Pembinaan Guru-Guru Oleh LPMAK

112 Dengan peran serta lembaga-lembaga terkait, tentunya dapat membantu meringankan beban pemerintah guna memajukan pendidikan di daerah. Saat ini, tidak sedikit institusi yang berperan aktif memajukan pendidikan melalui kegiatan kampanye pendidikan dan sosialisasi pendidikan. Pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak. Mustahil jika pemerintah melaksanakan tugas untuk membangun dunia pendidikan sendirian karena pendidikan itu sangat kompleks. http:www.rmol.comPeran-SwastaDunia-Pendidikan. Peran serta pendidikan dalam masyarakat Di Negara yang menunjung tinggi demokrasi, diyakini bahwa pemerintah dibuat dari, oleh, dan untuk rakyat. Kebijaksanaan- kebijaksanaan negaranya, termasuk kebijaksanaan pendidikannya, sebagai bagian dari perangkat untuk menjalankan pemerintahan di Negara tersebut, juga berasal dari, oleh dan untuk rakyat. Selain alasan demokrasi, kebijaksanaan demokrasi tersebut secara konkrit dimaksudkan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh rakyat dibidang pendidikan. Masyarkat lebih banyak tahu mengenai masalah mereka sendiri, dan bahkan juga banyak mengetahui bagimana cara memecahkannya. Maka, keterlibatan dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kebijaksanaan tersebut, justru memperkukuh pelaksanaan kebijaksanaan yang dilakukan oleh pelaksana formal. 113 Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah termasuk salah satu wujud dari implementasi kebijaksanaan yang formulasikan. Bentuk pembangunan tersebut tidak hanya masalah fisik dan mental, melainkan juga sekaligus pembangunan partisipasi masyarakat. Partisipasi masyarakat, dengan demikian termasuk bagian atau objek dari pembangnan itu sendiri. Masyarakat juga dipandang sebagai modal dasar pembangunan, yang jika digalakkan akan besar sumbangannya terhadap pembangunan pendidikan. Keterlibatan mereka dalam melaksanakan kebijaksanaan, pendidikannya adalah manifestasi dari pemanfaatan dan pendayagunaan modal dasar pembangunan sebagai loyalitas rakyat atas pemerintahnya, melainkan yang juga tak kalah penting adalah sebagai miliknya. Dengan adanya persamaan memiliki terhadap kebjaksanaan-kebijaksanaan, masyarakat akan semakin banyak sumbangan dalam pelaksanaan-pelaksanaan kebijaksanaan, termasuk kebijaksanaan pendidikan. Masyarakat selaku penguna jasa lembaga pendidikan memiliki kewajiban untuk mengembangkan serta menjaga keberlangsungan penyelengaraan proses pendidikan, sebagaimana diamanatkan oleh Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 BAB IV yang didalamnya memuat bahwasannya pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan keluarga. Peran serta masyarakat partisipasi masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu 114 pelayanan pendidikan. Selain itu masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana dan pengguna hasil. Dalam peraturan pemerintah No. 39 Tahun 1992 BAB III pasal 4 peran serta partisipasi masyarakat dapat berbentuk: a Pendirian dan penyelanggaraan satuan pendidikan pada jalur pendidikan sekolah atau jalur pendidikan luar sekolah, pada semua jenis pendidikan kecuali pendidikan kedinasan, dan pada semua jenjang pendidikan di jalur pendidikan sekolah; b Pengadaan dan pemberian bantuan tenaga kependidikan untuk melaksanakan suatu atau membantu melaksanakan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan peserta didik; c Pengadaan dan pemberian bantuan tenaga ahli untuk membantu pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar dan atau penelitian dan pengembangan; d Pengadaan dan penyelenggaraan program pendidikan yang belum diadakan atau diselenggarakan oleh pemerintah untuk menunjang pendidikan nasional; e Pengadaan dana dan pemberian bantuan yang dapat berupa wakaf, hibah, sumbangan, pinjaman, beasiswa, dan bentuk lain yang sejenis; f Pengadaan dan pemberian bantuan ruang, gedung, dan tanah untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar; g Pengadaan dan pemberian bantuan buku pelajaran dan peralatan pendidikan untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar; 115 h Pemberian kesempatan untuk magang atau latihan kerja; i Pemberian bantuan manajemen bagi penyelenggaraan satuan pendidikan dan pengembangan pendidikan nasional; j Pemberian pemikiran dan pertimbangan berkenaan dengan penentuan kebijaksanaan dan penyelenggaraan pengembangan pendidikan; k Pemberian bantuan dan kerja sama dalam penelitian dan pengembangan; dan l Keikutsertaan dalam program pendidikan atau penelitian yang diselenggarakan oleh pemerintah di dalam dan di luar negeri http:gadogadozaman.blogspot.comperan-masyarakat pendidikan . Hasilnya dalam peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1992 BAB III pasal 4 peran serta partisipasi masyarakat akan lebih jelasnya dapat dilihat bab 4, yang akan menjelaskan peran LPMAK dalam dibidang pendidikan di Kabupaten Mimika-Papua. Tingkatkan Peran Swasta pada Sektor Pendidikan, Pemerintah perlu meningkatkan peran swasta pada sektor pendidikan di daerah. Hal tersebut sangat diperlukan untuk menopang kualitas dan daya saing sumber daya manusia SDM di Mimika. Untuk mengatasi masalah dalam peningkatan kualitas pendidikan di Papua khusunya Kabupaten Mimika, mengharapkan adanya kemudahan regulasi yang mendukung pihak swasta untuk berperan lebih optimal. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan saat ini masih belum memberikan perhatian dan malah cenderung menganaktirikan lembaga pendidikan swasta. 116 Peningkatan pendidikan yang berkualitas juga tidak terlepas dari perkembangan teknologi dan link- match dengan dunia usaha. “Kita tidak dapat memungkiri lembaga pendidikan swasta lebih responsif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan dunia usaha karena itu terkait dengan investasi Tenaga Kerja, Pendidikan daerah yang unggul dan Produktif untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Meningkatkan Kesej ahteraan Masyarakat” di Mimika. Pemerintah dapat memberikan akses lebih besar kepada lembaga pendidikan swasta. Pemerintah bisa melonggarkan regulasi untuk pengembangan program studi dan perizinan pembukaan gedung dan sekolah-sekolah baru yang didorong oleh permintaan masyarakat. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan pendidikan masih kurang. Partisipasi masyarakat dalam pendidikan hanya bersifat dukungan dana. Padahal yang lebih penting adalah partisipasi dalam hal proses pendidikan yang meliputi; 1 pengambil keputusan, 2 monitoring, 3 evaluasi, dan 4 akuntabilitas. Dengan demikian, sekolah dan masyarakat secara bersama-sama bertanggungjawab dan berkepentingan terhadap hasil pelaksanaan pendidikan, bukan sekolah yang bertanggungjawab kepada masyarakat terhadap hasil pelaksanaan pendidikan itu sendiri.

