N N N max
c,N
cp,N N b D-3 b Untuk kelompok angkur N cbg = Nco Nc A A ec,N ed,N c,N
cp,N N b D-4 Faktor-faktor ec,N , ed,N , c,N
, and cp,N didefinisikan berturut-turut dalam D.5.2.4, D.5.2.5, D.5.2.6, dan D.5.2.7. A Nc adalah luas kegagalan beton terproyeksi angkur tunggal atau kelompok angkur yang harus diperkirakan sebagai dasar gambar geometri persegi yang dihasilkan dari proyeksi permukaan kegagalan ke arah luar 1,5h ef dari garis pusat angkur, atau dalam kasus kelompok angkur, dari garis melalui suatu baris angkur yang bersebelahan. A Nc tidak boleh melebihi nA Nco , dimana n adalah jumlah angkur dalam kelompok yang menahan tarik. A Nco adalah luas kegagalan beton terproyeksi angkur tunggal dengan jarak tepi sama dengan atau lebih besar dari 1,5h ef A Nco = 9h ef 2 D-5 D.5.2.2 Kekuatan jebol breakout beton dasar angkur tunggal dalam kondisi tarik pada beton retak, N b , tidak boleh melebihi N b = k c a c f h ef 1,5 D-6 dimana k c = 10 untuk angkur dicor di dalam; dan k c = 7 untuk angkur pasca pasang. Nilai k c untuk angkur pasca pasang diizinkan untuk ditingkatkan di atas 7 berdasarkan pada uji spesifik produk ACI 355.2 atau ACI 355.4M, tetapi tidak boleh dalam semua kasus melebihi 10. Sebagai alternatif, untuk stud berkepala yang dicor di dalam dan baut berkepala dengan 280 mm h ef 635 mm , N b tidak boleh melebihi N b = 3,9 a c f h ef 53 D-7 D.5.2.3 Bila angkur terletak kurang dari 1,5h ef dari tiga tepi atau lebih, nilai h ef yang digunakan untuk perhitungan A Nc sesuai dengan D.5.2.1, demikian juga dalam Pers. D-3 hingga D-10 harus yang lebih besar dari ca,max
1,5 dan s3 , dimana s adalah maksimum antara angkur dalam kelompok. D.5.2.4 Faktor modifikasi untuk kelompok angkur yang dibebani secara eksentris dalam “Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 238 dari 255 kondisi tarik, ec,N , harus dihitung sebagai , 1 2 1 3 ec N N ef e h D-8 tetapi ec,N tidak boleh diambil lebih besar dari 1,0. Jika pembebanan pada kelompok angkur sedemikian hingga hanya beberapa angkur berada dalam kondisi tarik, hanya angkur tersebut yang berada dalam kondisi tarik harus ditinjau ketika menentukan eksentrisitas N e untuk penggunaan dalam Pers. D-8 dan untuk perhitungan N cbg menurut Pers. D-4. Dalam kasus dimana pembeban eksentris terjadi terhadap dua sumbu, faktor modifikasi, ec,N , harus dihitung untuk setiap sumbu secara individu dan produk faktor-faktor ini yang digunakan sebagai ec,N dalam Pers. D-4. D.5.2.5 Faktor modifikasi untuk pengaruh tepi untuk angkur tunggal atau kelompok angkur yang dibebani dalam kondisi tarik, ed,N , harus dihitung sebagai If ca,min
Parts
» sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» Standar ini tidak mengatur desain dan konstruksi tangki dan reservoir. 1.2 Dokumen
» Persetujuan sistem khusus untuk desain atau konstruksi
» max min sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» max sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» V sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» Definisi Istilah berikut didefinisikan untuk penggunaan umum dalam Standar ini. Definisi khusus
» Material Agregat .1 Agregat untuk beton harus memenuhi salah satu dari ketentuan berikut:
» Stud berkepala dan gabungan stud berkepala harus memenuhi ASTM A1044M. 3.5.6 Baja Kawat,
» Batasan wcm maksimum dalam Pasal 4 tidak berlaku untuk beton ringan. 4.2
