Metoda desain empiris Batasan .1
22.6.5 Metoda desain empiris
22.6.5.1 Dinding beton polos struktur dengan penampang persegi masif diizinkan untu didesain dengan Pers. 22-13 bila resultan semua beban terfaktor berada dalam sepertiga tengah tebal dinding keseluruhan. 22.6.5.2 Desain dinding yang dikenai beban aksial dalam kondisi tekan harus didasarkan pada n u P P 22-13 dimana P u adalah beban aksial terfaktor dan P n adalah kekuatan aksial nominal yang dihitung dengan c n c g P f A h 2 0,45 1 32 22-14 22.6.6 Batasan 22.6.6.1 Kecuali bila ditunjukkan oleh analisis rinci, panjang horisontal dinding yang dianggap efektif untuk masing-masing beban terpusat vertikal tidak boleh melebihi jarak pusat ke pusat antara beban, atau lebar tumpuan ditambah empat kali tebal dinding. 22.6.6.2 Kecuali seperti diberikan dalam 22.6.6.3, tebal dinding penumpu tidak boleh kurang dari 124 tinggi atau panjang tak tertumpu, yang mana yang lebih pendek, atau kurang dari 140 mm. 22.6.6.3 Tebal dinding besmen luar dan dinding fondasi tidak boleh kurang dari 190 mm. 22.6.6.4 Dinding harus dibreising braced terhadap translasi lateral. Lihat 22.3 dan 22.4.7. 22.6.6.5 Tidak kurang dari dua batang tulangan D-16 harus disediakan mengelilingi semua bukaan jendela dan dinding. Batang tulangan tersebut harus menerus paling sedikit 600 mm melewati sudut-sudut bukaan. 22.7 Fondasi tapak 22.7.1 Fondasi tapak beton polos struktur harus didesain untuk beban terfaktor dan reaksi yang diakibatkannya sesuai dengan persyaratan desain yang cocok dari Standar ini dan sebagaimana diberikan dalam 22.7.2 hingga 22.7.8. 22.7.2 Luas dasar fondasi tapak harus ditentukan dari gaya dan momen tak terfaktor yang disalurkan oleh fondasi tapak ke tanah dan tekanan tanah izin yang dipilih melalui prinsip- prinsip mekanika tanah. 22.7.3 Beton polos tidak boleh digunakan untuk fondasi tapak di atas tiang fondasi. “Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 215 dari 255 22.7.4 Tebal fondasi tapak beton polos struktur tidak boleh kurang dari 200 mm. Lihat 22.4.7. 22.7.5 Momen terfaktor maksimum harus dihitung pada a, b, dan c: a Pada muka kolom, pedestal, atau dinding, untuk fondasi tapak yang menumpu kolom, pedestal, atau dinding beton; b Setengah jarak antara pusat dan muka dinding, untuk fondasi tapak yang menumpi dinding pasangan; c Setengah jarak antara muka kolom dan tepi pelat dasar baja, untuk fondasi tapak yang menumpu kolom dengan pelat dasar baja.22.7.6 Geser pada fondasi tapak beton polos
Parts
» sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» Standar ini tidak mengatur desain dan konstruksi tangki dan reservoir. 1.2 Dokumen
» Persetujuan sistem khusus untuk desain atau konstruksi
» max min sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» max sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» V sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» Definisi Istilah berikut didefinisikan untuk penggunaan umum dalam Standar ini. Definisi khusus
» Material Agregat .1 Agregat untuk beton harus memenuhi salah satu dari ketentuan berikut:
» Stud berkepala dan gabungan stud berkepala harus memenuhi ASTM A1044M. 3.5.6 Baja Kawat,
» Batasan wcm maksimum dalam Pasal 4 tidak berlaku untuk beton ringan. 4.2
» Pencatatan data kekuatan rata-rata
» Jika suatu uji kekuatan tekan lihat 5.6.2.4 benda uji silinder yang dirawat di
» Baja prategang harus bersih dan bebas dari minyak, kotoran, lapisan permukaan hasil oksidasi
» Tulangan yang Tulangan Lingkungan korosif
» Bila balok atau brakit brackets yang merangka dari empat arah ke dalam suatu
» Pada semua penampang bilamana diperlukan, tulangan untuk menahan tegangan
» Faktor panjang efektif k harus ditentukan menggunakan nilai E
» Inti beton berselubung baja struktural .1
» Kekuatan tumpu desain beton tidak boleh melebihi
» V V Kekuatan geser yang disediakan oleh beton untuk komponen struktur non- prategang
» Tipe tulangan geser Batas spasi untuk tulangan geser
» Torsi terkecil yang terdeteksi threshold
» Detail tulangan torsi .1 Tulangan torsi minimum .1
» Spasi tulangan torsi .1 Desain alternatif untuk torsi
» Metoda desain geser-friksi .1 Geser-friksi .1
» Penyaluran beban kolom melalui sistem lantai min min Balok tinggi
» A Ketentuan untuk brakit brackets dan korbel .1
» Bukaan pada slab Penyaluran momen dalam sambungan slab-kolom .1
» Penyaluran kait standar dalam kondisi tarik
» Penyaluran tulangan kawat polos las dalam kondisi tarik Penyaluran strand prategang
» Penyaluran tulangan lentur - Umum .1
» Penyaluran tulangan momen positif .1
» Penyaluran tulangan momen negatif .1 Penyaluran tulangan badan web .1
» 12d sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» Sambungan tulangan –– Umum .1 Sambungan batang tulangan dan kawat ulir dalam kondisi tarik .1
» Detail tulangan pada slab tanpa balok .1
» Umum .1 Bukaan pada sistem slab .1
» Prosedur desain sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» Momen statis terfaktor total untuk suatu bentang Momen terfaktor negatif dan positif
» Momen terfaktor pada lajur kolom Momen terfaktor pada balok .1
» Rangka ekivalen Metoda rangka ekivalen .1
» Kolom .1 Komponen struktur puntir Pengaturan beban hidup
» Umum .1 Tulangan minimum sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» Geser pada fondasi tapak .1 Penyaluran tulangan dalam fondasi tapak .1
» Tebal minimum fondasi tapak Penyaluran gaya pada dasar kolom, dinding, atau pedestal bertulang .1
» Distribusi gaya di antara komponen struktur .1 Desain komponen struktur .1 Integritas struktur
» Desain sambungan dan tumpuan .1
» Lingkup .1 Umum .1 Penopangan Kekuatan geser vertikal .1
» Kekuatan geser horizontal .1 sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» Pengikat untuk geser horizontal .1 Lingk .1 Umum .1
» Metoda desain Daerah pengangkuran tendon pasca tarik
» Pemilihan proporsi Grouting untuk tendon dengan lekatan .1
» Kehilangan prategang Selongsong ducts pasca tarik .1 Kekuatan desain bahan
» Penentuan dimensi dan properti material yang diperlukan .1
» Tulangan pada rangka momen khusus dan dinding struktur khusus
» Pengangkuran pada beton Balok .1
» Persyaratan umum Komponen struktur lentur rangka momen khusus
» Desain untuk beban lentur dan aksial
» Balok kopel coupling Komponen struktur lentur rangka momen khusus
» Joint konstruksi Rangka batang trusses struktur .1 Lingkup .1
» Balok pengikat grade dan slab di atas tanah .1
» Metoda desain empiris Batasan .1
» V V Geser pada fondasi tapak beton polos
» P P sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
Show more