F. Hasilnya Upaya Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan

Pasal 34 1 Pemerintah dan Pemerintah Daerahwajib membina dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi guru padasatuan 117 pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, danataumasyarakat. 2 Satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat wajibmembina dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi guru. 3Pemerintah dan Pemerintah Daerahwajib memberikan anggaran untuk meningkatkanprofesionalitas dan pengabdian guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan olehPemerintah, Pemerintah Daerah, danmasyarakat. Guru pada prinsipnya memiliki potensi yang cukup tinggi untuk berkreasi guna meningkatkan kinerjanya. Namun potensi yang dimiliki guru untuk berkreasi sebagai upaya meningkatkan kinerjanya tidak terlalu berkembang secara wajar dan lancar disebabkan adanya pengaruh dari berbagai faktor baik yang muncul dalam pribadi guru itu sendiri maupun yang terdapat diluar pribadi guru. Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi dilapangan mencerminkan keadaan guru yang tidak sesuai dengan harapan seperti adanya guru yang bekerja sambilan baik yang sesuai dengan profesinya maupun diluar profesi mereka, terkadang ada sebagian guru yang secara totalitas lebih menekuni kegitan sambilan dari pada kegiatan utamanya sebagai guru di sekolah. Kenyataan ini sangat memprihatinkan dan mengundang berbagai pertanyaan tentang konsistensi guru terhadap profesinya. Disisi lain kenerja guru pun dipersoalkan ketika memperbincangkan masalah peningkatan mutu pendidikan. Kontroversi antara kondisi dan ideal yang harus dijalani guru sesuai dengan Undang- undang tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 dengan 118 kenyataan yang terjadi di lapangan merupakan suatu hal yang perlu dan patut untuk dicermati secara mendalam tentang faktor penyebab yang berpengaruh terhadap kinerja guru maka dapat dicarikan alternatif pemecahannya sehingga faktor tersebut bukan menjadi hambatan bagi peningkatan kinerja guru melainkan mampu meningkatkan dan mendorong kinerja guru kearah yang lebih baik sebab kinerja sebagai suatu sikap dan perilaku dapat meningkat dari waktu ke waktu. Untuk itu, upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan lembaga non-pemerintah dalam peningkatan kualitas pendidikan kabupaten mimika akan tampak jelas berhasil atau tidaknya pemberdayaan dan pembinaan oleh lembaga-lembaga tertentu.

1. Pemerintah daerah

Undang Undang Nomor 21 Tahun 2001 Republik Indonesia Tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua dalam rangka mengurangi kesenjangan pembangunan di Provinsi Papua, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, serta memberikan kesempatan kapada penduduk asli Papua untuk berpartisipasi dalam pembangun maka, Pemerintah mengeluarkan Undang-undang tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua nomor 21 tahun 2001. Dasar dari OTSUS adalah bahwa Propinsi Papua diberikan kewenangan dalam seluruh bidang pemerintahan UU OTSUS kemudian juga menyebutkan bahwa Perdasus dan Perdasi tersebut harus berpedoman