Perjanjian Asuransi Pengangkutan Freight Insurance Agreement

324 Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 For the years ended December 31, 2012 and 2011 PT KERETA API INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK PT KERETA API INDONESIA PERSERO AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain Expressed in full of Rupiah, unless otherwise stated 11 PT Persada Alam Nusantara 11 PT Persada Alam Nusantara ● ● ● ● ● ● PT Kereta Api Indonesia Persero telah mengikat perjanjian dengan PT Persada Alam Nusantara yang berkenaan dengan penyewaan lahan milik PT Kereta Api Indonesia Persero untuk digunakan sebagai bangunan shopping center dan bangunan lainnya. Kontrak perjanjian ditandatangani tanggal 15 Oktober 2004 dengan Akta Notaris No. 165 yang dibuat dihadapan Notaris Surjadi Jasin, SH., yang telah mengalami perubahan sesuai dengan Addendum I tanggal 23 Januari 2007. Beberapa hal penting yang diatur dalam perjanjian tersebut adalah: PT Kereta Api Indonesia Persero signed an agreement with PT Persada Alam Nusantara associated with leasing land owned by PT Kereta Api Indonesia Persero for use as a shopping center building and other building. The agreement was signed on October 15, 2004 with a No. 165 deed prepared by Surjadi Jasin, SH., which has been modified in accordance with Addendum I dated January 23, 2007. Some important things that are defined in the agreement are: PT Kereta Api Indonesia Persero rental of ± 10.504 m² of land located at Jalan Dupak, Station Pasar Turi Emplacement, Surabaya to PT Persada Alam Nusantara. Will be built shopping center, shops and other buildings for a period of 30 thirty years. PT Kereta Api Indonesia Persero menyewakan lahan seluas ± 10.504 m² yang terletak di Jalan Dupak, Emplasemen Stasiun Pasar Turi, Surabaya kepada PT Persada Alam Nusantara. Untuk dibangun shopping center, pertokoan serta bangunan lainnya dengan jangka waktu 30 tiga puluh tahun. PT Persada Alam Nusantara dengan rekomendasi PT Kereta Api Indonesia Persero akan mandapatkan Hak Guna Bangunan diatas Hak Pengolahan Lahan PT KAI Persero atas lahan tersebut dengan jangka waktu paling lama 30 tahun terhitung mulai 24 bulan sejak perjanjian ini ditandatangani atau sesuai dengan berakhirnya masa waktu perjanjian. PT Persada Alam Nusantara with the recommendations of PT KAI Persero will acquire Rights of Building Used on Rights of Land Managed of PT Kereta Api Indonesia Persero of land for a maximum period of 30 years since the 24 months since the signing of this agreement or in accordance with the contract expiration time. PT Persada Alam Nusantara at the end of the agreement will hand back the land, along with facilities in the building which had been built by PT Persada Alam Nusantara to PT Kereta Api Indonesia Persero with the condition that they can use. PT Persada Alam Nusantara diakhir perjanjian akan menyerahkan kembali lahan, bangunan berserta fasiltas didalamnya yang telah dibangun oleh PT Persada Alam Nusantara kepada PT Kereta Api Indonesia Persero dengan kondisi layak pakai. Pembayaran tahap ketiga sebesar Rp.375.000.000 harus telah dibayarkan setelah seluruh tanah diserahkan oleh PT Kereta Api Persero kepada PT Persada Sentosa Wirajaya dalam keadaan kosong. Pembayaran tahap keempat sebesar Rp.500.000.000 harus telah dibayarkan paling lambat 6 bulan setelah pembayaran tahap ketiga dilaksanakan. Pembayaran tahap kelima sebesar Rp.1.000.000.000 harus telah dibayarkan paling lambat 12 bulan setelah pembayaran keempat dilaksanakan. Untuk pembayaran kompensasi dalam perjanjian ini, PT Persada Sentosa Wirajaya belum melakukan pembayaran kepada PT Kereta Api Indonesia. Kompensasi yang belum dibayarkan tersebut akan beresiko kehilangan pendapatan bagi PT Kereta Api Indonesia Persero. The third stage payment amounting to Rp.375.000.000 to be paid after all of land area is handed over by PT Kereta Api Persero to PT Persada Sentosa Wirajaya in vacant condition. The fourth stage payment amounting to Rp.500.000.000 to be paid no later than 6 months after the third stage payment. The fifth stage payment amounting to Rp.1.000.000.000 should be paid no later than 12 months after the fourth stage payment. For the Compensation payment in this agreement, PT Persada Sentosa Wirajaya have not paid yet to PT Kereta Api Indonesia. An unpaid compensation will be risks loss of income for PT Kereta Api Indonesia Persero. 325 Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 For the years ended December 31, 2012 and 2011 PT KERETA API INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK PT KERETA API INDONESIA PERSERO AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain Expressed in full of Rupiah, unless otherwise stated ● ● ● ● 50. CATATAN LITIGASI 50. LITIGATION NOTES a. a. Atas penggunaan lahan tersebut PT Kereta Api Indonesia Persero mendapatkan kompensasi tunai dari PT Persada Alam Nusantara sebesar Rp.9.190.790.000 belum termasuk PPN yang pembayarannya dilakukan secara bertahap. Pembayaran akan dilaksanakan dalam delapan tahap. Untuk tahap pertama sebesar Rp.1.394.100.000 dibayar pada saat ditandatangani perjanjian, tahap kedua sebesar Rp.1.447.000.000 setelah dikurangi option fee sebesar Rp.300.000, didapat Rp.1.147.000.000 selambat- lambatnya tanggal 14 April 2005, pembayaran tahap ketiga Rp.1.559.000.000 paling lambat tanggal 14 Oktober 2005, tahap keempat sebesar Rp.1.679.700.000 paling lambat tanggal 14 April 2006, tahap kelima Rp.1.809.600.000 pembayaran paling lambat tanggal 14 Oktober 2006, tahap keenam Rp.514.740.000 selambatnya tanggal 23 Januari 2007, tahap ketujuh dan kedelapan masing-masing sebesar Rp.390.882.000 dan Rp.395.768.000 selambat-lambatnya tanggal 23 Februari dan 23 Maret 2007. For land use, PT Kereta Api Indonesia Persero receive cash compensation from PT Persada Alam Nusantara as much as Rp.9.190.790.000, excluding PPN, which is repaid gradually. Payment will be made in eight stages. For the first phase Rp.1.394.100.000 paid upon signing of the agreement, the second phase Rp.1.447.000.000 after deducting the cost of options amounting to Rp.300.000, Rp.1.147.000.000 obtained no later than the date 14 April, 2005 Rp.1.559.000.000 third stage payment no later than the date of October 14, 2005 Rp.1.679.700.000 fourth stage no later than April 14, 2006, stage fifth Rp.1.809.600.000 payment no later than the date of October 14, 2006, the sixth stage of Rp.514.740.000 January 23, 2007 at the last stage, the seventh and eighth respectively Rp.390.882.000 and Rp.395.768.000 no later than February 23 and March 23, 2007. Pada tanggal 29 Agustus 2008, Perusahaan melakukan penempatan investasi dalam bentuk Kontrak Penempatan Dana Discretionary Fund pada PT Optima Kharya Capital Management PT OKCM sebesar Rp5.000.000.000, dengan target investasi 11 per tahun untuk periode kontrak selama 3 tiga bulan. Sehubungan dengan terjadinya subprime mortgage di Amerika Serikat yang berdampak langsung terhadap likuiditas dan ketidakmampuan PT OKCM untuk mengembalikan investasi Perusahaan yang telah jatuh tempo pada tanggal 29 Nopember 2008, sehingga PT OKCM melakukan perpanjangan 2 dua kali melalui surat konfirmasi pada tanggal 29 Nopember 2008 dan 27 Februari 2009, dengan periode perpanjangan selama 3 tiga bulan. Kemudian dilakukan negosiasi dan tercapai kesepakatan yang diikuti dengan Addendum Pertama, dimana Perusahaan menerima pengembalian sebagian investasi dari PT OKCM sebesar Rp.1.000.000.000 pada tanggal 28 Mei 2009, sehingga sisa investasi menjadi sebesar Rp.4.000.000.000 yang akan diserahkan pada tanggal 27 Agustus 2009, dengan target investasi 12 per tahun dari investasi. Addendum perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 27 Mei 2009 dan dinotariilkan pada tanggal 17 Juni 2009. Investment to PT Optima Kharya Capital Management PT OKCM On August 29, 2008, a subsidiary of placing their investments in the form of Contract Placement Fund Discretionary Fund at PT Optima Kharya Capital Management PT OKCM amounting to Rp5.000.000.000, with an investment target of 11 per annum for the period of contract for three 3 months. In relation to the occurrence of subprime mortgage in United States that directly to the liquidity and inability PT OKCM to return to the Company investment matured on November 29, 2008, therefore PT OKCM perform extensions 2 two times through a confirmation letter on November 29, 2008 and February 27, 2009, with a period of extension of 3 three months. Then negotiate and reach an agreement that is followed by the First Amendment, which the subsidiaries receive a share of investment amounting to Rp.1.000.000.000 OKCM PT on May 28, 2009, so the remaining investment of Rp.4.000.000.000 which will be presented on August 27, 2009, with the target investment of 12 per year of investment. Addendum to the agreement signed on May 27, 2009 and in real memorandum on June 17, 2009. Investasi Pada PT Optima Kharya Capital Management PT OKCM 326 Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 For the years ended December 31, 2012 and 2011 PT KERETA API INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK PT KERETA API INDONESIA PERSERO AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain Expressed in full of Rupiah, unless otherwise stated Sampai dengan tanggal jatuh tempo pengembalian invsetasi Perusahaan tanggal 27 Agustus 2009, PT OKCM masih tidak dapat mengembalikan investasi, maka perjanjian investasi diperpanjang lagi berdasarkan Addendum Kedua Sementara, dimana sisa dana investasi sebesar Rp.4.000.000.000 milik Perusahaan akan dikelola kembali dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 enam bulan terhitung sejak tanggal 29 Agustus 2009 dengan target investasi 12 per tahun. Addendum Kedua Sementara ini ditandatangani pada tanggal 11 September 2009. Sampai dengan tanggal pada tanggal 28 Februari 2010, PT OKCM masih tidak dapat mengembalikan investasi, maka kontrak diperpanjang lagi berdasarkan berdasarkan Addendum Kedua dalam kondisi Perusahaan menerima pengembalian sebagian investasi dari PT OKCM sebesar Rp.100.000.000, sehingga sisa dana investasi milik perusahaan menjadi sebesar Rp.3.900.000.000. Nilai tersebut belum termasuk perhitungan target investasi dan denda akibat keterlambatan PT OKCM dalam mengembalikan sisa dana investasi dengan tepat waktu. Pada Addendum ini dimasukkan pasal penyertaan reksadana penempatan terbatas berupa kebun kelapa sawit dan pabrik mini kelapa sawit sebagai underlying assets yang pengelolaannya diserahkan kepada Manajer Investasi. Addendum ini ditandatangani pada tanggal 1 April 2010. Ketidakmampuan PT OKCM berlanjut sehingga kontrak diperpanjang berdasarkan Addendum Ketiga yang ditandatangani pada tanggal 2 Agustus 2010. Sehubungan dengan berakhirnya Addendum Ketiga dan PT OKCM masih belum mampu mengembalikan investasi, Direksi Perusahaan sedang melakukan negosiasi untuk melakukan penandatanganan Addendum Keempat. Disamping itu manajemen sedang melakukan upaya secara kolektif melalui Forum Nasabah KPD OKCM untuk menyelesaikan secara hukum melalui Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan BAPEPAM-LK. Sehubungan dengan keterlambatan tingkat pengembalian investasi PT OKCM, berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 29 Mei 2009 menetapkan estimasi penyisihan kerugian investasi di PT OKCM untuk tahun 2008 adalah sebesar Rp.1.000.000.000 atau sebesar 20 dari nilai investasi tahun 2008 dan sebesar Rp800.000.000 untuk tahun 2009, sehingga akumulasi penyisihan kerugian investasi sebesar Rp1.800.000.000, yang dibebankan sekaligus pada tahun 2009. Penyisihan atas kerugian investasi PT OKCM tersebut disajikan “Rugi yang Belum Terealisasi atas Penurunan Efek”. Until the maturity date of return on investment subsidiaries on August 27, 2009, PT OKCM still unable to return the investment, the investment agreement was extended again under the Second Amendment while, where the remaining investment funds amounting to Rp.4.000.000.000 owned subsidiaries will be managed back in time at least 6 six months from the date of August 29, 2009 with an investment target of 12 per year. While the Second Amendment was signed on September 11, 2009. On February 28, 2010, PT OKCM still unable to return the investment, the contract was extended under the Second Amendment in a state of its subsidiaries received OKCM PT part of the investment amount of Rp.100.000.000, so the remainder of the investment fund owned by a subsidiary for Rp.3900.000.000. Total does not include the calculation of investment targets and penalties for OKCM PT late in returning the remaining investment fund in a timely manner. In the Addendum to this article included in mutual funds limited the placement of oil palm plantations and palm oil processing plant mini as the underlying asset custody Investment Manager. This addendum was signed on April 1, 2010. The inability of PT OKCM continue to ensure that the contract is extended by the third addendum, signed on August 2, 2010. Relative to the end of the third and OKCM PT addendum even they cant pay the investment, a subsidiary of Administration is negotiating to make the signing of the fourth addendum. In addition, management is a collective effort by the KPD OKCM clients Forum to settle legally through the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board Bapepam-LK. In the late PT OKCM ROI based on general meeting of shareholders on 29 May, 2009 estimated reserve for loss on investments in PT OKCM for 2008 Rp.1.000.000.000 or equal 20 of the value of investment in 2008 and amounted Rp.800.000.000 for 2009 so that the accumulated reserve for possible losses on investment amounted Rp.1.800.000.000, to be levied at the same time in 2009. Reserves for losses on investment represented PT OKCM Unrealized Impairment of Securities. 327 Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 For the years ended December 31, 2012 and 2011 PT KERETA API INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK PT KERETA API INDONESIA PERSERO AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain Expressed in full of Rupiah, unless otherwise stated 1 1 2 2 1 1 Receive appeal from PT OKCM; 2 2 3 3 1 1 Punish PT OKCM to pay the fees in the second level of the Court of appeal on a number of Rp.150.000 one hundred fifty thousand rupiah. The company has reported and sue PT OKCM to the Court as follows: On December 1, 2011, through its subsidiary, PT Railink, has appointed Indra Marzon, SH., As the Advocate and or as a legal consultant of the Company, in Case Petition Lawsuit broken promises default in the South Jakarta District Court with the PT OKCM PT OKCM and was registered at the Registrars Office by the South Jakarta District Court of South Jakarta Register No. 691Pdt.62011PN dated December 23, 2011. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 16 November 2010, Perusahaan melakukan penyisihan kerugian atas investasi PT OKCM sebesar Rp2.100.000.000. Penyisihan atas kerugian investasi PT OKCM tersebut disajikan “Rugi yang Belum Terealisasi atas Penurunan Efek”, sehingga jumlah akumulasi penyisihan kerugian investasi tersebut sebesar Rp.3.900.000.000. Pada tanggal 26 Januari 2010 PT OKCM melakukan gugatan perbuatan melawan hukum terhadap PT Kereta Api Persero dengan nomor surat 0253GugatanSIPI2010 terkait kerugian materiil Rp.12.750.000.000 dan kerugian immaterial Rp.50.000.000.000. Pada tanggal 4 Oktober 2010, berdasarkan Salinan Resmi Putusan Perkara Perdata No. 149Pdt.G2010PN.Jkt.Sel atas putusannya tanggal 2 September 2010, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, menyatakan bahwa: Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak berwenang untuk mengadili perkara atas gugatan dari PT OKCM; Menghukum PT OKCM untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.461.000 empat ratus enam puluh satu ribu rupiah. Atas keputusan tersebut, PT OKCM mengajukan banding dan diputuskan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan Surat Pemberitahuan Isi Putusan Banding No. 637PDT2010PT.DKI.JKT tertanggal 6 Desember 2011 yang menyatakan bahwa: Menerima permohonan banding dari PT OKCM; Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 149Pdt.G2010 PN.Jkt.Sel tanggal 2 September 2010; Based on the Decision of the Board of Directors on November 16, 2010, the subsidiary of a provision of Rp.2.100.000.000. PT OKCM. Allowance for investment losses is presented PT OKCM Unrealized Loss on Impairment of Securities. So that the amount of the accumulated allowance for losses on these investments is Rp.3.900.000.000. PT OKCM filled the lawsuit to PT Kereta Api Persero on 26 January, 2010 number 0253GugatanSIPI2010 related material losses in amount to Rp.12.750.000.000 and immaterial losses in amount to Rp.50.000.000.000. On October 4, 2010, based on a copy of the Official verdict of the Civil Case No. 149Pdt.G2010 PN.Jkt.Sel over decision on September 2, 2010, the South Jakarta District Court, stating that: The South Jakarta District Court is not authorized to adjudicate the matter over a lawsuit from PT OKCM; Punish PT OKCM to pay fees amounting to Rp.461.000 four hundred sixty one thousand rupiah. Menghukum PT OKCM untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan yang pada tingkat banding sejumlah Rp.150.000 seratus lima puluh ribu rupiah. Perusahaan telah melaporkan dan menggugat PT OKCM ke Pengadilan sebagai berikut: Pada tanggal 1 Desember 2011, melalui anak perusahaan, PT Railink, telah menunjuk Indra Marzon, SH., selaku Advokat dan atau selaku Konsultan Hukum Perseroan, dalam Perkara Permohonan Gugatan Ingkar Janji Wanprestasi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas PT OKCM PT OKCM dan telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan Nomor Register 691Pdt.62011PN Jakarta Selatan tanggal 23 Desember 2011. Upon the decision, PT OKCM filed an appeal and decided by the South Jakarta District Court with the contents of the notice of Appeal Ruling No. 637PDT2010PT.DKI.JKT dated December 6, 2011, which States that: Strengthen the South Jakarta State Court Decision No. 149Pdt.G2010PN.Jkt.Sel on September 2, 2010; 328 Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 For the years ended December 31, 2012 and 2011 PT KERETA API INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK PT KERETA API INDONESIA PERSERO AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain Expressed in full of Rupiah, unless otherwise stated 2 2 b. Permasalahan Kerjasama Operasi b. Joint Operation Problems 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 On December 22, 2011 the company directly appointed the Handika Honggowongso Partners Law to report the PT OKCM to the Polda Metro Jaya Police in connection with FRAUD and or embezzlement and or MONEY LAUNDERING with proof of report number: TBL4498XII2011PMJDit Reskrimum. Pada tanggal 16 Januari 2013, berdasarkan Surat Dewan Komisaris Nomor 02CAKOMI2103 tentang Progress Audit Investigasi SPI atas Permasalahan Lahan di Daop 4 Sm dan 6 Yk menjelaskan bahwa dari hasil diskusi SPI dengan Komite Audit tentang progres audit kejanggalan kontrak perjanjian kerja sama antara Perusahaan dengan CV Citra Indah Semarang CIS dan PT Abeta Cipta Indah ACI terhadap dua kontrak di wilayah Daop 4 Semarang dan lima kontrak di Daop 6 Yogyakarta yang masih berada dalam tahap investigasi detail permasalahan, diperoleh fakta sebagai berikut: CIS dan ACI dalam mengurus sertifikat HPL atas nama Perusahaan, sebagai kompensasi, diberikan sertifikat HGB atas nama masing- masing perusahaan tersebut di atas JPL Perusahaan; Masa kontrak persewaan dibuat 3 tahun atau 5 tahun yang dapat diperpanjang maksimum 3 kali, 5 kali atau 10 kali yang dinyatakan dalam kontrak dan pada beberapa kontrak diberi grace period di luar masa kontrak; Dari 7 kontrak sewa, 5 lahan obyek kontrak telah terbit sertifikat HPL atas nama Perusahaan, namun yang dikuasai oleh Perusahaan hanya 2 dua sertifikat HPL sedang sisanya masih dikuasai pihak ketiga dan pihak lain; Lahan yang telah memiliki HPL atas nama Perusahaan dan di atas HPL telah diberikan HGB atas nama CIS dan ACI, selanjutnya HGB tersebut dipecah menjadi beberapa unit kaveling yang di atas kaveling tersebut dibangun ruko atau kios yang dijual kepada pihak lain; Masa kontrak telah berakhir tahun 2007, 2008, 2010 atau 2012 tergantung masing- masing isi kontrak dan tidak ada perpanjangan kontrak lagi. Dengan demikian selama perjanjian kontrak antara CIS dan ACI dengan pihak lainnya pembeli kiosruko, Perusahaan tidak memperoleh pendapatan sewa atas lahan tersebut; On 16 January 2013, based on Commissioners Letter Number 02CAKOMI2103 about SPI Audit Investigation Progress over Land Issues in Daop 4 Semarang and Daop 6 Yogyakarta that the results of the discussion between SPI and Audit Committee about the gaffe on cooperation agreement PT Kereta Api Indonesia with CV Citra Indah Semarang CIS and PT Abeta Cipta Indah ACI to two contracs in Daop 4 Semarang and five contracts in Daop 6 Yogyakarta still in investigated detail problems, obtained the facts as follows: CIS and ACI managed the HPL certificate under companys name, as compensation the HGB certificate is given under each company on companysJPL. The term of the leasing contract is made 3 or 5 years and could extended no more than 3, 5, or 10 times which disclosed in contract and some contracts are given grace period outside the term of contract. From 7 leasing contracts, 5 land contracts is issuanced HPL certificate under companys name, but company only ruled 2 HPL certificate while the others is ruled by other parties. Land that has HPL under companys name and on HPL that given HGB under CIS and ACIs name, next HGB is parted into some kavling units which built shop-housekios that sold to other parties. The end of the contracts term in 2007, 2008, 2010, or 2012 is depend on each contract and no extension for the contract. Company does not receive income from that leasing. Pada tanggal 22 Desember 2011 perusahaan secara langsung menunjuk Kantor Hukum Handika Honggowongso Partners untuk melaporkan PT OKCM kepada Polda Metro Jaya sehubungan dengan PENIPUAN dan atau PENGGELAPAN dan atau PENCUCIAN UANG dengan tanda bukti lapor Nomor: TBL4498XII2011PMJDit Reskrimum.