Joint konstruksi Rangka batang trusses struktur .1 Lingkup .1

“Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 206 dari 255 21.11.7.6 Tulangan longitudinal untuk elemen-elemen kolektor collector pada sambungan dan daerah pengangkuran harus mempunyai salah satu dari: a Spasi pusat ke pusat minimum sebesar tiga diameter batang tulangan longitudinal, tapi tidak kurang dari 40 mm, dan selimut bersih beton minimum sebesar dua setengah diameter batang tulangan longitudinal, tapi tidak kurang dari 50 mm; atau b Tulangan transversal seperti yang disyaratkan oleh 11.4.6.3, kecuali seperti yang dipersyaratkan dalam 21.11.7.5. 21.11.8 Kekuatan lentur Diafragma dan bagian diafragma harus didesain untuk lentur sesuai dengan 10.2 dan 10.3 kecuali bahwa distribusi nonlinier dari persyaratan regangan dari 10.2.2 untuk balok tinggi tidak perlu diberlakukan. Pengaruh bukaan harus ditinjau. 21.11.9 Kekuatan geser 21.11.9.1 V n diafragma struktur tidak boleh melebihi 0,17 n cv c t y V A f f            21-10 Untuk diafragma slab lapisan atas cor di tempat di atas komponen struktur lantai atau atap pracetak, A cv harus dihitung menggunakan tebal slab lapisan atas hanya untuk diafragma slab lapisan atas bukan komposit dan tebal kombinasi elemen cor di tempat dan pracetak untuk diafragma slab lapisan atas komposit. Untuk diafragma slab lapisan atas komposit, nilai c f yang digunakan untuk menentukan V n harus tidak boleh melebihi yang lebih kecil dari c f untuk komponen struktur pracetak dan c f untuk slab lapisan atas.

21.11.9.2 V

n diafragma struktur tidak boleh melebihi 0,66 cv c A f  . 21.11.9.3 Di atas pertemuan-pertemuan joints antara elemen-elemen pracetak pada diafragma slab lapisan atas cor di tempat bukan komposit dan komposit, V n tidak boleh melebihi n vf y V A f   21-11 dimana A vf adalah luas total tulangan friksi geser dalam slab lapisan atas, termasuk kedua tulangan terdistribusi dan pembatas, yang diorientasikan tegak lurus terhadap pertemuan joints pada sistem pracetak dan koefisien friksi,  , adalah 1,0  , dimana  diberikan dalam 11.6.4.3. Paling sedikit setengah A vf harus didistribusikan merata sepanjang panjang bidang geser potensial. Luas tulangan terdistribusi pada slab lapisan atas harus memenuhi 7.12.2.1 dalam setiap arah. 21.11.9.4 Di atas joint antara elemen-elemen pracetak pada diafragma slab lapisan atas cor di tempat bukan komposit dan komposit, V n tidak boleh melebihi batasan-batasan dalam 11.6.5 dimana A c dihitung menggunakan tebal slab lapisan atas saja.

21.11.10 Joint konstruksi

Semua joint pada diafragma harus memenuhi 6.4 dan permukaan kontak harus dikasarkan seperti dalam 11.6.9. “Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 207 dari 255 21.11.11 Rangka batang trusses struktur 21.11.11.1 Elemen-elemen rangka batang trusses struktur dengan kekuatan tekan melebihi c f 2 , pada sebarang penampang harus mempunyai tulangan transversal, seperti diberikan dalam 21.6.4.2 hingga 21.6.4.4 dan 21.6.4.7, sepanjang panjang elemen. 21.11.11.2 Semua tulangan menerus pada elemen rangka batang truss struktur harus disalurkan atau disambung untuk f y dalam kondisi tarik. 21.12 Fondasi 21.12.1 Lingkup 21.12.1.1 Fondasi yang menahan gaya yang ditimbulkan gempa atau menyalurkan gaya yang ditimbulkan gempa antara struktur dan tanah pada struktur yang ditetapkan sebagai KDS D, E, atau F harus memenuhi 21.12 dan ketentuan-ketentuan Tata Cara yang sesuai lainnya. 21.12.1.2 Ketentuan-ketentuan dalam subpasal ini untuk tiang fondasi, pier bor, caisson, dan slab di atas tanah harus melengkapi kriteria desain dan konstruksi Tata Cara yang sesuai lainnya. Lihat 1.1.6 dan 1.1.7. 21.12.2 Fondasi tapak, fondasi pelat penuh, dan poer 21.12.2.1 Tulangan longitudinal kolom dan dinding struktur yang menahan gaya-gaya yang ditimbulkan oleh pengaruh gempa harus menerus ke dalam fondasi tapak, fondasi pelat penuh, atau poer, dan harus sepenuhnya disalurkan untuk tarik pada bidang kontak. 21.12.2.2 Kolom yang didesain dengan mengasumsikan kondisi ujung terjepit pada fondasi harus memenuhi 21.12.2.1 dan, bila kait diperlukan, tulangan longitudinal yang menahan lentur harus mempunyai kait 90 derajat dekat sisi bawah fondasi dengan ujung bebas batang tulangan diorientasikan kea rah pusat kolom. 21.12.2.3 Kolom atau komponen pembatas dinding struktur khusus yang mempunyai tepi dalam setengah tinggi fondasi tapak dari tepi fondasi tapak harus mempunyai tulangan transversal sesuai dengan 21.6.4.2 sampai 21.6.4.4 yang dipasang di bawah sisi atas fondasi tapak. Tulangan ini harus menerus ke dalam fondasi tapak, fondasi pelat penuh, atau poer dan disalurkan untuk f y dalam kondisi tarik. 21.12.2.4 Bila pengaruh gempa menimbulkan gaya angkat uplift pada komponen pembatas dinding struktur khusus atau kolom, tulangan lentur harus disediakan pada sisi atas fondasi tapak, fondasi pelat penuh, atau poer untuk menahan aksi-aksi yang dihasilkan dari kombinasi beban desain, dan tidak boleh kurang dari yang disyaratkan oleh 10.5. 21.12.2.5 Lihat 22.10 untuk penggunaan beton polos struktur pada fondasi tapak dan dinding besmen basement. 21.12.3 Balok pengikat grade dan slab di atas tanah 21.12.3.1