Tebal minimum fondasi tapak Penyaluran gaya pada dasar kolom, dinding, atau pedestal bertulang .1

“Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 147 dari 255 bidang vertikal lainnya dimana perubahan penampang atau penulangan terjadi. Lihat juga 12.10.6.

15.7 Tebal minimum fondasi tapak

Tebal fondasi tapak di atas tulangan bawah tidak boleh kurang dari 150 mm untuk fondasi tapak di atas tanah, atau kurang dari 300 mm untuk fondasi tapak footing di atas tiang fondasi. 15.8 Penyaluran gaya pada dasar kolom, dinding, atau pedestal bertulang 15.8.1 Gaya dan momen pada dasar kolom, dinding, atau pedestal harus disalurkan ke pedestal atau fondasi tapak penumpu dengan bertumpu pada beton dan dengan tulangan, pasak, dan penyambung mekanis. 15.8.1.1 Tegangan tumpu pada beton di permukaan kontak antara komponen struktur yang tertumpu dan yang menumpu tidak boleh melebihi kekuatan tumpu beton untuk salah satu permukaan seperti diberikan dalam 10.14. 15.8.1.2 Tulangan, pasak, atau penyambung mekanis antara komponen struktur yang tertumpu dan yang menumpu harus cukup untuk menyalurkan: a Semua gaya tekan yang melebihi kekuatan tumpu beton dari salah satu komponen struktur; b Sebarang gaya tarik yang dihitung melalui bidang kontak. Sebagai tambahan, tulangan, pasak, atau penyambung mekanis harus memenuhi 15.8.2 atau 15.8.3. 15.8.1.3 Bila momen-momen yang dihitung disalurkan ke pedestal atau fondasi tapak penumpu, maka tulangan, pasak, atau penyambung mekanis harus cukup untuk ketentuan 12.17. 15.8.1.4 Gaya-gaya lateral harus disalurkan ke pedestal atau fondasi tapak penumpu sesuai dengan ketentuan geser-friksi dari 11.6, atau dengan cara lain yang tepat. 15.8.2 Pada konstruksi cor di tempat, tulangan yang diperlukan untuk memenuhi 15.8.1 harus dipasang baik dengan memperpanjang batang-batang tulangan memanjang ke dalam pedestal atau fondasi tapak penumpu, atau dengan pasak. 15.8.2.1 Untuk kolom dan pedestal cor di tempat, luas tulangan yang melalui bidang kontak tidak boleh kurang dari 0,005A g , dimana A g adalah luas bruto komponen struktur yang ditumpu. 15.8.2.2 Untuk dinding cor di tempat, luas tulangan yang melalui bidang kontak tidak boleh kurang dari tulangan vertikal minimum yang diberikan dalam 14.3.2. 15.8.2.3 Pada fondasi tapak, diizinkan untuk menyambunglewatkan batang tulangan memanjang D-43 dan D-57, dalam kondisi tekan saja, dengan pasak untuk memberikan tulangan yang diperlukan untuk memenuhi 15.8.1. Pasak tidak boleh lebih besar dari batang tulangan D-36 dan harus menerus ke dalam komponen struktur yang ditumpu dengan jarak tidak kurang dari yang lebih besar dari,  dc , dari batang tulangan D-43 atau D-57 dan panjang sambungan lewatan tekan dari pasak, yang mana yang lebih besar, dan ke dalam fondasi tapak dengan jarak tidak kurang dari  dc pasak. “Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 148 dari 255 15.8.2.4 Bila sambungan sendi atau goyang rocker dipasang pada konstruksi cor di tempat, sambungan harus memenuhi 15.8.1 dan 15.8.3. 15.8.3 Pada konstruksi pracetak, baut angkur atau penyambung mekanis yang sesuai diizinkan untuk memenuhi 15.8.1. Baut angkur harus didesain sesuai dengan Lampiran D. 15.8.3.1 Sambungan antara kolom atau pedestal pracetak dan komponen struktur penumpu harus memenuhi persyaratan dari 16.5.1.3a. 15.8.3.2 Sambungan antara dinding pracetak dan komponen struktur penumpu harus memenuhi persyaratan dari 16.5.1.3b dan c. 15.8.3.3 Baut angkur dan sambungan mekanis harus didesain untuk mencapai kekuatan desainnya sebelum kegagalan angkur atau kegagalan beton di sekelilingnya. Batu angkur harus didesain sesuai dengan Lampiran D. 15.9 Fondasi tapak miring atau berundak 15.9.1