Maksud dan Tujuan Purposes and Objectives

231 Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 For the years ended December 31, 2012 and 2011 PT KERETA API INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK PT KERETA API INDONESIA PERSERO AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain Expressed in full of Rupiah, unless otherwise stated k. Properti Investasi k. Investment Properties

l. Aset Dalam Pelaksanaan

l. Construction in Progress

m. Penurunan Nilai Aset m. Impairment of Assets 1 1 2 2 3 3 The Company adopted PSAK No. 48 on Impairment of Assets which requires that the amount of assets that can be recovered when events or changes indicate that the carrying value may not be recoverable. Impairment of assets recognized as a loss in the income statement for the year. The company indicated an impairment of assets in the event any of the following: There is evidence of obsolescence or physical damage to assets; Significant changes which adversely impact with respect to how far, or how, the asset is used or expected to be used; With the application of PSAK 16 Revised 2007, Fixed Assets. Companies and subsidiaries using the cost method is applied consistently to all fixed assets in the same group. Investment property is property land or a building or part of a building or both to rental produce or to increase the value or both. Investment property valued at cost and depreciated over their useful lives in accordance with. The accumulated cost of construction or rehabilitation of buildings, trains, wagons, machinery installation and other costs capitalized by the Company in account Construction in Progress. In 2012, costs related with the construction in progress will be classified as needed. Cost related with the work orders for manufacture inventory will be classified in the inventory account. Cost related to manufacture of fixed assets will be classified into Fixed Asset account. Cost which not be capitalization will be cost during of the year. Pada tahun 2012, biaya yang timbul sehubungan dengan pekerjaan dalam proses akan diklasifikasikan sesuai dengan peruntukannya. Biaya yang timbul sehubungan dengan pekerjaan pesanan untuk pembuatan persediaan akan diklasifikasikan dalam akun Persediaan. Biaya yang timbul sehubungan dengan pekerjaan pembuatan aset tetap akan diklasifikasikan dalam akun Aset Tetap. Untuk biaya yang tidak dapat dikapitalisasi akan dibiayakan pada tahun berjalan. Terdapat bukti dari laporan internal yang mengindikasikan bahwa kinerja ekonomi aset lebih buruk, atau akan lebih buruk dari yang diharapkan; Terdapat bukti keusangan atau kerusakan fisik aset; Terjadi perubahan signifikan yang berdampak merugikan sehubungan dengan seberapa jauh, atau cara, aset digunakan atau diharapkan akan digunakan; Perusahaan mengindikasi terjadi penurunan nilai aset apabila terjadi hal-hal sebagai berikut: There is evidence from internal reporting indicates that the assets economic performance is worse, or will be worse than expected; Akumulasi biaya konstruksi atau rehabilitasi bangunan, kereta, gerbong, instalasi mesin dan biaya-biaya lain dikapitalisasi oleh Perusahaan dalam akun “pekerjaan dalam proses”. Perusahaan menerapkan PSAK No. 48 tentang Penurunan Nilai Aset yang mensyaratkan bahwa jumlah aset yang dapat diperoleh kembali diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Dengan penerapan PSAK 16 Revisi 2007, Aset Tetap. Perusahaan dan entitas anak menggunakan metode biaya perolehan yang diterapkan secara konsisten terhadap semua aset tetap dalam kelompok yang sama. Properti investasi adalah properti tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau keduanya untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya. Properti investasi dinilai berdasarkan harga perolehan dan dilakukan penyusutan sesuai dengan masa manfaatnya. 232 Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 For the years ended December 31, 2012 and 2011 PT KERETA API INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK PT KERETA API INDONESIA PERSERO AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain Expressed in full of Rupiah, unless otherwise stated 1 Persediaan 1 Inventory 2 Aset yang timbul dari kontrak konstruksi; 2 Assets arising from construction contracts; 3 Aset Pajak Tangguhan; 3 Deferred tax assets; 4 Aset yang timbul dari Imbalan Kerja; 4 Assets arising from the Employee Benefits; 5 5 6 Properti Investasi yang diukur pada nilai wajar; 6 Investment property measured at fair value; 7 7 8 8 Kondisi Aset Sarana Kereta dan Lok Train Facilities Asset Loco Condition Beredar dalam rangkaian pokok Circulate on the connection series principal Lokomotif cadangan Locomotive reserves Jalan percobaan ex. rusak dipo Dipo trial damaged roads Jalan percobaan ex. rusak balai yasa Balai Yasa trial damaged roads Pemeliharaan berkala Periodic maintenance Perbaikan Repairing PA lengkap Complete PA SPA SPA Impairment of Assets apply to all assets, except: Financial assets that are included in the scope of Financial Instruments; 10 Aset keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup Instrumen Keuangan; Penurunan Nilai Aset diterapkan