Tulangan yang Tulangan Lingkungan korosif

“Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 53 dari 255 Batang tulangan D-19 dan yang lebih besar ................................................................. 16 Batang tulangan D-16 dan yang lebih kecil, kawat M-16 ulir atau polos, dan yang lebih kecil .............................................................................................................. 10

7.7.4 Tulangan yang

dibundel Untuk tulangan yang dibundel, selimut beton minimum yang disyaratkan tidak boleh kurang dari diameter ekivalen bundel, tetapi tidak perlu lebih besar dari 50 mm; kecuali untuk beton yang dicor langsung di atas tanah dan selalu kontak dengan tanah, dimana selimut beton disyaratkan tidak boleh kurang dari 75 mm.

7.7.5 Tulangan

stud geser berkepala Untuk tulangan stud geser berkepala, selimut beton yang disyaratkan untuk kepala atau rel dasar tidak boleh kurang dari yang diperlukan untuk tulangan dalam tipe komponen struktur dimana tulangan stud geser berkepala ditempatkan.

7.7.6 Lingkungan korosif

Pada lingkungan korosif atau kondisi paparan parah lainnya, selimut beton harus ditingkatkan bilamana diperlukan dan disyaratkan oleh insinyur profesional bersertifikat. Persyaratan yang dapat diterima untuk beton didasarkan pada kategori dan kelas paparan dalam Pasal 4 harus dipenuhi, atau perlindungan lainnya harus disediakan. Sebagai tambahan, untuk proteksi korosi, selimut beton yang ditetapkan untuk tulangan tidak kurang dari 50 mm untuk dinding dan slab dan tidak kurang dari 65 mm untuk komponen struktur lainnya direkomendasikan. Untuk komponen struktur beton pracetak yang dibuat dibawah kondisi kontrol pabrik, selimut beton yang ditetapkan tidak kurang dari 40 mm untuk dinding dan slab dan tidak kurang dari 50 mm untuk komponen struktur lainnya direkomendasikan. 7.7.6.1 Untuk komponen struktur beton prategang yang terpapar lingkungan korosif atau kategori paparan parah lainnya seperti yang didefinisikan dalam Pasal 4, dan yang diklasifikasikan sebagai Kelas T atau C dalam 18.3.3, selimut beton yang disyaratkan tidak boleh kurang dari 1,5 kali selimut untuk tulangan prategang yang disyaratkan oleh 7.7.2 dan 7.7.3. Persyaratan ini diizinkan untuk diabaikan jika daerah tarik pratekan tidak dalam kondisi tertarik dibawah beban tetap. 7.7.7 Perluasan di kemudian hari Tulangan, selipan, dan slab yang terbuka yang dimaksudkan untuk lekatan dengan perluasan di kemudian hari harus dilindungi dari korosi. 7.7.8 Perlindungan terhadap kebakaran Bila tata cara bangunan umum dimana Standar ini merupakan bagiannya mensyaratkan tebal selimut untuk perlindungan terhadap kebakaran lebih besar dari selimut beton dalam 7.7.1 sampai 7.7.7, tebal yang lebih besar tersebut harus disyaratkan. 7.8 Detail tulangan untuk kolom 7.8.1 Batang tulangan ofset Batang tulangan longitudinal ofset dengan cara dibengkokkan harus memenuhi berikut ini: “Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 54 dari 255 7.8.1.1 Kemiringan bagian batang tulangan miring ofset dengan sumbu kolom tidak boleh melebihi 1 banding 6. 7.8.1.2 Bagian batang tulangan di atas dan di bawah suatu pergeseran harus sejajar terhadap sumbu kolom. 7.8.1.3 Tumpuan horizontal pada bengkokan ofset harus disediakan oleh pengikat transversal, spiral, atau bagian konstruksi lantai. Tumpuan horizontal yang disediakan harus didesain untuk memikul 1-12 kali komponen horizontal gaya yang dihitung dalam bagian miring batang tulangan ofset. Pengikat transversal atau spiral, jika digunakan, harus diletakkan tidak lebih dari 150 mm dari titik bengkokan. 7.8.1.4 Batang tulangan ofset harus dibengkok sebelum penempatannya dalam cetakan. Lihat 7.3. 7.8.1.5 Bila muka kolom digeser sebesar 75 mm atau lebih besar, maka batang tulangan longitudinal tidak boleh digeser dengan cara dibengkokkan. Pasak terpisah yang disambung- lewatkan dengan batang tulangan longitudinal yang berada di dekat muka kolom ofset, harus disediakan. Sambungan lewatan harus memenuhi 12.17. 7.8.2 Inti baja Penyaluran beban dalam struktur inti baja dari komponen struktur tekan komposit harus diberikan oleh berikut ini: 7.8.2.1 Ujung-ujung inti baja struktural harus secara akurat diselesaikan untuk menahan di sambungan lewatan tumpuan ujung, dengan ketentuan positif untuk penjajaran satu inti di atas yang lainnya dalam kontak yang konsentris. 7.8.2.2 Pada sambungan lewatan tumpuan ujung, tumpuan harus dianggap efektif untuk menyalurkan tidak lebih dari 50 persen tegangan tekan total dalam inti baja. 7.8.2.3 Penyaluran tegangan antara dasar kolom dan fondasi tapak footings harus dirancang sesuai dengan 15.8. 7.8.2.4 Dasar penampang baja struktural harus dirancang untuk menyalurkan beban total dari seluruh komponen struktur komposit ke fondasi tapak; atau, dasarnya harus dirancang untuk menyalurkan beban dari inti baja saja, asalkan penampang beton yang lebih dari cukup tersedia untuk menyalurkan bagian beban total yang dipikul oleh penampang beton bertulang ke fondasi tapak oleh tekanan pada beton dan oleh tulangan. 7.9 Sambungan 7.9.1 Pada sambungan elemen-elemen yang merupakan rangka utama seperti balok dan kolom, sangkar baja harus disediakan untuk sambungan lewatan tulangan yang menerus dan pengangkuran tulangan yang berakhir pada sambungan tersebut. 7.9.2 Sangkar pada sambungan harus terdiri dari beton eksternal atau pengikat tertutup, spiral, atau sengkang internal. 7.10 Tulangan transversal pada komponen struktur tekan 7.10.1 Tulangan transversal untuk komponen struktur tekan harus memenuhi ketentuan dari 7.10.4 dan 7.10.5 dan, dimana tulangan geser dan puntir diperlukan, harus juga memenuhi “Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 55 dari 255 ketentuan Pasal 11. 7.10.2 Persyaratan tulangan transversal untuk komponen struktur tekan komposit harus memenuhi 10.13. Persyaratan tulangan transversal untuk tendon harus memenuhi 18.11. 7.10.3 Diizinkan untuk mengabaikan persyaratan tulangan transversal dari 7.10, 10.13, dan 18.11 dimana pengujian dan analisis struktur menunjukkan kekuatan yang cukup dan kelayakan pelaksanaan konstruksi.

7.10.4 Spiral Tulangan spiral untuk komponen struktur tekan harus memenuhi 10.9.3 dan berikut ini: