Sambungan tulangan –– Umum .1 Sambungan batang tulangan dan kawat ulir dalam kondisi tarik .1

“Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 122 dari 255 kakinya dapat dianggap cukup bila kaki-kaki sengkang menerus pada tinggi penuh komponen struktur yang ada. 12.14 Sambungan tulangan –– Umum 12.14.1 Sambungan tulangan harus dibuat hanya seperti yang disyaratkan atau diizinkan dalam dokumen kontrak, atau seperti diizinkan oleh insinyur profesional bersertifikat. 12.14.2 Sambungan lewatan 12.14.2.1 Sambungan lewatan tidak boleh digunakan untuk batang-batang tulangan yang lebih besar dari D-36 kecuali seperti diberikan dalam 12.16.2 dan 15.8.2.3. 12.14.2.2 Sambungan lewatan batang-batang dalam bundel harus didasarkan pada sambungan lewatan yang diperlukan untuk batang-batang individu dalam bundel, yang diperbesar sesuai dengan 12.4. Sambungan batang tulangan dalam suatu bundel tidak boleh saling tumpang tindih. Seluruh bundel tidak boleh disambung lewatkan. 12.14.2.3 Batang-batang tulangan yang disambung dengan sambungan lewatan non kontak dalam komponen struktur lentur tidak boleh dispasikan secara transversal lebih jauh dari yang lebih kecil dari seperlima panjang sambungan lewatan yang diperlukan, dan 150 mm. 12.14.3 Sambungan mekanis dan las 12.14.3.1 Sambungan mekanis dan las diizinkan. 12.14.3.2 Suatu sambungan mekanis penuh harus mengembangkan tarik atau tekan, seperti disyaratkan, paling sedikit 1,25f y batang tulangan. 12.14.3.3 Kecuali seperti diberikan dalam Standar ini, semua pengelasan harus memenuhi “ Structural Welding Codes—Reinforcing Steel” AWS D1.4. 12.14.3.4 Suatu sambungan las penuh harus mengembangkan paling sedikit 1,25f y batang tulangan. 12.14.3.5 Sambungan mekanis atau las yang tidak memenuhi persyaratan 12.14.3.2 atau 12.14.3.4 diizinkan hanya untuk batang tulangan D-16 dan yang lebih kecil dan sesuai dengan 12.15.5. 12.15 Sambungan batang tulangan dan kawat ulir dalam kondisi tarik 12.15.1 Panjang minimum sambungan untuk sambungan lewatan tarik harus seperti disyaratkan untuk sambungan Kelas A atau B, tetapi tidak kurang dari 300 mm, dimana: Sambungan Kelas A ......................................................................................................... 1,0  d Sambungan Kelas B ......................................................................................................... 1,3  d dimana  d dihitung sesuai dengan 12.2 untuk mengembangkan f y , tetapi tanpa minimum 300 mm dari 12.2.1 dan tanpa faktor modifikasi dari 12.2.5 Gambar S12.5.1. “Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 123 dari 255 12.15.2 Sambungan lewatan tulangan ulir dan kawat ulir dalam kondisi tarik merupakan sambungan Kelas B kecuali sambungan Kelas A diperbolehkan bilamana: a luas tulangan yang disediakan paling sedikit dua kali yang diperlukan oleh analisis sepanjang panjang keseluruhan sambungan; dan b setengah atau kurang tulangan total disambung dalam panjang lewatan yang disyaratkan Tabel S12.15.2. Tabel s12.15.2 Sambungan lewatan tarik perlu terpasang s s A A Persen maksimum A s yang disambung dalam panjang lewatan yang disyaratkan 50 100 Sama dengan atau lebih besar dari 2 Kelas A Kelas B Kurang dari 2 Kelas B Kelas B Rasio luas tulangan terpasang terhadap luas tulangan yang diperlukan oleh analisis di lokasi sambungan. 12.15.3 Bila batang tulangan dengan ukuran berbeda disambung lewatkan dalam kondisi tarik, panjang sambungan harus merupakan  d yang lebih besar dari batang tulangan yang lebih besar dan panjang sambungan lewatan tarik batang tulangan yang lebih kecil. 12.15.4 Sambungan mekanis atau las yang digunakan bila luas tulangan terpasang kurang dari dua kali yang diperlukan oleh analisis harus memenuhi persyaratan 12.14.3.2 atau 12.14.3.4. 12.15.5 Sambungan mekanis atau las yang tidak memenuhi persyaratan 12.14.3.2 atau 12.14.3.4 diizinkan untuk batang tulangan D-16 dan yang lebih kecil jika persyaratan dari 12.15.5.1 sampai 12.15.5.3 dipenuhi: Gambar S12.15.1 - Spasi bersih batang tulangan yang disambung Batang tulangan yang digeser offset dari kolom bawah Batang tulangan kolom atas Spasi bersih a Batang tulangan kolom yang digeser offset Spasi bersih Spasi bersih b Sambungan selang-seling staggered “Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 124 dari 255 12.15.5.1 Letak sambungan harus diselang-seling dengan jarak paling sedikit 600 mm. 12.15.5.2 Dalam menghitung gaya tarik yang dapat dikembangkan di setiap penampang, tegangan tulangan yang disambung harus diambil sebagai kekuatan sambungan yang ditetapkan, tetapi tidak lebih besar dari f y . Tegangan dalam tulangan yang tidak disambung harus diambil sebagai f y kali rasio panjang terpendek yang tertanam melewati penampang sampai  d , tetapi tidak lebih besar dari f y . 12.15.5.3 Gaya tarik total yang dapat dikembangkan di setiap penampang harus paling sedikit dua kali yang diperlukan oleh analisis, dan paling sedikit 140 MPa kali luas total tulangan terpasang. 12.15.6 Sambungan pada komponen struktur tarik harus dibuat dengan suatu sambungan mekanis penuh atau las penuh sesuai dengan 12.14.3.2 atau 12.14.3.4 dan sambungan pada batang tulangan yang bersebelahan harus diseling dengan jarak paling sedikit 750 mm. 12.16 Sambungan batang tulangan ulir dalam kondisi tekan 12.16.1