terhadap semua Aset, kecuali: Setelah pengakuan rugi penurunan nilai, beban penyusutan amortisasi aset disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset revisian, setelah dikurangi nilai residu jika ada, secara sistematis selama sisa umur manfaatnya; Rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi terhadap aset yang tidak direvaluasi dalam akun Administrasi dan Umum, sedangkan untuk aset yang direvaluasi, rugi penurunan nilai diakui dalam Pendapatan Komprehensif Lainnya; Biaya akuisisi tangguhan, dan aset tak berwujud, yang timbul dari hak kontraktual penanggung berdasarkan kontrak asuransi yang termasuk dalam ruang lingkup Akuntansi Asuransi Kerugian dan Akuntansi Asuransi Jiwa; Deferred acquisition costs, and intangible assets, arising from contractual rights under the insurance contract the insurer are included in the scope of the Insurance Accounting and Accounting for Life Insurance; Non-current asset or group removable are classified as held for sale in accordance with the Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations; Impairment loss is recognized in profit or loss on assets not revalued in the accounts and Public Administration, while for the revalued assets, an impairment loss is recognized in Other Comprehensive Income; After recognition of impairment loss, depreciation amortization adjusted assets in future periods to allocate the assets of the carrying amount of the revision, after deducting the residual value if any, are systematically over the remaining useful life; Pada tahun 2011 penerapan awal atas PSAK 48 oleh Perusahaan diutamakan pada Aset yang bersifat Sarana Perkeretaapian dengan penetapan dan pengklasifikasian kondisi Aset sebagai berikut: Aset Tidak Lancar atau kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan; Perusahaan dalam kebijakannya atas penerapan PSAK 48 mengklasifikasikan tingkat kewajaran kondisi Aset menggunakan prosentase kerusakan yang diperoleh berdasarkan hasil inventarisasi; Persentase Kerusakan Damage percentage The Companys in its policy on the application of PSAK 48 to classify the condition of assets using the equity percentage of damage obtained by the results of inventory; In 2011 the initial application of PSAK 48 by the Company Assets are prioritized on the railway facilities to the determination and classification of assets as the following conditions: Determination and classification of Train Facilities Asset Condition and Loco Penetapan dan Pengklasifikasian Kondisi Aset Sarana Kereta dan Lok 10 35 20 233 Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 For the years ended December 31, 2012 and 2011 PT KERETA API INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK PT KERETA API INDONESIA PERSERO AND ITS SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain Expressed in full of Rupiah, unless otherwise stated Kondisi Aset Sarana Kereta dan Lok Train Facilities Asset Loco Condition PB PB Modifikasi Modification Retrofit Retrofit Rehabilitasi Rehabilitation Konservasi dapat diperbaiki Conservation can be repaired Konservasi tunggu afkir Conservation wait to rejects Afkir tunggu rucat Rejected wait to shredded Kondisi Aset Gerbong Wagons Asset Condition Dapat Dioperasikan Can be operated Rusak Ringan dapat diperbaiki di lintas Lightly damaged can be fixed on rail Rusak Berat dapat diperbaiki di Balai Yasa Heavy damage can be fixed in Balai Yasa Usulan Afkir Proposal for reject Afkir Rejected Kondisi Aset Prasarana Infrastructure Asset Condition Baik Layak HuniTanpa Perbaikan Good livable without repaired Rusak Ringan Perlu Perbaikan untuk Kenyamanan Lightly Damage need to be repaired for comfortable Rusak Sedang Rusak Konstruksi Perlu Perbaikan Medium Damage faulty construction need to be untuk Keamanan repaired for safety Rusak Berat Tidak Dapat Dihuni Rusak Konstruksi Berat Heavy Damage unlivable heavy faulty construction n. Beban Ditangguhkan n. Deferred Charges Which include deferred costs such as: incorporation fees, expenses for legal rights to land and other expenditures that have a useful life of more than 1 one year. Deferred charges are presented in the balance sheet at their net value at cost less accumulated amortization. Loading in the current period by the straight-line method over the estimated useful lives. Yang termasuk beban ditangguhkan antara lain: pengeluaran untuk pendirian perusahaan, pengeluaran untuk legal hak atas tanah dan pengeluaran lainnya yang mempunyai manfaat lebih dari 1 satu tahun. Biaya ditangguhkan disajikan di laporan posisi keuangan pada nilai bersihnya yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Pembebanan pada periode berjalan dilakukan dengan metode garis lurus sesuai dengan taksiran masa manfaatnya. 90 100 Penetapan dan Pengklasifikasian Kondisi Aset Sarana Gerbong Determination and classification of the Wagons Facilities Asset Condition Persentase Kerusakan Damage percentage Persentase Kerusakan Determination and classification of Infrastructure Asset Condition: 15 40 80 10 50 50 50 70 percentage Damage Kerusakan Persentase Penetapan dan Pengklasifikasian Kondisi Aset Prasarana: 25 10 100 70 Damage percentage