233
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 For the years ended December 31, 2012 and 2011
PT KERETA API INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK PT KERETA API INDONESIA PERSERO AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain Expressed in full of Rupiah, unless otherwise stated
Kondisi Aset Sarana Kereta dan Lok Train Facilities Asset Loco Condition
PB PB
Modifikasi Modification
Retrofit Retrofit
Rehabilitasi Rehabilitation
Konservasi dapat diperbaiki Conservation can be repaired
Konservasi tunggu afkir Conservation wait to rejects
Afkir tunggu rucat Rejected wait to shredded
Kondisi Aset Gerbong Wagons Asset Condition
Dapat Dioperasikan Can be operated
Rusak Ringan dapat diperbaiki di lintas Lightly damaged can be fixed on rail
Rusak Berat dapat diperbaiki di Balai Yasa Heavy damage can be fixed in Balai Yasa
Usulan Afkir Proposal for reject
Afkir Rejected
Kondisi Aset Prasarana Infrastructure Asset Condition
Baik Layak HuniTanpa Perbaikan Good livable without repaired
Rusak Ringan Perlu Perbaikan untuk Kenyamanan Lightly Damage need to be repaired for comfortable
Rusak Sedang Rusak Konstruksi Perlu Perbaikan Medium Damage faulty construction need to be
untuk Keamanan repaired for safety
Rusak Berat Tidak Dapat Dihuni Rusak Konstruksi Berat
Heavy Damage unlivable heavy faulty construction
n. Beban Ditangguhkan n. Deferred Charges
Which include deferred costs such as: incorporation fees, expenses for legal rights to land and other
expenditures that have a useful life of more than 1 one year. Deferred charges are presented in the
balance sheet at their net value at cost less accumulated amortization. Loading in the current
period by the straight-line method over the estimated useful lives.
Yang termasuk beban ditangguhkan antara lain: pengeluaran
untuk pendirian
perusahaan, pengeluaran untuk legal hak atas tanah dan
pengeluaran lainnya yang mempunyai manfaat lebih dari 1 satu tahun. Biaya ditangguhkan
disajikan di laporan posisi keuangan pada nilai bersihnya
yaitu harga
perolehan dikurangi
akumulasi amortisasi. Pembebanan pada periode berjalan dilakukan dengan metode garis lurus
sesuai dengan taksiran masa manfaatnya. 90
100 Penetapan dan Pengklasifikasian Kondisi Aset
Sarana Gerbong Determination and classification of the Wagons
Facilities Asset Condition Persentase
Kerusakan Damage
percentage
Persentase Kerusakan
Determination and classification of Infrastructure Asset Condition:
15 40
80 10
50 50
50 70
percentage Damage
Kerusakan Persentase
Penetapan dan Pengklasifikasian Kondisi Aset Prasarana:
25 10
100 70
Damage percentage
234
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 For the years ended December 31, 2012 and 2011
PT KERETA API INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK PT KERETA API INDONESIA PERSERO AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain Expressed in full of Rupiah, unless otherwise stated
o. Aset Tak Berwujud o. Intangible Assets
p. Taksiran Pajak Penghasilan p. Income Tax Estimation
1 1
2 2
3 3
q. Utang Usaha q. Trade Payable
r. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
r. Post-Employment Benefit Obligation
The Company applied the deferred income tax method of accounting for income tax in
accordance with
Statement of
Financial Accounting Standards PSAK No. 46 on
Accounting for
Income Taxes.
Deferred income tax method is applied to reflect the
effect of temporary differences and tax losses, either assets or liabilities, expressed in net
amount as a tax on timing differences between financial and tax reporting.
Retained loss carry-over recognized deferred tax assets, if there is a likelihood that taxable
profit will
be available
for future
compensation. Corrections to tax obligations are recorded
when an assessment is received or, if appealed against, when the decision of the
appeal is determined.
Trade payables represent payables resulting from the procurement of goodsservices which are stated
at the amount should be paid to the suppliers. Trade payables related to construction in progress
are recognized and recorded based on percentage of completion of physical work and stated in a
report.
In accordance with the Employment Act No. 13 of 2003 dated March 25, 2003, the Company is
required to provide post-employment benefits to all permanent employees. These benefits include
severance pay, gratuity and compensation cash compensation. These benefits are granted if the
employee works either end due to termination of employment, retirement or death.
Which include intangible assets is expenses for legal of land rights and spending on operate
infrastructure assets rights to PT Kereta Api Indonesia Persero. Amortization of intangible
assets will be amortized over their useful lives and are not known to have an immediate benefit are
amortized in the current year.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila
besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk
dikompensasi.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika
mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Utang usaha adalah utang yang timbul dari pengadaan barang jasa yang dinyatakan sebesar
nilai barang jasa yang harus dibayar kepada rekanan. Utang usaha yang berhubungan dengan
pemborongan
pekerjaan diakui
dan dicatat
berdasarkan persentase fisik pekerjaan yang telah diselesaikan dan dinyatakan dengan Berita Acara.
Sesuai dengan Undang-undang ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003,
Perusahaan diwajibkan
memberikan manfaat
pasca kerja kepada seluruh karyawan tetapnya. Manfaat
tersebut meliputi
uang pesangon,
penghargaan masa kerja, serta kompensasi uang penggantian hak. Manfaat tersebut diberikan
apabila karyawan mengakhiri masa kerjanya baik karena
pemutusan hubungan
kerja, pensiun
maupun meninggal dunia. Yang
termasuk aset
tak berwujud
yaitu pengeluaran untuk legal hak atas tanah dan
pengeluaran atas
aset prasarana
dan hak
pengoperasiannya pada PT Kereta Api Indonesia Persero. Amortisasi aset tak berwujud akan
diamortisasi sesuai masa manfaatnya dan apabila diketahui
tidak mempunyai manfaat langsung
dibebankan pada tahun berjalan.
Perusahaan menerapkan
metode pajak
penghasilan tangguhan dalam menghitung taksiran
pajak penghasilan
sebagaimana diharuskan
dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 46 tentang
Akuntansi Pajak Penghasilan. Metode pajak penghasilan tangguhan ini diterapkan untuk
mencerminkan pengaruh atas beda waktu dan rugi fiskal, baik berupa aset maupun liabilitas,
disajikan dalam jumlah bersih sebagai pajak atas beda waktu antara pelaporan komersial
dengan fiskal.