39
Selisih antara tingkat harga yang diterima oleh petani Pf dengan harga yang harus dibayarkan konsumen akhir Pr adalah margin tataniaga. Margin
tataniaga yang terbentuk ini adalah cakupan total dari keuntungan yang diterima oleh seluruh lembaga tataniaga dan biaya pemasaran yang harus dikeluarkan
dalam melaksanakan fungsi-fungsi tataniaga. Biaya pemasaran yang terbentuk merupakan sebuah biaya yang dikeluarkan dalam usaha-usaha untuk memberikan
nilai tambah pada produk yang diperdagangkan, maupun biaya transportasi yang harus dikeluarkan untuk memberikan kegunaan tempat kepada produk yang
diperdagangkan.
3.1.8.2. Konsep Farmer’s Share
Farmer’s Share merupakan alat analisis yang dapat digunakan untuk menentukan efisiensi tataniaga yang dilihat dari sisi besarnya harga yang diterima
petani dibandingkan dengan harga yang diterima konsumen. Kohls dan Uhls 1990 mendefinisikan
farmer’s share sebagai persentase harga yang diterima oleh petani dibandingkan harga ditingkat konsumen sebagai bagian dari kegiatan
usahatani yang dilakukannya dalam menghasilkan suatu komoditas. Nilai farmer’s share ditentukan oleh besarnya rasio harga yang diterima produsen Pf
dan harga yang dibayarkan konsumen Pr. Secara matematik dapat dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut :
F
s
= x 100
Keterangan : Fs : Farmer’s Share
Pf : Harga di tingkat petani
Pr : Harga di tingkat konsumen
Saluran tataniaga yang tidak efisien secara kuantitatif akan relatif memberikan marjin dan biaya tataniaga yang lebih besar. Biaya tataniaga ini
biasanya dibebankan kepada petani melalui harga beli sehingga harga yang diterima petani lebih rendah. Biaya tataniaga yang tinggi menyebabkan besarnya
perbedaan harga di tingkat petani dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen sehingga akan menurunkan nilai
farmer’s share. Sebaliknya pada saluran tataniaga yang efektif dan efisien, marjin tataniaga dan biaya tataniaga menjadi
40
lebih rendah sehingga perbedaan harga petani dengan konsumen lebih kecil dan nilai
farmer’s share akan meningkat. Indikator saluran tataniaga dikatakan efisien adalah apabila marjn tataniaga dan biaya tataniaga rendah serta
farmer’s share tinggi.
3.1.8.3. Konsep Rasio Keuntungan dan Biaya
Besarnya rasio keuntungan dan biaya digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi tataniaga. Semakin menyebar secara proporsional rasio keuntungan dan
biaya diantara lembaga-lembaga tataniaga yang terlibat, maka dari segi operasional sistem tataniaga akan semakin efisien. Rasio keuntungan dan biaya
dalam setiap lembaga tataniaga dapat dirumuskan sebagai berikut :
Rasio Keuntungan dan Biaya =
Keterangan : π
i
= keuntungan lembaga ataniaga C
i
= biaya tataniaga
3.1.9. Konsep Struktur Pasar