“Hak Cip
ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s
tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id
dan tidak untuk di komersialkan”
SNI 2847:2013
© BSN 2013 42 dari 255
5.6.4.4 Prosedur untuk perlindungan dan perawatan beton harus ditingkatkan jika kekuatan
silinder yang dirawat di lapangan pada saat umur uji yang ditetapkan untuk penentuan
c
f
kurang dari 85 persen dari kekuatan pembanding silinder yang dirawat di laboratorium. Batasan 85 persen tidak berlaku jika kekuatan yang dirawat di lapangan melebihi
c
f
dengan lebih dari 3,5 MPa.
5.6.5 Penyelidikan untuk hasil uji kekuatan tekan beton yang rendah
5.6.5.1 Jika suatu uji kekuatan tekan lihat 5.6.2.4 benda uji silinder yang dirawat di
laboratorium menghasilkan nilai di bawah
c
f
lebih dari nilai yang diberikan dalam 5.6.3.3b atau bila uji kekuatan tekan silinder yang dirawat di lapangan menunjukkan kurangnya
perlindungan dan perawatan pada benda uji lihat 5.6.4.4, maka langkah-langkah harus diambil untuk menjamin agar kapasitas memikul beban dari struktur tidak membahayakan.
5.6.5.2 Jika kepastian nilai kekuatan tekan beton yang rendah telah diketahui dan hasil perhitungan menunjukkan bahwa kapasitas pemikul beban berkurang secara signifikan,
maka uji beton inti
cores diperbolehkan diambil dari daerah yang dipermasalahkan sesuai dengan ASTM C42M. Dalam kasus tersebut, tiga benda uji harus diambil untuk setiap uji
kekuatan tekan yang jatuh dibawah nilai yang diberikan dalam 5.6.3.3b. 5.6.5.3 Benda uji beton inti harus dikondisikan lembab dengan penyimpanan dalam
kantong atau tempat kedap air, dikirim ke laboratorium, dan diuji sesuai dengan ASTM C42M. Benda uji harus diuji tidak lebih awal dari 48 jam dan tidak lebih lambat dari 7 hari
setelah pengambilan, kecuali disetujui oleh pihak yang berwenang. Pembuat ketentuan pengujian yang dirujuk dalam ASTM C42M haruslah insinyur profesional bersertifikat
licensed design professional.
5.6.5.4 Beton di daerah yang diwakili oleh uji beton inti harus dianggap cukup secara struktur jika kekuatan tekan rata-rata dari tiga beton inti adalah minimal sama dengan 85
persen dari
c
f
, dan tidak ada satupun beton inti yang kekuatan tekannya kurang dari 75 persen dari
c
f
. Tambahan pengujian beton inti diizinkan untuk diambil dari lokasi yang memperlihatkan hasil kekuatan beton inti yang cenderung salah.
5.6.5.5 Bila kriteria 5.6.5.4 tidak dipenuhi dan bila kekuatan struktur masih meragukan, maka pihak yang berwenang dapat meminta untuk dilakukan pengujian lapangan pada
kekuatan struktur beton sesuai dengan Pasal 20 untuk bagian-bagian struktur yang bermasalah tersebut, atau melakukan langkah-langkah lainnya yang dianggap tepat.
5.6.6
Beton yang diperkuat serat baja 5.6.6.1 Penerimaan beton yang diperkuat serat baja yang digunakan pada balok sesuai
dengan 11.4.6.1f harus ditentukan dengan pengujian sesuai dengan ASTM C1609. Sebagai tambahan, pengujian kekuatan harus dilakukan sesuai dengan 5.6.1.
5.6.6.2 Beton yang diperkuat serat baja harus dianggap dapat diterima untuk tahanan geser jika kondisi a, b, dan c dipenuhi:
a Berat serat baja ulir per meter kubik beton lebih besar dari atau sama dengan 60 kg.
“Hak Cip
ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s
tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id
dan tidak untuk di komersialkan”
SNI 2847:2013
© BSN 2013 43 dari 255
b Kekuatan sisa yang diperoleh dari pengujian lentur sesuai dengan ASTM C1609 pada lendutan tengah bentang sebesar 1300 dari panjang bentang lebih besar dari atau
sama dengan 90 persen kekuatan puncak pertama terukur yang diperoleh dari uji lentur atau 90 persen kekuatan yang berkaitan dengan f
r
dari Pers. 9-10, yang mana yang lebih besar; dan
c Kekuatan sisa yang diperoleh dari pengujian lentur sesuai dengan ASTM C1609 pada lendutan tengah bentang sebesar 1150 dari panjang bentang lebih besar dari atau
sama dengan 75 persen kekuatan puncak pertama terukur yang diperoleh dari uji lentur atau 75 persen kekuatan yang berkaitan dengan f
r
dari Pers. 9-10, yang mana yang lebih besar.
5.7 Persiapan peralatan dan tempat pengecoran 5.7.1 Persiapan sebelum pengecoran beton harus meliputi hal berikut:
a Semua peralatan untuk pencampuran dan pengangkutan beton harus bersih; b Semua sampah atau kotoran harus dibersihkan dari cetakan yang akan diisi beton;
c Cetakan harus dilapisi dengan benar; d Bagian dinding bata pengisi yang akan bersentuhan dengan beton harus dibasahi
secara cukup; e Tulangan harus benar-benar bersih dari lapisan yang berbahaya;
f Air harus dikeringkan dari tempat pengecoran sebelum beton dicor kecuali bila tremie
digunakan atau kecuali bila sebaliknya diizinkan oleh petugas bangunan; g Semua material halus
laitance dan material lunak lainnya harus dibersihkan dari permukaan beton sebelum beton tambahan dicor terhadap beton yang mengeras.
5.8 Pencampuran 5.8.1 Semua bahan beton harus dicampur sampai menghasilkan distribusi bahan yang
seragam dan harus dituangkan seluruhnya sebelum alat pencampur diisi kembali.
5.8.2 Beton siap pakai ready-mixed harus dicampur dan diantarkan sesuai dengan
persyaratan ASTM C94M atau ASTM C685M. 5.8.3 Beton yang dicampur di lapangan
job-mixed harus dicampur sesuai dengan a sampai e:
a Pencampuran harus dilakukan dalam alat pencampur adukan dengan jenis yang telah disetujui;
b Alat pencampur harus diputar dengan kecepatan yang direkomendasikanoleh pabrik pembuatnya;
c Pencampuran harus dilakukan secara terus-menerus selama sekurang-kurangnya 1½ menit setelah semua bahan berada dalam wadah pencampur, kecuali bila dapat
diperlihatkan bahwa waktu yang lebih singkat dapat memenuhi persyaratan uji keseragaman campuran ASTM C94M;
d Penanganan, pengadukan, dan pencampuran bahan harus memenuhi ketentuan yang sesuai dari ASTM C94M;
e Catatan rinci harus disimpan untuk mengidentifikasi: 1 jumlah adukan yang dihasilkan;
2 proporsi bahan yang digunakan; 3 perkiraan lokasi pengecoran akhir pada struktur;
4 waktu dan tanggal pencampuran dan pengecoran.