Penyaluran tulangan momen negatif .1 Penyaluran tulangan badan web .1
“Hak Cip
ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s
tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id
dan tidak untuk di komersialkan”
SNI 2847:2013
© BSN 2013 119 dari 255
V
u
dihitung pada penampang;
a
pada tumpuan harus merupakan panjang penanaman yang melampaui pusat tumpuan;
a
pada titik belok harus dibatasi sampai
d
atau
12d
b
, yang mana yang lebih besar. Suatu peningkatan sebesar 30 persen dalam nilai
M
n
V
u
diizinkan bila ujung-ujung tulangan dikekang oleh reaksi tekan.
12.11.4
Pada tumpuan sederhana balok tinggi, tulangan tarik momen positif harus diangkur untuk mengembangkan
f
y
dalam kondisi tarik pada muka tumpuan kecuali jika desain dilakukan menggunakan Lampiran A, tulangan tarik momen positif harus diangkur sesuai
dengan A.4.3. Pada tumpuan interior balok tinggi, tulangan tarik momen positif harus menerus atau disambung lewatkan dengan tulangan tarik dari bentang di sebelahnya.
12.12 Penyaluran tulangan momen negatif 12.12.1
Tulangan momen negatif pada komponen struktur menerus, terkekang restrained,
atau kantilever, atau pada setiap komponen struktur dari rangka kaku, harus diangkur di dalam atau melewati komponen struktur penumpu dengan panjang penanaman, kait, atau
angkur mekanis Gambar S12.12.
12.12.2
Tulangan momen negatif harus mempunyai panjang penanaman ke dalam bentang seperti diisyaratkan oleh 12.1 dan 12.10.3.
12.12.3
Paling sedikit sepertiga tulangan tarik total yang dipasang untuk momen negatif pada tumpuan harus mempunyai panjang penanaman melewati titik belok tidak kurang dari
d
,
12d
b
, atau
n
16
, yang mana yang lebih besar.
12.12.4
Pada tumpuan interior komponen struktur lentur tinggi, tulangan tarik momen negatif harus menerus dengan tulangan tarik dari bentang di sebelahnya.
12.13 Penyaluran tulangan badan web 12.13.1
Tulangan badan web harus sedekat mungkin ke permukaan tekan dan tarik
komponen struktur sejauh masih diizinkan persyaratan selimut beton dan kedekatan dengant tulangan lainnya.
12.13.2
Ujung sengkang berkaki tunggal, U sederhana, atau U jamak harus diangkur seperti disyaratkan oleh 12.13.2.1 sampai 12.13.2.5.
12.13.2.1
Untuk batang tulangan D-16 dan kawat D-16, dan yang lebih kecil, dan untuk batang tulangan D-19, D-22, dan D-25 dengan
f
yt
sebesar 280 MPa atau kurang, kait standar mengelilingi tulangan memanjang.
12.13.2.2
Untuk sengkang D-19, D-22, dan D-25 dengan
f
yt
lebih besar dari 280 MPa, kait sengkang standar mengelilingi batang tulangan memanjang ditambah penanaman antara
tengah tinggi komponen struktur dan ujung kait yang sama dengan atau lebih besar dari
0,17
b yt c
d f f
.
12.13.2.3
Untuk setiap kaki tulangan kawat polos las yang membentuk sengkang U sederhana, salah satu berikut ini:
a Dua kawat memanjang yang ditempatkan dengan spasi 50 mm sepanjang komponen struktur pada sisi atas U; atau
“Hak Cip
ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s
tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id
dan tidak untuk di komersialkan”
SNI 2847:2013
© BSN 2013 120 dari 255
b Satu kawat memanjang yang ditempatkan tidak lebih dari
d4
dari muka tekan dan kawat kedua yang lebih dekat ke muka tekan dan dispasikan tidak kurang dari 50 mm dari
kawat pertama. Kawat kedua diizinkan untuk ditempatkan pada kaki sengkang melampaui bengkokan, atau pada bengkokan dengan diameter dalam bengkokan tidak kurang dari
8d
b
Gambar S12.13.2.3.
12.13.2.4
Untuk setiap ujung sengkang kaki tunggal dari tulangan kawat las, dua kawat memanjang dengan spasi minimum 50 mm dan dengan kawat dalam berada paling sedikit
yang lebih besar dari
d4
atau 50 mm dari
d2
. Kawat memanjang luar pada muka tarik tidak boleh lebih jauh dari muka tarik daripada bagian tulangan lentur utama yang terdekat dengan
muka tersebut Gambar S12.13.2.4.
dh
Gambar S12.12 - Penyaluran tulangan momen negatif
Catatan: Biasanya angkur tersebut menjadi bagian tulangan balok di sebelahnya.
Penampang kritis T.B.
Untuk memenuhi bentang di
kanannya