tidak membutuhkan informasi
dan data yang akurat melainkan peneliti berusaha mendalami pengalaman- pengalaman yang mereka alami di sekolah.
Sumber data atau informan dalam penelitian ini adalah subjek darimana peneliti memperoleh data dari orang pertama A sebagai informan
awal sampai orang terakhir sebagai pelengkap yang membukakan pintu ke lapangan penelitian sampai dengan penutup pintu keluar penelitian dalam
arti bahwa peneliti menetapkan informan pertama yaitu kepala dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Mimika, sebagai pintu masuk pada
keseluruhan objek penelitian dan informan terakhir adalah setiap siswa sekolah menengah atas di Kota Kabupaten Mimika yang di mana daerah
objek penelitian sebagai penutup pintu penelitian.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data, tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memadai standar data yang ditetapkan.
Dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi partisipan, wawancara, medalam studi dokumentasi, dan
gabungan ketiganya atau triangulasi.
133
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan beberapa metode, yaitu:
1. Observasi
Sebelum melakukan wawancara dan penggalian data lebih lanjut. Peneliti melakukan observasi terhadap objek kajian terlebih dahulu. Ini
memudahkan peneliti untuk mengidentifikasi karekter guru-guru sekolah menengah atas di daerah Timika dan memahami karakteristik masyarakat di
mana daerah penelitian. Dari sinilah data observasi ini akan bisa menjadi data awal di samping itu metode wawancara, dan metode dokumentasi yang
akan peneliti lakukan. Dalam metode observasi ini peneliti sebagai pengamat penuh dan mengamati dan mencatat dengan sistematik tentang
objek yang sedang diselidiki oleh peneliti. Observasi yang dilakukan peneliti dengan cara pengamatan secara langsung dan mendalam terhadap
objek yang akan diteliti. Penelitian ini dilakukan dengan turun langsung ke lapangan dan
mengamati secara langsung terhadap objek yang akan diteliti dan mencatat hal-hal yang paling penting bagi peneliti untuk dianalisis dan
dikembangkan. Dan lebih penting bagi peneliti dalam obsevasi ini adalah mengamati, menganalisis dan mencatat hal-hal pokok tentang kerja Kepala
Dinas Kependidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mimika, serta guru sekolah menengah atas yang bertugas di Daerah-Daerah kota Timika Papua
dan mencatat kegiatan apa saja yang mereka lakukan.
134
2. Wawancara
Metode wawancara merupakan salah satu cara mendapatkan informasi-informasi yang penting yang layak diangkat sebagai data
penelitian lapangan selama penelitian. Adapun wawancara yang dilakukan nanti juga bersifat
cross check
antara Kepala Dinas Kependidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mimika, setiap guru-guru yang bertugas di daerah
Timika Papua, serta masyarakat setempat yang peneliti wawancarai. Dalam penelitian ini peneliti sebagai pewawancara dan mewawancarai
beberapa orang dengan tujuan bertukar informasi ide melalui tanya jawab. Peneliti mewawancarai beberapa orang dengan berapa pertanyaan yang
mendasar tujuannya untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.
Teknik wawancara yang peneliti lakukan adalah dengan pendekatan wawancara semiterstruktur, dalam wawancara ini pelaksanaannya lebih
bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan daripada wawancara ini untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di
mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan
mencatat apa yang dikemukakan oleh informan. Wawancara tak struktur ini adalah wawancara yang bebas di mana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara
yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan