Perjanjian Asuransi Pengangkutan Freight Insurance Agreement
324
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 For the years ended December 31, 2012 and 2011
PT KERETA API INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK PT KERETA API INDONESIA PERSERO AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain Expressed in full of Rupiah, unless otherwise stated
11 PT Persada Alam Nusantara 11 PT Persada Alam Nusantara
● ●
● ●
● ●
PT Kereta Api Indonesia Persero telah mengikat perjanjian dengan PT Persada Alam
Nusantara yang berkenaan dengan penyewaan lahan milik PT Kereta Api Indonesia Persero
untuk digunakan sebagai bangunan shopping center
dan bangunan
lainnya. Kontrak
perjanjian ditandatangani tanggal 15 Oktober 2004 dengan Akta Notaris No. 165 yang dibuat
dihadapan Notaris Surjadi Jasin, SH., yang telah mengalami perubahan sesuai dengan
Addendum
I tanggal
23 Januari
2007. Beberapa hal penting yang diatur dalam
perjanjian tersebut adalah: PT Kereta Api Indonesia Persero signed an
agreement with PT Persada Alam Nusantara associated with leasing land owned by PT
Kereta Api Indonesia Persero for use as a shopping center building and other building.
The agreement was signed on October 15, 2004 with a No. 165 deed prepared by Surjadi
Jasin, SH., which has been modified in accordance with Addendum I dated January 23,
2007. Some important things that are defined in the agreement are:
PT Kereta Api Indonesia Persero rental of ± 10.504 m² of land located at Jalan
Dupak, Station Pasar Turi Emplacement, Surabaya to PT Persada Alam Nusantara.
Will be built shopping center, shops and other buildings for a period of 30 thirty
years. PT
Kereta Api
Indonesia Persero
menyewakan lahan seluas ± 10.504 m² yang terletak di Jalan Dupak, Emplasemen
Stasiun Pasar Turi, Surabaya kepada PT Persada Alam Nusantara. Untuk dibangun
shopping
center, pertokoan
serta bangunan lainnya dengan jangka waktu 30
tiga puluh tahun. PT Persada Alam
Nusantara dengan rekomendasi PT Kereta Api Indonesia
Persero akan mandapatkan Hak Guna Bangunan diatas Hak Pengolahan Lahan
PT KAI Persero atas lahan tersebut dengan jangka waktu paling lama 30 tahun
terhitung mulai 24 bulan sejak perjanjian ini ditandatangani
atau sesuai
dengan berakhirnya masa waktu perjanjian.
PT Persada Alam Nusantara with the recommendations of PT KAI Persero will
acquire Rights of Building Used on Rights of Land Managed of PT Kereta Api
Indonesia Persero of land for a maximum period of 30 years since the 24 months
since the signing of this agreement or in accordance with the contract expiration
time. PT Persada Alam Nusantara at the end of
the agreement will hand back the land, along with facilities in the building which
had been built by PT Persada Alam Nusantara to PT Kereta Api Indonesia
Persero with the condition that they can use.
PT Persada
Alam Nusantara
diakhir perjanjian
akan menyerahkan
kembali lahan,
bangunan berserta
fasiltas didalamnya yang telah dibangun oleh PT
Persada Alam Nusantara
kepada PT Kereta Api Indonesia Persero dengan
kondisi layak pakai. Pembayaran
tahap ketiga
sebesar Rp.375.000.000 harus telah dibayarkan
setelah seluruh tanah diserahkan oleh PT Kereta Api Persero kepada PT Persada
Sentosa Wirajaya dalam keadaan kosong. Pembayaran
tahap keempat
sebesar Rp.500.000.000 harus telah dibayarkan
paling lambat 6 bulan setelah pembayaran tahap ketiga dilaksanakan. Pembayaran
tahap kelima sebesar Rp.1.000.000.000 harus telah dibayarkan paling lambat 12
bulan
setelah pembayaran
keempat dilaksanakan.
Untuk pembayaran
kompensasi dalam
perjanjian ini,
PT Persada
Sentosa Wirajaya
belum melakukan pembayaran kepada PT Kereta
Api Indonesia. Kompensasi yang belum dibayarkan
tersebut akan
beresiko kehilangan pendapatan bagi PT Kereta Api
Indonesia Persero. The third stage payment amounting to
Rp.375.000.000 to be paid after all of land area is handed over by PT Kereta Api
Persero to PT Persada Sentosa Wirajaya in vacant condition. The fourth stage
payment amounting to Rp.500.000.000 to be paid no later than 6 months after the
third stage payment. The fifth stage payment amounting to Rp.1.000.000.000
should be paid no later than 12 months after the fourth stage payment. For the
Compensation payment in this agreement, PT Persada Sentosa Wirajaya have not
paid yet to PT Kereta Api Indonesia. An unpaid compensation will be risks loss of
income for PT Kereta Api Indonesia Persero.
325
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 For the years ended December 31, 2012 and 2011
PT KERETA API INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK PT KERETA API INDONESIA PERSERO AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain Expressed in full of Rupiah, unless otherwise stated
● ●
● ●
50. CATATAN LITIGASI 50. LITIGATION NOTES
a. a.
Atas penggunaan
lahan tersebut
PT Kereta
Api Indonesia
Persero mendapatkan kompensasi tunai dari PT
Persada Alam
Nusantara sebesar
Rp.9.190.790.000 belum termasuk PPN yang pembayarannya dilakukan secara
bertahap. Pembayaran akan dilaksanakan dalam
delapan
tahap. Untuk
tahap pertama
sebesar Rp.1.394.100.000 dibayar pada saat
ditandatangani perjanjian,
tahap kedua sebesar Rp.1.447.000.000 setelah
dikurangi option fee sebesar Rp.300.000, didapat
Rp.1.147.000.000 selambat-
lambatnya tanggal
14 April
2005, pembayaran
tahap ketiga
Rp.1.559.000.000 paling lambat tanggal 14 Oktober 2005, tahap keempat sebesar
Rp.1.679.700.000 paling lambat tanggal 14
April 2006,
tahap kelima
Rp.1.809.600.000 pembayaran
paling lambat tanggal 14 Oktober 2006, tahap
keenam Rp.514.740.000
selambatnya tanggal 23 Januari 2007, tahap ketujuh
dan kedelapan masing-masing sebesar Rp.390.882.000
dan Rp.395.768.000
selambat-lambatnya tanggal 23 Februari dan 23 Maret 2007.
For land use, PT Kereta Api Indonesia Persero receive cash compensation from
PT Persada Alam Nusantara as much as Rp.9.190.790.000, excluding PPN, which is
repaid gradually.
Payment will be made in eight stages. For the first phase Rp.1.394.100.000 paid upon
signing of the agreement, the second phase Rp.1.447.000.000 after deducting
the
cost of
options amounting
to Rp.300.000, Rp.1.147.000.000 obtained no
later than
the date
14 April,
2005 Rp.1.559.000.000 third stage payment no
later than the date of October 14, 2005 Rp.1.679.700.000 fourth stage no later
than April
14, 2006,
stage fifth
Rp.1.809.600.000 payment no later than the date of October 14, 2006, the sixth
stage of Rp.514.740.000 January 23, 2007 at the last stage, the seventh and eighth
respectively
Rp.390.882.000 and
Rp.395.768.000 no later than February 23 and March 23, 2007.
Pada tanggal 29 Agustus 2008, Perusahaan melakukan penempatan investasi dalam bentuk
Kontrak Penempatan Dana Discretionary Fund pada PT Optima Kharya Capital Management PT
OKCM sebesar Rp5.000.000.000, dengan target investasi 11 per tahun untuk periode kontrak
selama 3 tiga bulan.
Sehubungan dengan terjadinya subprime mortgage di Amerika Serikat yang berdampak langsung
terhadap likuiditas dan ketidakmampuan PT OKCM untuk mengembalikan investasi Perusahaan yang
telah jatuh tempo pada tanggal 29 Nopember 2008, sehingga PT OKCM melakukan perpanjangan 2
dua kali melalui surat konfirmasi pada tanggal 29 Nopember 2008 dan 27 Februari 2009, dengan
periode perpanjangan selama 3 tiga bulan.
Kemudian dilakukan
negosiasi dan
tercapai kesepakatan
yang diikuti
dengan Addendum
Pertama, dimana
Perusahaan menerima
pengembalian sebagian investasi dari PT OKCM sebesar Rp.1.000.000.000 pada tanggal 28 Mei
2009, sehingga sisa investasi menjadi sebesar Rp.4.000.000.000 yang akan diserahkan pada
tanggal 27 Agustus 2009, dengan target investasi 12 per tahun dari investasi. Addendum perjanjian
ini ditandatangani pada tanggal 27 Mei 2009 dan dinotariilkan pada tanggal 17 Juni 2009.
Investment to
PT Optima
Kharya Capital
Management PT OKCM
On August 29, 2008, a subsidiary of placing their investments in the form of Contract Placement
Fund Discretionary Fund at PT Optima Kharya Capital Management PT OKCM amounting to
Rp5.000.000.000, with an investment target of 11 per annum for the period of contract for three 3
months.
In relation to the occurrence of subprime mortgage in United States that directly to the liquidity and
inability PT OKCM to return to the Company investment matured on November 29, 2008,
therefore PT OKCM perform extensions 2 two times through a confirmation letter on November
29, 2008 and February 27, 2009, with a period of extension of 3 three months.
Then negotiate and reach an agreement that is followed by the First Amendment, which the
subsidiaries receive
a share
of investment
amounting to Rp.1.000.000.000 OKCM PT on May 28,
2009, so
the remaining
investment of
Rp.4.000.000.000 which will be presented on August 27, 2009, with the target investment of 12
per year
of investment.
Addendum to
the agreement signed on May 27, 2009 and in real
memorandum on June 17, 2009.
Investasi Pada
PT Optima
Kharya Capital
Management PT OKCM
326
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 For the years ended December 31, 2012 and 2011
PT KERETA API INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK PT KERETA API INDONESIA PERSERO AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain Expressed in full of Rupiah, unless otherwise stated
Sampai dengan tanggal jatuh tempo pengembalian invsetasi Perusahaan tanggal 27 Agustus 2009, PT
OKCM masih tidak dapat mengembalikan investasi, maka
perjanjian investasi
diperpanjang lagi
berdasarkan Addendum Kedua Sementara, dimana sisa dana investasi sebesar Rp.4.000.000.000 milik
Perusahaan akan dikelola kembali dalam jangka waktu
sekurang-kurangnya 6
enam bulan
terhitung sejak tanggal 29 Agustus 2009 dengan target investasi 12 per tahun. Addendum Kedua
Sementara ini ditandatangani pada tanggal 11 September 2009.
Sampai dengan tanggal pada tanggal 28 Februari 2010, PT OKCM masih tidak dapat mengembalikan
investasi, maka
kontrak diperpanjang
lagi berdasarkan berdasarkan Addendum Kedua dalam
kondisi Perusahaan
menerima pengembalian
sebagian investasi
dari PT
OKCM sebesar
Rp.100.000.000, sehingga sisa dana investasi milik perusahaan menjadi sebesar Rp.3.900.000.000.
Nilai tersebut belum termasuk perhitungan target investasi dan denda akibat keterlambatan PT
OKCM dalam mengembalikan sisa dana investasi dengan
tepat waktu.
Pada Addendum
ini dimasukkan
pasal penyertaan
reksadana penempatan terbatas berupa kebun kelapa sawit
dan pabrik mini kelapa sawit sebagai underlying assets yang pengelolaannya diserahkan kepada
Manajer Investasi. Addendum ini ditandatangani pada tanggal 1 April 2010.
Ketidakmampuan PT OKCM berlanjut sehingga kontrak
diperpanjang berdasarkan
Addendum Ketiga yang ditandatangani pada tanggal 2 Agustus
2010. Sehubungan dengan berakhirnya Addendum Ketiga dan PT OKCM masih belum mampu
mengembalikan investasi,
Direksi Perusahaan
sedang melakukan negosiasi untuk melakukan penandatanganan Addendum Keempat. Disamping
itu manajemen sedang melakukan upaya secara kolektif melalui Forum Nasabah KPD OKCM untuk
menyelesaikan
secara hukum
melalui Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan BAPEPAM-LK.
Sehubungan dengan
keterlambatan tingkat
pengembalian investasi PT OKCM, berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
tanggal 29
Mei 2009
menetapkan estimasi
penyisihan kerugian investasi di PT OKCM untuk tahun 2008 adalah sebesar Rp.1.000.000.000 atau
sebesar 20 dari nilai investasi tahun 2008 dan sebesar
Rp800.000.000 untuk
tahun 2009,
sehingga akumulasi penyisihan kerugian investasi sebesar
Rp1.800.000.000, yang
dibebankan sekaligus pada tahun 2009. Penyisihan atas
kerugian investasi PT OKCM tersebut disajikan “Rugi yang Belum Terealisasi atas Penurunan
Efek”. Until the maturity date of return on investment
subsidiaries on August 27, 2009, PT OKCM still unable to return the investment, the investment
agreement was extended again under the Second Amendment while, where the remaining investment
funds
amounting to
Rp.4.000.000.000 owned
subsidiaries will be managed back in time at least 6 six months from the date of August 29, 2009 with
an investment target of 12 per year. While the Second Amendment was signed on September 11,
2009.
On February 28, 2010, PT OKCM still unable to return the investment, the contract was extended
under the Second Amendment in a state of its subsidiaries received OKCM PT part of the
investment amount of Rp.100.000.000, so the remainder of the investment fund owned by a
subsidiary for Rp.3900.000.000. Total does not include the calculation of investment targets and
penalties for OKCM PT late in returning the remaining investment fund in a timely manner. In
the Addendum to this article included in mutual funds limited the placement of oil palm plantations
and palm oil processing plant mini as the underlying asset custody Investment Manager. This
addendum was signed on April 1, 2010.
The inability of PT OKCM continue to ensure that the contract is extended by the third addendum,
signed on August 2, 2010. Relative to the end of the third and OKCM PT addendum even they cant
pay the investment, a subsidiary of Administration is negotiating to make the signing of the fourth
addendum. In addition, management is a collective effort by the KPD OKCM clients Forum to settle
legally through the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board Bapepam-LK.
In the late PT OKCM ROI based on general meeting
of shareholders
on 29
May, 2009
estimated reserve for loss on investments in PT OKCM for 2008 Rp.1.000.000.000 or equal 20 of
the value of investment in 2008 and amounted Rp.800.000.000 for 2009 so that the accumulated
reserve
for possible
losses on
investment amounted Rp.1.800.000.000, to be levied at the
same time in 2009. Reserves for losses on investment represented PT OKCM Unrealized
Impairment of Securities.
327
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 For the years ended December 31, 2012 and 2011
PT KERETA API INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK PT KERETA API INDONESIA PERSERO AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain Expressed in full of Rupiah, unless otherwise stated
1 1
2 2
1 1 Receive appeal from PT OKCM;
2 2
3 3
1 1
Punish PT OKCM to pay the fees in the second level of the Court of appeal on a
number of Rp.150.000 one hundred fifty thousand rupiah.
The company has reported and sue PT OKCM to the Court as follows:
On December 1, 2011, through its subsidiary, PT Railink, has appointed Indra Marzon, SH.,
As the Advocate and or as a legal consultant of the Company, in Case Petition Lawsuit
broken promises default in the South Jakarta District Court with the PT OKCM PT OKCM
and was registered at the Registrars Office by the South Jakarta District Court of South
Jakarta
Register No.
691Pdt.62011PN dated December 23, 2011.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal 16 November
2010, Perusahaan
melakukan penyisihan kerugian atas investasi PT OKCM
sebesar Rp2.100.000.000.
Penyisihan atas
kerugian investasi PT OKCM tersebut disajikan “Rugi yang Belum Terealisasi atas Penurunan
Efek”, sehingga
jumlah akumulasi
penyisihan kerugian
investasi tersebut
sebesar Rp.3.900.000.000.
Pada tanggal
26 Januari
2010 PT
OKCM melakukan gugatan perbuatan melawan hukum
terhadap PT Kereta Api Persero dengan nomor surat 0253GugatanSIPI2010 terkait kerugian
materiil Rp.12.750.000.000
dan kerugian
immaterial Rp.50.000.000.000. Pada tanggal 4 Oktober 2010, berdasarkan Salinan
Resmi Putusan
Perkara Perdata
No. 149Pdt.G2010PN.Jkt.Sel
atas putusannya
tanggal 2 September 2010, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, menyatakan bahwa:
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak berwenang untuk mengadili perkara atas
gugatan dari PT OKCM; Menghukum PT OKCM untuk membayar
biaya perkara sebesar Rp.461.000 empat ratus enam puluh satu ribu rupiah.
Atas keputusan tersebut, PT OKCM mengajukan banding dan diputuskan oleh Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan dengan Surat Pemberitahuan Isi Putusan Banding No. 637PDT2010PT.DKI.JKT
tertanggal 6 Desember 2011 yang menyatakan bahwa:
Menerima permohonan banding dari PT
OKCM; Menguatkan
putusan Pengadilan
Negeri Jakarta
Selatan No.
149Pdt.G2010 PN.Jkt.Sel tanggal 2 September 2010;
Based on the Decision of the Board of Directors on November 16, 2010, the subsidiary of a provision of
Rp.2.100.000.000. PT
OKCM. Allowance
for investment
losses is
presented PT
OKCM Unrealized Loss on Impairment of Securities. So
that the amount of the accumulated allowance for losses on these investments is Rp.3.900.000.000.
PT OKCM filled the lawsuit to PT Kereta Api Persero
on 26
January, 2010
number 0253GugatanSIPI2010 related material losses in
amount to Rp.12.750.000.000 and immaterial
losses in amount to Rp.50.000.000.000. On October 4, 2010, based on a copy of the Official
verdict of the Civil Case No. 149Pdt.G2010 PN.Jkt.Sel over decision on September 2, 2010, the
South Jakarta District Court, stating that:
The South Jakarta District Court is not authorized to adjudicate the matter over a
lawsuit from PT OKCM; Punish PT OKCM to pay fees amounting to
Rp.461.000 four hundred sixty one thousand rupiah.
Menghukum PT OKCM untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan
yang pada
tingkat banding
sejumlah Rp.150.000 seratus lima puluh ribu rupiah.
Perusahaan telah melaporkan dan menggugat PT OKCM ke Pengadilan sebagai berikut:
Pada tanggal 1 Desember 2011, melalui anak perusahaan, PT Railink, telah menunjuk Indra
Marzon, SH., selaku Advokat dan atau selaku Konsultan Hukum Perseroan, dalam Perkara
Permohonan
Gugatan Ingkar
Janji Wanprestasi di Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan atas PT OKCM PT OKCM dan telah didaftarkan
di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan
dengan Nomor
Register 691Pdt.62011PN Jakarta Selatan tanggal 23 Desember 2011.
Upon the decision, PT OKCM filed an appeal and decided by the South Jakarta District Court with the
contents of the notice of Appeal Ruling No. 637PDT2010PT.DKI.JKT
dated December 6,
2011, which States that:
Strengthen the South Jakarta State Court Decision No. 149Pdt.G2010PN.Jkt.Sel on
September 2, 2010;
328
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 For the years ended December 31, 2012 and 2011
PT KERETA API INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK PT KERETA API INDONESIA PERSERO AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain Expressed in full of Rupiah, unless otherwise stated
2 2
b. Permasalahan Kerjasama Operasi b. Joint Operation Problems
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
On December 22, 2011 the company directly appointed the Handika Honggowongso
Partners Law to report the PT OKCM to the Polda Metro Jaya Police in connection with
FRAUD and or embezzlement and or MONEY LAUNDERING with proof of report number:
TBL4498XII2011PMJDit Reskrimum.
Pada tanggal 16 Januari 2013, berdasarkan Surat Dewan
Komisaris Nomor
02CAKOMI2103 tentang
Progress Audit
Investigasi SPI
atas Permasalahan Lahan di Daop 4 Sm dan 6 Yk
menjelaskan bahwa dari hasil diskusi SPI dengan Komite Audit tentang progres audit kejanggalan
kontrak perjanjian kerja sama antara Perusahaan dengan CV Citra Indah Semarang CIS dan PT
Abeta Cipta Indah ACI terhadap dua kontrak di wilayah Daop 4 Semarang dan lima kontrak di
Daop 6 Yogyakarta yang masih berada dalam tahap investigasi detail permasalahan, diperoleh
fakta sebagai berikut:
CIS dan ACI dalam mengurus sertifikat HPL atas nama Perusahaan, sebagai kompensasi,
diberikan sertifikat HGB atas nama masing- masing perusahaan tersebut di atas JPL
Perusahaan;
Masa kontrak persewaan dibuat 3 tahun atau 5 tahun yang dapat diperpanjang maksimum 3
kali, 5 kali atau 10 kali yang dinyatakan dalam kontrak dan pada beberapa kontrak diberi
grace period di luar masa kontrak;
Dari 7 kontrak sewa, 5 lahan obyek kontrak telah
terbit sertifikat
HPL atas
nama Perusahaan,
namun yang
dikuasai oleh
Perusahaan hanya 2 dua sertifikat HPL sedang sisanya masih dikuasai pihak ketiga
dan pihak lain;
Lahan yang telah memiliki HPL atas nama Perusahaan dan di atas HPL telah diberikan
HGB atas nama CIS dan ACI, selanjutnya HGB tersebut dipecah menjadi beberapa unit
kaveling yang di atas kaveling tersebut dibangun ruko atau kios yang dijual kepada
pihak lain;
Masa kontrak telah berakhir tahun 2007, 2008, 2010 atau 2012 tergantung masing-
masing isi
kontrak dan
tidak ada
perpanjangan kontrak lagi. Dengan demikian selama perjanjian kontrak antara CIS dan ACI
dengan pihak lainnya pembeli kiosruko, Perusahaan tidak memperoleh pendapatan
sewa atas lahan tersebut; On 16 January 2013, based on Commissioners
Letter Number 02CAKOMI2103 about SPI Audit Investigation Progress over Land Issues in Daop 4
Semarang and Daop 6 Yogyakarta that the results of
the discussion
between SPI
and Audit
Committee about
the gaffe
on cooperation
agreement PT Kereta Api Indonesia with CV Citra Indah Semarang CIS and PT Abeta Cipta Indah
ACI to two contracs in Daop 4 Semarang and five contracts in Daop 6 Yogyakarta still in investigated
detail problems, obtained the facts as follows:
CIS and ACI managed the HPL certificate under companys name, as compensation the
HGB certificate is given under each company on companysJPL.
The term of the leasing contract is made 3 or 5 years and could extended no more than 3,
5, or 10 times which disclosed in contract and some contracts are given grace period outside
the term of contract.
From 7 leasing contracts, 5 land contracts is issuanced HPL certificate under companys
name, but company only ruled 2 HPL certificate while the others is ruled by other
parties.
Land that has HPL under companys name and on HPL that given HGB under CIS and
ACIs name, next HGB is parted into some kavling units which built shop-housekios that
sold to other parties.
The end of the contracts term in 2007, 2008, 2010, or 2012 is depend on each contract and
no extension for the contract. Company does not receive income from that leasing.
Pada tanggal 22 Desember 2011 perusahaan secara langsung menunjuk Kantor Hukum
Handika Honggowongso Partners untuk melaporkan PT OKCM kepada Polda Metro
Jaya sehubungan dengan PENIPUAN dan atau PENGGELAPAN dan atau PENCUCIAN
UANG dengan tanda bukti lapor Nomor: TBL4498XII2011PMJDit Reskrimum.