min min N N N N N

“Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 238 dari 255 kondisi tarik,  ec,N , harus dihitung sebagai , 1 2 1 3 ec N N ef e h           D-8 tetapi  ec,N tidak boleh diambil lebih besar dari 1,0. Jika pembebanan pada kelompok angkur sedemikian hingga hanya beberapa angkur berada dalam kondisi tarik, hanya angkur tersebut yang berada dalam kondisi tarik harus ditinjau ketika menentukan eksentrisitas N e untuk penggunaan dalam Pers. D-8 dan untuk perhitungan N cbg menurut Pers. D-4. Dalam kasus dimana pembeban eksentris terjadi terhadap dua sumbu, faktor modifikasi,  ec,N , harus dihitung untuk setiap sumbu secara individu dan produk faktor-faktor ini yang digunakan sebagai  ec,N dalam Pers. D-4. D.5.2.5 Faktor modifikasi untuk pengaruh tepi untuk angkur tunggal atau kelompok angkur yang dibebani dalam kondisi tarik,  ed,N , harus dihitung sebagai If c

a,min

 1,5h ef maka  ed,N = 1,0 D-9 Jika c

a,min

1,5h ef maka  ed,N = 0,7 + 0,3 ,min 1,5 a ef c h D-10 D.5.2.6 Untuk angkur yang terletak dalam daerah komponen struktur beton dimana analisis menunjukkan tidak ada retak pada tingkat beban layan, faktor modifikasi berikut diizinkan: 

c,N

= 1,25 untuk angkur dicor di dalam; dan 

c,N

= 1,4 untuk angkur pasca pasang, dimana nilai k c yang digunakan dalam Pers. D-7 adalah 7. Bila nilai k c yang digunakan dalam Pers. D-6 diambil dari laporan evaluasi produk ACI 355.2 atau ACI 355.4M untuk angkur pasca pasang yang terkualifikasi untuk penggunaan baik pada beton retak dan tak retak, nilai k c dan 

c,N

harus berdasarkan pada laporan evaluasi produk ACI 355.2 atau ACI 355.4M. Bila nilai k c yang digunakan dalam Pers. D-6 diambil dari laporan evaluasi produk ACI 355.2 atau ACI 355.4M untuk angkur pasca pasang yang terkualifikasi untuk penggunaan pada beton tak retak, 

c,N

harus diambil sebesar 1,0. Bila analisis menunjukkan retak pada tingkat beban layan, 

c,N

harus diambil sebesar 1,0 untuk kedua angkur dicor di dalam dan angkur pasca pasang. Angkur pasca pasang harus terkualifikasi untuk penggunaan pada beton retak sesuai dengan ACI 355.2 atau ACI 355.4M. Retak pada beton harus dikendalikan dengan tulangan lentur yang didistribusikan sesuai dengan 10.6.4, atau kontrol retak ekivalen harus disediakan oleh tulangan pengekang. “Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 239 dari 255 D.5.2.7 Faktor modifikasi untuk angkur pasca pasang yang didesain untuk beton tak retak sesuai dengan D.5.2.6 tanpa tulangan pelengkap untuk mengendalikan pembelahan,  cp,N , harus dihitung sebagai berikut menggunakan jarak kritis c ac seperti didefinisikan dalam D.8.6 Jika c

a,min