Bengkokan 90 derajat ditambah perpanjangan 12d Untuk sengkang dan kait pengikat: Kait gempa seperti didefinisikan dalam 2.2. 7.2 Diameter bengkokan minimum Diameter dalam bengkokan untuk sengkang dan pengikat tidak boleh kurang dari 4d

“Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 48 dari 255 6.4 Joint konstruksi 6.4.1 Permukaan beton pada joint konstruksi harus dibersihkan dan material halus laitance dihilangkan. 6.4.2 Sesaat sebelum beton baru dicor, semua joint konstruksi harus dibasahi dan air yang tergenang harus dihilangkan. 6.4.3 Joint konstruksi harus dibuat dan ditempatkan sedemikian hingga tidak mengurangi kekuatan struktur. Perangkat untuk menyalurkan geser dan gaya-gaya lain melalui joint konstruksi harus didesain. Lihat 11.7.9. 6.4.4 Joint konstruksi pada lantai harus ditempatkan dalam daerah sepertiga bentang tengah slab, balok, dan gelagar. 6.4.5 Joint konstruksi pada gelagar harus digeser sejarak minimum sebesar dua kali lebar balok yang memotongnya. 6.4.6 Balok, gelagar, atau slab yang ditumpu oleh kolom atau dinding tidak boleh dicor atau dipasang hingga beton pada komponen struktur tumpuan vertikal tidak lagi bersifat plastis. 6.4.7 Balok, gelagar, haun haunches, panel drop drop panels, dan kap geser shear caps, dan kapital kolom capitals harus dicor monolit sebagai bagian dari sistem slab, kecuali bila ditunjukkan lain dalam dokumen kontrak. 7 Detail tulangan 7.1 Kait standar Istilah “kait standar” seperti digunakan dalam Standar ini harus berarti salah satu berikut ini: 7.1.1 Bengkokan 180 derajat ditambah perpanjangan 4d b , tapi tidak kurang dari 65 mm, pada ujung bebas batang tulangan.

7.1.2 Bengkokan 90 derajat ditambah perpanjangan 12d

b pada ujung bebas batang tulangan.

7.1.3 Untuk sengkang dan kait pengikat:

a Batang tulangan D-16 dan yang lebih kecil, bengkokan 90 derajat ditambah perpanjangan 6d b pada ujung bebas batang tulangan; atau b Batang tulangan D-19, D-22, dan D-25, bengkokan 90 derajat ditambah perpanjangan 12d b pada ujung bebas batang tulangan; atau c Batang tulangan D-25 dan yang lebih kecil, bengkokan 135 derajat ditambah perpanjangan 6d b pada ujung bebas batang tulangan.

7.1.4 Kait gempa seperti didefinisikan dalam 2.2. 7.2 Diameter bengkokan minimum

7.2.1 Diameter bengkokan yang diukur pada bagian dalam batang tulangan, selain dari untuk sengkang dan pengikat dengan ukuran D-10 hingga D-16, tidak boleh kurang dari nilai dalam Tabel 7.2. “Hak Cip ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s tan dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan” SNI 2847:2013 © BSN 2013 49 dari 255

7.2.2 Diameter dalam bengkokan untuk sengkang dan pengikat tidak boleh kurang dari 4d

b untuk batang tulangan D-16 dan yang lebih kecil. Untuk batang tulangan yang lebih besar dari D-16, diameter bengkokan harus sesuai dengan Tabel 7.2. 7.2.3 Diameter dalam bengkokan pada tulangan kawat las untuk sengkang dan pengikat tidak boleh kurang dari 4d b untuk kawat ulir yang lebih besar dari D-7 dan 2d b untuk semua kawat lainnya. Bengkokan dengan diameter dalam kurang dari 8d b tidak boleh berada kurang dari 4d b dari persilangan las yang terdekat. Tabel 7.2 Diameter minimum bengkokan Ukuran batang tulangan Diameter minimum D-10 sampai D-25 6 d b D-29, D-32, dan D-36 8 d b D-44 dan D-56 10 d b 7.3 Pembengkokan 7.3.1 Semua tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin, kecuali bila diizinkan lain oleh insinyur profesional bersertifikat. 7.3.2 Tulangan yang sebagian sudah tertanam di dalam beton tidak boleh dibengkokkan di lapangan, kecuali seperti yang ditunjukkan dalam dokumen kontrak, atau diizinkan oleh insinyur profesional bersertifikat. 7.4 Kondisi permukaan tulangan 7.4.1 Pada saat beton dicor, tulangan harus bebas dari lumpur, minyak, atau pelapis bukan logam lainnya yang dapat menurunkan lekatan. Pelapis epoksi tulangan baja yang sesuai dengan standar yang dirujuk dalam 3.5.3.8 dan 3.5.3.9 diizinkan. 7.4.2 Kecuali untuk baja prategang, tulangan baja dengan karat, lapisan permukaan hasil oksidasi akibat pemanasan mill scale, atau kombinasi keduanya, harus dianggap memenuhi syarat, asalkan dimensi minimum termasuk tinggi ulir dan berat benda uji yang disikat dengan tangan menggunakan kawat baja memenuhi spesifikasi ASTM yang sesuai yang dirujuk dalam 3.5.

7.4.3 Baja prategang harus bersih dan bebas dari minyak, kotoran, lapisan permukaan hasil oksidasi