Teknik Analisis Data Peningkatan kinerja guru Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Mimikan Provinsi Papua tahun 2013

139 3. Penyajian data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat. Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun sehingga memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Agar sajian data tidak menyimpang dari pokok permasalahan maka sajian data dapat diwujudkan dalam bentuk bagan dan tabel sebagai wadah panduan informasi tentang apa yang terjadi. Data disajikan sesuai dengan apa yang diteliti. 4. Penarikan kesimpulan Menurut Miles dan Huberman 1984 dalam Sugiyono 2011:252 adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Reduksi data dapat dibantu dengan analisis data dari model Miles dan Huberman dalam bukunya Sugiyono 2011:247 140 Gambar 2: Komponen dalam analisis data interaktif model.

H. Keabsahan Data

Uji keabsahan data ini diperlukan untuk menentukan valid atau tidaknya suatu temuan, atau data yang dilaporkan peneliti dengan apa yang terjadi sesungguhnya di lapangan. Suatu temuan dalam penelitian ini pada objek adalah pastinya berbeda karena untuk mendapatkan data-data dan informasi peneliti menetapkan banyak informan dan berbagai sumber data diantaranya adalah Kepala Dinas Kependidikan dan Kebudayaan kabupaten Mimika, para guru yang bertugas di Daerah Kabupaten Mimika Papua, tokoh-tokoh masyarakat di tempat penelitian, dan sesuai kondisi sekolah di Daerah tersebut. Proses yang dilakukan peneliti adalah dalam menemukan jawaban penelitian dengan cara peneliti memulai melakukan pengumpulan data lewat wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap objek penelitian yang ingin diketahui oleh peneliti. Data yang telah terkumpul diklasifikasikan berdasar kategori yang ditentukan. Setelah diklasifikasikan masing-masing Pengumpulan data Penyajian data Reduksi data Penerikan kesimpulan 141 data yang terkumpul dalam satu kategori, selanjutnya peneliti melakukan interprestasi. Di saat ada data yang lain atau informasi yang berbeda didapatkan dari berbagai informan, tentunya proses triangulasi data akan dilakukan untuk mempermudah interprestasi. Selain itu, hal ini dimaksudkan agar peneliti dipermudah dalam mencari kesimpulan. Sehingga kesimpulan yang ditarik dalam hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara akademis. Dengan demikian peneliti berusaha semaksimal mungkin untuk memberi informasi atau memberi pertanggungjawaban pada hasil penelitian atau penemuan ini kepada semua pihak yang berkepeningan lebih khususnya pemerintah Daerah Kabupaten Mimika Papua, serta semua masyarakat yang berada di Daerah Kabupaten Mimika Papua. Karena sebagian informasi dan data yang akan terkumpul adalah berdasarkan fakta di lapangan. Dan dari berbagai data dan informasi yang diperoleh dari informan dalam penelitian ini pun bisa saja tidak sesuai fakta di lapangan. Maka peneliti harus lebih teliti memahami dan mengambil kesimpulannya secara objektif, sehingga kesimpulan akhir daripada hasil penelitian ini bisa memberikan nilai positif kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika, maupun semua masyakarakat yang berada di Timika, diantaranya Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro LPMAK, dan lain-lain. Dengan demikian agar pihak-pihak ini bersama- sama dapat memperhatikan wajah pendidikan di daerah Timika. 142

BAB IV HASIL OBJEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum Kota Mimika

1. Kondisi Geografis

Kabupaten Mimika merupakan salah satu kabupaten di Papua yang terbentang pada posisi 134’31”-138’31”Bujur Timur dan 4’60”- 5’18”Lintang Selatan, dengan luas wilayah19.529 km 2 atau 4,75 dari luas wilayah Propinsi Papua. Kabupaten ini terdiri atas 12 Distrik dengan batas- batas wilayah sebagai berikut: Sebelah utara : Kabupaten Paniai, Dogiyai dan Deyai Sebelah barat : Kabupaten Kaimana Sebelah selatan : Laut Arafuru Sebelah timur : Kabupaten Asmat, Nduga dan Yahukimo Wilayah Kabupaten Mimika memiliki topografi dataran tinggi dan dataran rendah. Distrik yang memiliki topografi dataran tinggi adalah Tembagapura, Agimuga dan Jila. Kesembilan distrik lainnya berada pada wilayah topografi dataran rendah dan pesisir pantai yaitu; Mimika Baru, Kuala-Kencana, Mimika Timur, Mimika Timur Tengah, Mimika Timur Jauh, Mimika Barat, Mimika Barat Tengah, Mimika Barat Jauh dan Jila. Kondisi geografis wilayah Kabupaten Mimika dengan topografi dataran tinggi, rendah dan pesisir pantai menjadikan wilayah pedalaman Mimika sebagai salah satu daerah yang sulit dijangkau karena sulitnya akses ke wilayah distrik-distrik tertentu, yang hanya dapat di tempuh dengan pesawat