P P sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)

“Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 240 dari 255 N p = 8A brg c f  D-14 D.5.3.5 Kekuatan cabut pullout dalam kondisi tarik dari baut berkait tunggal, N p , untuk penggunaan dalam Pers. D-13 harus melebihi N p = 0,9 c f  e h d a D-15 dimana 3d a  e h ≤ 4,5d a . D.5.3.6 Untuk angkur yang terletak dalam daerah komponen struktur beton dimana analisis menunjukkan tidak ada retak pada tingkat beban layan, faktor modifikasi berikut diizinkan 

c,P

= 1,4 Dimana analisis menunjukkan retak pada tingkat beban layan, 

c,P

harus diambil sebesar 1,0. D.5.4 Kekuatan ambrol blowout muka samping beton dari angkur berkepala dalam kondisi tarik D.5.4.1 Untuk angkur berkepala tunggal dengan penanaman dalam dekat dengan tepi h ef 2,5c a1 , kekuatan ambrol blowout muka samping nominal, N sb , tidak boleh melebihi N sb = 13c a1 brg A  a c f  D-16 Jika c a2 untuk angkur berkepala tunggal kurang dari 3c a1 , nilai N sb harus dikalikan dengan faktor 1 + c a2 c a1 4 dimana 1,0  c a2 c a1  3,0 . D.5.4.2 Untuk angkur berkepala majemuk dengan penanaman dalam dekat dengan tepi h ef 2,5c a1 dan spasi angkur kurang dari 6c a1 , kekuatan nominal angkur tersebut yang rentan terhadap kegagalan ledak blowout muka samping N sbg tidak boleh melebihi N sbg = 1 1 6 sb a s N c        D-17 dimana s adalah jarak antara angkur luar sepanjang tepi, dan N sb diperoleh dari Pers. D-16 tanpa modifikasi untuk jarak tepi yang tegak lurus. D.5.5 Kekuatan lekatan angkur adesif dalam kondisi tarik D.5.5.1 Kekuatan lekatan nominal dalam kondisi tarik, N a dari angkur adesif tunggal atau N ag dari kelompok angkur adesif, tidak boleh melebihi a Untuk angkur adesif tunggal: , , Na a ed Na cp Na ba Nao A N N A    D-18 “Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 241 dari 255 b Untuk kelompok angkur adesif: , , , Na ag ec Na ed Na cp Na ba Nao A N N A     D-19 Faktor-faktor  ec,Na ,  ed,Na , dan  cp,Na didefinisikan masing-masing dalam D.5.5.3, D.5.5.4, dan D.5.5.5. A Na adalah luas pengaruh terproyeksi dari angkur adesif tunggal atau kelompok angkur adesif yang harus didekati sebagai luas persegi yang memproyeksi keluar sejarak c Na dari garis pusat angkur adesif, atau dalam kasus kelompok angkur adesif, dari garis yang melalui baris angkur adesif yang berdekatan. A Na tidak boleh melebihi nA Nao , dimana n adalah jumlah angkur adesif dalam kelompok yang menahan beban tarik. A Nao adalah luas pengaruh terproyeksi dari angkur adesif tunggal dengan jarak tepi sama dengan atau lebih besar dari c Na : A Nao = 2c Na 2 D-20 dimana 10 7,6 uncr Na a c d   D-21 dan konstanta 7,6 mempunyai satuan MPa. D.5.5.2 Kekuatan lekatan dasar dari angkur adesif tunggal dalam kondisi tarik pada beton retak, N ba , tidak boleh melebihi N ba =  a  cr d a h ef D-22 Tegangan lekatan karakteristik,  cr , harus diambil sebesar fraktil 5 persen hasil uji yang dilakukan dan dievaluasi menurut ACI 355.4M. Bila analisis menunjukkan keretakan pada saat tingkat beban layan, angkur adesif harus berkualifikasi untuk penggunaan dalam beton retak sesuai dengan ACI 355.4M. Untuk angkur adesif yang terletak dalam daerah komponen struktur beton dimana analisis menunjukkan tidak ada retak pada tingkat beban layan,  uncr diizinkan untuk digunakan sebagai pengganti dari  cr dalam Pers. D-22 dan harus diambil sebesar fraktil 5 persen hasil uji yang dilakukan dan dievaluasi menurut ACI 355.4M. Diizinkan untuk menggunakan nilai-nilai tegangan lekatan karakteristik minimum dalam Tabel D.5.5.2 asalkan a hingga e dipenuhi: a Angkur harus memenuhi persyaratan dari ACI 355.4M; b Angkur harus dipasang dalam lubang yang dibor dengan bor tumbuk putar atau bor batu; c Beton pada waktu pemasangan angkur harus mempunyai kekuatan tekan minimum sebesar 17 MPa; d Beton pada waktu pemasangan angkur harus mempunyai umur minimum 21 hari; e Suhu beton pada waktu pemasangan angkur harus paling sedikit 10°C. “Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 242 dari 255 Tabel D.5.5.2 Tegangan Lekatan Karakteristik Minimum † Lingkungan pemasangan dan layan Kadar kelembaban beton pada waktu pemasangan angkur Suhu dalam layan puncak beton, C cr, MPa uncr, MPa Luar ruang Kering ke jenuh sepenuhnya 79 1,4 4,5 Dalam ruang Kering 43 2,1 7,0 Bila desain angkur menyertakan pembebanan tarik tetap, kalikan nilai  cr dan  uncr dengan 0,4. † Bila desain angkur menyertakan beban gempa untuk struktur yang ditetapkan sebagai Kategori Desain Seismik C, D, E, atau F, kalikan nilai  cr dengan 0,8 dan  uncr dengan 0,4. D.5.5.3 Faktor modifikasi untuk kelompok angkur adesif yang dibebani secara eksentris dalam kondisi tarik,  ec,Na , harus dihitung sebesar:          Na N Na ec c e 1 1 ,  D-23 tetapi  ec,Na tidak boleh diambil lebih besar dari 1,0. Jika pembebanan pada kelompok angkur adesif adalah sedemikian sehingga hanya beberapa angkur adesif adalah dalam kondisi tarik, hanya angkur adesif tersebut yang dalam kondisi tarik harus ditinjau ketika menentukan eksentrisitas e N  untuk penggunaan dalam Pers. D-23 dan untuk perhitungan N ag menurut Pers. D-19. Dalam kasus dimana pembebanan eksentris terjadi terhadap dua sumbu ortogonal, faktor modifikasi,  ec,Na , harus dihitung untuk setiap sumbu secara individual dan produk faktor- faktor ini yang digunakan sebagai  ec,Na dalam Pers. D-19. D.5.5.4 Faktor modifikasi untuk pengaruh tepi untuk angkur adesif tunggal atau kelompok angkur adesif yang dibebani dalam kondisi tarik,  ed,Na , harus dihitung sebagai Jika c

a,min