min min P P
a,min
c ac maka cp,N = 1,0 D-11 Jika ca,min
c ac maka cp,N = ,min a ac c c D-12 tetapi cp,N yang ditentukan dari Pers. D-12 tidak boleh diambil kurang dari 1,5h ef c ac , dimana jarak kritis c ac didefinisikan dalam D.8.6. Untuk semua kasus lainnya, termasuk angkur dicor di dalam, cp,N harus diambil sebesar 1,0. D.5.2.8 Bila pelat atau ring washer tambahan ditambahkan pada kepala angkur, diizinkan untuk menghitung luas terproyeksi permukaan kegagalan dengan memproyeksikan permukaan kegagalan ke arah luar 1,5h ef dari perimeter efektif pelat atau ring washer. Perimeter efektif tidak boleh melebihi nilai pada penampang yang terproyeksi ke arah luar lebih dari tebal ring washer atau pelat dari tepi luar kepala angkur. D.5.2.9 Bila tulangan angkur disalurkan sesuai dengan Pasal 12 pada kedua sisi permukaan yang jebol breakout, kekuatan desain tulangan angkur diizinkan untuk digunakan sebagai pengganti dari kekuatan jebol breakout beton dalam menentukan N n . Faktor reduksi kekuatan sebesar 0,75 harus digunakan dalam desain tulangan angkur. D.5.3 Kekuatan cabut pullout angkur ekspansi dan bertakik pasca pasang yang dicor di dalam dalam kondisi tarik D.5.3.1 Kekuatan cabut pullout nominal angkur tunggal ekspansi pasca pasang dan bertakik pasca pasang yang dicor di dalam dalam kondisi tarik, N pn , tidak boleh melebihi N pn = c,P
N p D-13 dimana c,P
didefinisikan dalam D.5.3.6. D.5.3.2 Untuk angkur ekspansi dan bertakik pasca pasang, nilai N p harus didasarkan pada fraktil 5 persen hasil uji yang diadakan dan dievaluasi menurut ACI 355.2. Tidak diizinkan untuk menghitung kekuatan cabut pullout dalam kondisi tarik untuk angkur tersebut. D.5.3.3 Untuk stud berkepala dan baut berkepala dicor di dalam tunggal, diizinkan untuk mengevaluasi kekuatan cabut pullout dalam kondisi tarik menggunakan D.5.3.4. Untuk baut J atau L tunggal, diizinkan untuk mengevaluasi kekuatan cabut pullout dalam kondisi tarik menggunakan D.5.3.5. Sebagai alternatif, diizinkan untuk menggunakan nilai N p berdasarkan pada fraktil 5 persen uji yang diadakan dan dievaluasi dengan cara yang sama seperti prosedur ACI 355.2 tetapi tanpa keuntungan friksi. D.5.3.4 Kekuatan cabut pullout dalam kondisi tarik stud berkepala atau baut berkepala tunggal, N p , untuk penggunaan dalam Pers. D-13, tidak boleh melebihi “Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 240 dari 255 N p = 8A brg c f D-14 D.5.3.5 Kekuatan cabut pullout dalam kondisi tarik dari baut berkait tunggal, N p , untuk penggunaan dalam Pers. D-13 harus melebihiParts
» sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» Standar ini tidak mengatur desain dan konstruksi tangki dan reservoir. 1.2 Dokumen
» Persetujuan sistem khusus untuk desain atau konstruksi
» max min sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» max sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» V sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» Definisi Istilah berikut didefinisikan untuk penggunaan umum dalam Standar ini. Definisi khusus
» Material Agregat .1 Agregat untuk beton harus memenuhi salah satu dari ketentuan berikut:
» Stud berkepala dan gabungan stud berkepala harus memenuhi ASTM A1044M. 3.5.6 Baja Kawat,
» Batasan wcm maksimum dalam Pasal 4 tidak berlaku untuk beton ringan. 4.2
» Pencatatan data kekuatan rata-rata
» Jika suatu uji kekuatan tekan lihat 5.6.2.4 benda uji silinder yang dirawat di
» Baja prategang harus bersih dan bebas dari minyak, kotoran, lapisan permukaan hasil oksidasi
» Tulangan yang Tulangan Lingkungan korosif
» Bila balok atau brakit brackets yang merangka dari empat arah ke dalam suatu
» Pada semua penampang bilamana diperlukan, tulangan untuk menahan tegangan
» Faktor panjang efektif k harus ditentukan menggunakan nilai E
» Inti beton berselubung baja struktural .1
» Kekuatan tumpu desain beton tidak boleh melebihi
» V V Kekuatan geser yang disediakan oleh beton untuk komponen struktur non- prategang
» Tipe tulangan geser Batas spasi untuk tulangan geser
» Torsi terkecil yang terdeteksi threshold
» Detail tulangan torsi .1 Tulangan torsi minimum .1
» Spasi tulangan torsi .1 Desain alternatif untuk torsi
» Metoda desain geser-friksi .1 Geser-friksi .1
» Penyaluran beban kolom melalui sistem lantai min min Balok tinggi
» A Ketentuan untuk brakit brackets dan korbel .1
» Bukaan pada slab Penyaluran momen dalam sambungan slab-kolom .1
» Penyaluran kait standar dalam kondisi tarik
» Penyaluran tulangan kawat polos las dalam kondisi tarik Penyaluran strand prategang
» Penyaluran tulangan lentur - Umum .1
» Penyaluran tulangan momen positif .1
» Penyaluran tulangan momen negatif .1 Penyaluran tulangan badan web .1
» 12d sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» Sambungan tulangan –– Umum .1 Sambungan batang tulangan dan kawat ulir dalam kondisi tarik .1
» Detail tulangan pada slab tanpa balok .1
» Umum .1 Bukaan pada sistem slab .1
» Prosedur desain sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» Momen statis terfaktor total untuk suatu bentang Momen terfaktor negatif dan positif
» Momen terfaktor pada lajur kolom Momen terfaktor pada balok .1
» Rangka ekivalen Metoda rangka ekivalen .1
» Kolom .1 Komponen struktur puntir Pengaturan beban hidup
» Umum .1 Tulangan minimum sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» Geser pada fondasi tapak .1 Penyaluran tulangan dalam fondasi tapak .1
» Tebal minimum fondasi tapak Penyaluran gaya pada dasar kolom, dinding, atau pedestal bertulang .1
» Distribusi gaya di antara komponen struktur .1 Desain komponen struktur .1 Integritas struktur
» Desain sambungan dan tumpuan .1
» Lingkup .1 Umum .1 Penopangan Kekuatan geser vertikal .1
» Kekuatan geser horizontal .1 sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
» Pengikat untuk geser horizontal .1 Lingk .1 Umum .1
» Metoda desain Daerah pengangkuran tendon pasca tarik
» Pemilihan proporsi Grouting untuk tendon dengan lekatan .1
» Kehilangan prategang Selongsong ducts pasca tarik .1 Kekuatan desain bahan
» Penentuan dimensi dan properti material yang diperlukan .1
» Tulangan pada rangka momen khusus dan dinding struktur khusus
» Pengangkuran pada beton Balok .1
» Persyaratan umum Komponen struktur lentur rangka momen khusus
» Desain untuk beban lentur dan aksial
» Balok kopel coupling Komponen struktur lentur rangka momen khusus
» Joint konstruksi Rangka batang trusses struktur .1 Lingkup .1
» Balok pengikat grade dan slab di atas tanah .1
» Metoda desain empiris Batasan .1
» V V Geser pada fondasi tapak beton polos
» P P sni 2847 2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (1)
Show more