Slab dua arah tanpa balok

“Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 183 dari 255 Panjang  o tidak boleh kurang dari yang terbesar dari e, f, dan g: a Seperenam bentang bersih kolom; b Dimensi penampang maksimum kolom; c 450 mm. 21.3.5.3 Sengkang tertutup pertama harus ditempatkan tidak lebih dari s o 2 dari muka joint. 21.3.5.4 Di luar panjang  o , spasi tulangan transversal harus memenuhi 7.10 dan 11.4.5.1. 21.3.5.5 Tulangan transversal joint harus memenuhi 11.10. 21.3.5.6 Kolom yang menumpu reaksi dari komponen struktur kaku tak menerus, seperti dinding, harus disedikan dengan tulangan transversal dengan spasi, s o , seperti didefinisikan dalam 21.3.5.2 sepanjang tinggi penuh di bawah tingkat dimana diskontinuitas terjadi jika bagian gaya tekan aksial terfaktor pada komponen struktur ini terkait dengan pengaruh gempa yang melebihi g c A f  10 . Bila gaya desain harus diperbesar untuk memperhitungkan kekuatan lebih elemen vertikal sistem penahan gaya gempa, batas g c A f  10 harus ditingkatkan menjadi g c A f  4 . Tulangan transversal ini harus menerus di atas dan di bawah kolom seperti yang disyaratkan dalam 21.6.4.6b.

21.3.6 Slab dua arah tanpa balok

21.3.6.1 Momen slab terfaktor pada tumpuan termasuk pengaruh gempa, E , harus ditentukan untuk kombinasi beban yang diberikan dalam Pers. 9-5 dan 9-7. Tulangan yang disediakan untuk menahan M slab harus ditempatkan dalam lajur kolom yang didefinisikan dalam 13.2.1 Gambar S21.3.6.1. 21.3.6.2 Tulangan yang ditempatkan dalam lebar efektif yang ditetapkan dalam 13.5.3.2 harus diproporsikan untuk menahan f slab M  . Lebar slab efektif untuk sambungan eksterior dan sudut tidak boleh menerus melewati muka kolom jarak lebih besar dari c t yang diukur tegak lurus terhadap bentang slab Gambar S21.3.6.2. 21.3.6.3 Tidak kurang dari setengah tulangan pada lajur kolom di tumpuan harus ditempatkan dalam lebar slab efektif yang diberikan dalam 13.5.3.2 Gambar S21.3.6.3. 21.3.6.4 Tidak kurang dari seperempat tulangan atas di tumpuan pada lajur kolom harus menerus sepanjang bentang. 21.3.6.5 Tulangan bawah yang menerus pada lajur kolom tidak boleh kurang dari sepertiga tulangan atas di tumpuan pada lajur kolom. 21.3.6.6 Tidak kurang dari setengah dari semua tulangan lajur tengah bawah dan semua tulangan lajur kolom bawah di tengah bentang harus menerus dan harus mengembangkan f y di muka tumpuan seperti didefinisikan dalam 13.6.2.5. 21.3.6.7 Pada tepi slab yang tidak menerus, semua tulangan atas dan bawah pada tumpuan harus disalurkan di muka tumpuan seperti didefinisikan dalam 13.6.2.5. 21.3.6.8 Pada penampang kritis untuk kolom yang didefinisikan dalam 11.11.1.2, geser dua arah yang diakibatkan oleh beban gravitasi terfaktor tidak boleh melebihi 0,4 V c , dimana V c harus dihitung seperti didefinisikan dalam 11.11.2.1 untuk slab buka prategang dan dalam “Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 184 dari 255 11.11.2.2 untuk slab prategang. Diizinkan untuk mengabaikan persyaratn ini jika desain slab memenuhi persyaratan dari 21.13.6.

21.4 Dinding struktur pracetak menengah

21.4.1 Lingkup

Persyaratan dari 21.4 berlaku untuk dinding struktur pracetak menengah yang membentuk bagian dari sistem penahan gaya gempa. Gambar S21.3.6.1 - Lebar efektif untuk penempatan tulangan pada sambungan tepi dan sudut Arah momen b Sambungan sudut Tepi Lebar Efektif Tepi Slab, tebal = h 1,5h  c t Kolom c 1 c 2 c t Garis leleh  45 derajat a Sambungan tepi Arah momen 1,5h  c t Lebar Efektif 1,5h  c t Kolom c 2  45 derajat Garis leleh Tepi Slab, tebal = h c 1 c t