Baja prategang harus bersih dan bebas dari minyak, kotoran, lapisan permukaan hasil oksidasi

“Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 49 dari 255

7.2.2 Diameter dalam bengkokan untuk sengkang dan pengikat tidak boleh kurang dari 4d

b untuk batang tulangan D-16 dan yang lebih kecil. Untuk batang tulangan yang lebih besar dari D-16, diameter bengkokan harus sesuai dengan Tabel 7.2. 7.2.3 Diameter dalam bengkokan pada tulangan kawat las untuk sengkang dan pengikat tidak boleh kurang dari 4d b untuk kawat ulir yang lebih besar dari D-7 dan 2d b untuk semua kawat lainnya. Bengkokan dengan diameter dalam kurang dari 8d b tidak boleh berada kurang dari 4d b dari persilangan las yang terdekat. Tabel 7.2 Diameter minimum bengkokan Ukuran batang tulangan Diameter minimum D-10 sampai D-25 6 d b D-29, D-32, dan D-36 8 d b D-44 dan D-56 10 d b 7.3 Pembengkokan 7.3.1 Semua tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin, kecuali bila diizinkan lain oleh insinyur profesional bersertifikat. 7.3.2 Tulangan yang sebagian sudah tertanam di dalam beton tidak boleh dibengkokkan di lapangan, kecuali seperti yang ditunjukkan dalam dokumen kontrak, atau diizinkan oleh insinyur profesional bersertifikat. 7.4 Kondisi permukaan tulangan 7.4.1 Pada saat beton dicor, tulangan harus bebas dari lumpur, minyak, atau pelapis bukan logam lainnya yang dapat menurunkan lekatan. Pelapis epoksi tulangan baja yang sesuai dengan standar yang dirujuk dalam 3.5.3.8 dan 3.5.3.9 diizinkan. 7.4.2 Kecuali untuk baja prategang, tulangan baja dengan karat, lapisan permukaan hasil oksidasi akibat pemanasan mill scale, atau kombinasi keduanya, harus dianggap memenuhi syarat, asalkan dimensi minimum termasuk tinggi ulir dan berat benda uji yang disikat dengan tangan menggunakan kawat baja memenuhi spesifikasi ASTM yang sesuai yang dirujuk dalam 3.5.

7.4.3 Baja prategang harus bersih dan bebas dari minyak, kotoran, lapisan permukaan hasil oksidasi

scale, lubang permukaan akibat korosi dan karat yang berlebihan. Lapisan tipis karat diizinkan. 7.5 Penempatan tulangan 7.5.1 Tulangan, termasuk tendon, dan selongsong pasca tarik harus ditempatkan secara akurat dan ditumpu secukupnya sebelum beton dicor, dan harus diamankan terhadap perpindahan dalam toleransi yang diizinkan dalam 7.5.2. 7.5.2 Kecuali selain disyaratkan oleh insinyur profesional bersertifikat, tulangan, termasuk tendon, dan selongsong pasca tarik harus ditempatkan dalam toleransi dalam 7.5.2.1 dan 7.5.2.2. 7.5.2.1 Toleransi untuk d dan untuk selimut beton minimum pada komponen struktur lentur, dinding, dan komponen struktur tekan harus sebagai berikut: “Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 50 dari 255 Toleransi unt uk d Toleransi untuk selimut beton yang disyaratkan d  200 mm 10 mm –10 mm d 200 mm 13 mm –13 mm kecuali bahwa ketentuan toleransi untuk jarak bersih ke sisi bawah soffits harus minus 6 mm. Sebagai tambahan, toleransi untuk selimut tidak boleh melampaui minus 13 selimut beton yang disyaratkan dalam dokumen kontrak. 7.5.2.2 Toleransi untuk lokasi longitudinal bengkokan dan ujung tulangan harus sebesar 50 mm, kecuali toleransi harus sebesar 13 mm pada ujung tak menerus brakit dan korbel, dan ±25 mm pada ujung tak menerus komponen struktur lainnya. Toleransi untuk selimut beton dari 7.5.2.1 berlaku juga pada ujung tak menerus komponen struktur. 7.5.3 Jaring kawat yang dilas dengan ukuran kawat tidak lebih besar dari M-6 ulir atau polos yang digunakan dalam slab dengan bentang yang tidak melampaui 3 m diizinkan untuk dilengkungkan dari titik dekat sisi atas slab melewati tumpuan hingga titik dekat sisi bawah slab di tengah bentang, asalkan tulangan tersebut menerus atau diangkur dengan aman pada tumpuan. 7.5.4 Pengelasan batang tulangan yang bersilangan tidak diizinkan untuk penyatuan tulangan kecuali bila diizinkan oleh insinyur profesional bersertifikat. 7.6 Batas spasi untuk tulangan

7.6.1 Spasi bersih minimum antara batang tulangan yang sejajar dalam suatu lapis harus sebesar d