Spasi tulangan torsi .1 Desain alternatif untuk torsi
0, 42
c cp yt t h y y f A f A A p f s f 11-24 dimana A t s tidak boleh diambil kurang dari 0,175b w f yt ; f yt merujuk pada tulangan torsi transversal tertutup, dan f y rmerujuk pada tulangan longitudinal. 11.5.6 Spasi tulangan torsi 11.5.6.1 Spasi tulangan torsi transversal tidak boleh melebihi yang lebih kecil dari p h 8 atau 300 mm. 11.5.6.2 Tulangan longitudinal yang diperlukan untuk torsi harus didistribusikan di sekeliling perimeter sengkang tertutup dengan spasi maksimum 300 mm. Batang tulangan longitudinal atau tendon harus berada di dalam sengkang. Pada setiap sudut sengkang harus ada paling sedikit satu batang tulangan longitudinal atau tendon. Batang tulangan longitudinal harus mempunyai diameter paling sedikit 0,042 kali spasi sengkang, tetapi tidak kurang dari 10 mm. 11.5.6.3 Tulangan torsi harus disediakan untuk jarak paling sedikit b t + d melebihi titik yang diperlukan oleh analisis.11.5.7 Desain alternatif untuk torsi
Untuk desain torsi penampang solid dalam lingkup Standar ini dengan rasio aspek, hb t , sebesar 3 atau lebih besar, diizinkan untuk menggunakan prosedur yang lain, kecukupannya telah ditunjukkan oleh analisis dan kecocokan yang baik dengan hasil uji yang komprehensif. Bagian 11.5.4 dan 11.5.6 harus berlaku. 11.6 Geser-friksi 11.6.1 Ketentuan 11.6 diterapkan bilamana sesuai untuk meninjau penyaluran geser melintasi bidang yang ditinjau, seperti: retak yang ada atau potensial, bidang kontak antara bahan-bahan yang berlainan, atau bidang kontak antara dua beton yang dicor pada waktu yang berbeda. 11.6.2 Desain penampang yang dikenai penyaluran geser seperti dijelaskan dalam 11.6.1 harus berdasarkan pada Pers. 11-1, dimana V n dihitung sesuai dengan ketentuan 11.6.3 atau 11.6.4. 11.6.3 Retak harus diasumsikan terjadi sepanjang bidang geser yang ditinjau Gambar S11.6.4. Luas tulangan geser-friksi perlu A vf melintasi bidang geser harus didesain menggunakan apakah 11.6.4 atau semua metoda desain penyaluran geser lainnya yang menghasilkan perkiraan kekuatan dalam kesesuaian yang baik dengan hasil pengujian yang komprehensif. 11.6.3.1 Ketentuan 11.6.5 hingga 11.6.10 berlaku untuk semua perhitungan kekuatan penyaluran geser. 11.6.4 Metoda desain geser-friksi 11.6.4.1 Bila tulangan geser-friksi tegak lurus terhadap bidang geser, maka V n harus dihitung denganParts
» sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» Standar ini tidak mengatur desain dan konstruksi tangki dan reservoir. 1.2 Dokumen
» Persetujuan sistem khusus untuk desain atau konstruksi
» max min sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» max sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» V sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» Definisi Istilah berikut didefinisikan untuk penggunaan umum dalam Standar ini. Definisi khusus
» Material Agregat .1 Agregat untuk beton harus memenuhi salah satu dari ketentuan berikut:
» Stud berkepala dan gabungan stud berkepala harus memenuhi ASTM A1044M. 3.5.6 Baja Kawat,
» Batasan wcm maksimum dalam Pasal 4 tidak berlaku untuk beton ringan. 4.2
» Pencatatan data kekuatan rata-rata
» Jika suatu uji kekuatan tekan lihat 5.6.2.4 benda uji silinder yang dirawat di
» Baja prategang harus bersih dan bebas dari minyak, kotoran, lapisan permukaan hasil oksidasi
» Tulangan yang Tulangan Lingkungan korosif
» Bila balok atau brakit brackets yang merangka dari empat arah ke dalam suatu
» Pada semua penampang bilamana diperlukan, tulangan untuk menahan tegangan
» Faktor panjang efektif k harus ditentukan menggunakan nilai E
» Inti beton berselubung baja struktural .1
» Kekuatan tumpu desain beton tidak boleh melebihi
» V V Kekuatan geser yang disediakan oleh beton untuk komponen struktur non- prategang
» Tipe tulangan geser Batas spasi untuk tulangan geser
» Torsi terkecil yang terdeteksi threshold
» Detail tulangan torsi .1 Tulangan torsi minimum .1
» Spasi tulangan torsi .1 Desain alternatif untuk torsi
» Metoda desain geser-friksi .1 Geser-friksi .1
» Penyaluran beban kolom melalui sistem lantai min min Balok tinggi
» A Ketentuan untuk brakit brackets dan korbel .1
» Bukaan pada slab Penyaluran momen dalam sambungan slab-kolom .1
» Penyaluran kait standar dalam kondisi tarik
» Penyaluran tulangan kawat polos las dalam kondisi tarik Penyaluran strand prategang
» Penyaluran tulangan lentur - Umum .1
» Penyaluran tulangan momen positif .1
» Penyaluran tulangan momen negatif .1 Penyaluran tulangan badan web .1
» 12d sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» Sambungan tulangan –– Umum .1 Sambungan batang tulangan dan kawat ulir dalam kondisi tarik .1
» Detail tulangan pada slab tanpa balok .1
» Umum .1 Bukaan pada sistem slab .1
» Prosedur desain sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» Momen statis terfaktor total untuk suatu bentang Momen terfaktor negatif dan positif
» Momen terfaktor pada lajur kolom Momen terfaktor pada balok .1
» Rangka ekivalen Metoda rangka ekivalen .1
» Kolom .1 Komponen struktur puntir Pengaturan beban hidup
» Umum .1 Tulangan minimum sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» Geser pada fondasi tapak .1 Penyaluran tulangan dalam fondasi tapak .1
» Tebal minimum fondasi tapak Penyaluran gaya pada dasar kolom, dinding, atau pedestal bertulang .1
» Distribusi gaya di antara komponen struktur .1 Desain komponen struktur .1 Integritas struktur
» Desain sambungan dan tumpuan .1
» Lingkup .1 Umum .1 Penopangan Kekuatan geser vertikal .1
» Kekuatan geser horizontal .1 sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» Pengikat untuk geser horizontal .1 Lingk .1 Umum .1
» Metoda desain Daerah pengangkuran tendon pasca tarik
» Pemilihan proporsi Grouting untuk tendon dengan lekatan .1
» Kehilangan prategang Selongsong ducts pasca tarik .1 Kekuatan desain bahan
» Penentuan dimensi dan properti material yang diperlukan .1
» Tulangan pada rangka momen khusus dan dinding struktur khusus
» Pengangkuran pada beton Balok .1
» Persyaratan umum Komponen struktur lentur rangka momen khusus
» Desain untuk beban lentur dan aksial
» Balok kopel coupling Komponen struktur lentur rangka momen khusus
» Joint konstruksi Rangka batang trusses struktur .1 Lingkup .1
» Balok pengikat grade dan slab di atas tanah .1
» Metoda desain empiris Batasan .1
» V V Geser pada fondasi tapak beton polos
» P P sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
Show more