» Pencatatan data kekuatan rata-rata
» Jika suatu uji kekuatan tekan lihat 5.6.2.4 benda uji silinder yang dirawat di
» Baja prategang harus bersih dan bebas dari minyak, kotoran, lapisan permukaan hasil oksidasi
» Tulangan yang Tulangan Lingkungan korosif
» Bila balok atau brakit brackets yang merangka dari empat arah ke dalam suatu
» Pada semua penampang bilamana diperlukan, tulangan untuk menahan tegangan
» Faktor panjang efektif k harus ditentukan menggunakan nilai E
» Inti beton berselubung baja struktural .1
» Kekuatan tumpu desain beton tidak boleh melebihi
» V V Kekuatan geser yang disediakan oleh beton untuk komponen struktur non- prategang
» Tipe tulangan geser Batas spasi untuk tulangan geser
» Torsi terkecil yang terdeteksi threshold
» Detail tulangan torsi .1 Tulangan torsi minimum .1
» Spasi tulangan torsi .1 Desain alternatif untuk torsi
» Metoda desain geser-friksi .1 Geser-friksi .1
» Penyaluran beban kolom melalui sistem lantai min min Balok tinggi
» A Ketentuan untuk brakit brackets dan korbel .1
» Bukaan pada slab Penyaluran momen dalam sambungan slab-kolom .1
» Penyaluran kait standar dalam kondisi tarik
» Penyaluran tulangan kawat polos las dalam kondisi tarik Penyaluran strand prategang
» Penyaluran tulangan lentur - Umum .1
» Penyaluran tulangan momen positif .1
» Penyaluran tulangan momen negatif .1 Penyaluran tulangan badan web .1
» 12d sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» Sambungan tulangan –– Umum .1 Sambungan batang tulangan dan kawat ulir dalam kondisi tarik .1
» Detail tulangan pada slab tanpa balok .1
» Umum .1 Bukaan pada sistem slab .1
» Prosedur desain sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» Momen statis terfaktor total untuk suatu bentang Momen terfaktor negatif dan positif
» Momen terfaktor pada lajur kolom Momen terfaktor pada balok .1
» Rangka ekivalen Metoda rangka ekivalen .1
» Kolom .1 Komponen struktur puntir Pengaturan beban hidup
» Umum .1 Tulangan minimum sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» Geser pada fondasi tapak .1 Penyaluran tulangan dalam fondasi tapak .1
» Tebal minimum fondasi tapak Penyaluran gaya pada dasar kolom, dinding, atau pedestal bertulang .1
» Distribusi gaya di antara komponen struktur .1 Desain komponen struktur .1 Integritas struktur
» Desain sambungan dan tumpuan .1
» Lingkup .1 Umum .1 Penopangan Kekuatan geser vertikal .1
» Kekuatan geser horizontal .1 sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» Pengikat untuk geser horizontal .1 Lingk .1 Umum .1
» Metoda desain Daerah pengangkuran tendon pasca tarik
» Pemilihan proporsi Grouting untuk tendon dengan lekatan .1
» Kehilangan prategang Selongsong ducts pasca tarik .1 Kekuatan desain bahan
» Penentuan dimensi dan properti material yang diperlukan .1
» Tulangan pada rangka momen khusus dan dinding struktur khusus
» Pengangkuran pada beton Balok .1
» Persyaratan umum Komponen struktur lentur rangka momen khusus
» Desain untuk beban lentur dan aksial
» Balok kopel coupling Komponen struktur lentur rangka momen khusus
» Joint konstruksi Rangka batang trusses struktur .1 Lingkup .1
» Balok pengikat grade dan slab di atas tanah .1
» Metoda desain empiris Batasan .1
» V V Geser pada fondasi tapak beton polos
» P P sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
Show more