47
4.4.1. Analisis Pendapatan Usahatani
Penerimaan total usahatani total farm revenue merupakan nilai produk dari usahatani yaitu harga produk dikalikan dengan total produksi periode tertentu.
Total biaya atau pengeluaran adalah semua nilai faktor produksi yang dipergunakan untuk menghasilkan suatu produk dalam periode tertentu.
Pendapatan total usahatani merupakan selisih antara penerimaan total dengan pengeluaran total. Rumus penerimaan, total biaya dan pendapatan adalah
Soekartawi, 1986 : TR
= P x Q TC
= biaya tunai + biaya diperhitungkan π atas biaya tunai
= TR - biaya tunai π atas biaya total
= TR – TC
Keterangan : TR : total penerimaan usahatani Rp
TC : total biaya usahatani Rp
P : harga output RpKg
Q : jumlah output Kg
π : pendapatan atau keuntungan Rp
Pendapatan dianalisis berdasarkan besarnya biaya tunai dan biaya tidak tunai atau biaya yang diperhitungkan. Biaya tunai digunakan untuk melihat
seberapa besar likuiditas tunai yang dibutuhkan petani untuk menjalankan kegiatan usahataninya. Biaya tidak tunai digunakan untuk menghitung berapa
sebenarnya pendapatan kerja petani jika penyusutan, sewa lahan dan nilai kerja keluarga diperhitungkan.
Salah satu ukuran efisiensi penerimaan untuk tiap rupiah yang dikeluarkan revenue cost ratio adalah analisis RC. Analisis RC rasio dalam usahatani
menunjukkan perbandingan antara nilai output terhadap nilai inputnya yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan dari usahatani yang dilaksanakan. Selain
itu RC rasio juga merupakan perbandingan antara penerimaan dengan pengeluaran usahatani. Rasio RC yang dihitung dalam analisis ini terdiri dari RC
atas biaya tunai dan RC atas biaya total. Rasio RC atas biaya tunai dihitung dengan membandingkan antara penerimaan total dengan biaya tunai dalam satu
48
periode tertentu. Rasio RC atas biaya total dihitung dengan membandingkan antara penerimaan total dengan biaya total dalam satu periode tertentu. Rumus
analisis imbangan penerimaan dan biaya usahatani adalah sebagai berikut Soekartawi, 1986 :
RC rasio atas biaya tunai = TR biaya tunai RC rasio atas biaya total = TR TC
Keterangan : TR : total penerimaan usahatani Rp
TC : total biaya usahatani Rp
Secara teoritis RC menunjukkan bahwa setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan akan memperoleh penerimaan sebesar nilai RC. Suatu usaha dapat
dikatakan menguntungkan dan layak untuk diusahakan apabila nilai RC rasio lebih besar dari satu RC 1, makin tinggi nilai RC menunjukkan bahwa
penerimaan yang diperoleh semakin besar. Namun apabila nilai RC lebih kecil dari satu RC 1, usaha ini tidak mendatangkan keuntungan sehingga tidak
layak untuk diusahakan. Contoh perhitungan pendapatan usahatani dapat dilihat pada Tabel 6 Soekartawi, 1986.
Tabel 6.
Contoh Perhitungan Pendapatan Usahatani dan RC Rasio per Hektar per Tahun Tanaman Tahunan
No Keterangan
Jumlah Harga per
Satuan Rp Total
Rp A
Penerimaan B
Biaya tunai
1 Bibit
2 Pupuk Organik
3 Pertisida Nabati
4 Tenaga kerja luar keluarga
Total biaya tunai C
Biaya yang diperhitungkan
1 Penyusutan
2 Sewa lahan
3 Tenaga kerja keluarga
Total biaya yang diperhitungkan D
Total biaya B+C E
Pendapatan atas biaya tunai A-B F
Pendapatan atas biaya total A-D G
RC atas biaya tunai AB H
RC atas biaya total AD
49
4.4.2. Analisis Saluran Tataniaga