107
dikarenakan adanya pembatasan sejak awal dalam penelitian ini serta adanya keterbatasan peneliti untuk melakukan penelitian di negara tujuan.
7.3.4. Struktur Pasar di Tingkat Makelar
Struktur pasar yang dihadapi makelar adalah cenderung oligopsoni. Artinya jumlah penjual banyak yaitu petani padi organik serta jumlah pembeli
sedikit. Makelar memanfaatkan ketidakmampuan Gapoktan Simpatik membeli seluruh gabah hasil panen padi organik tersertifikasi yang dijual sehingga
sebagian dari gabah hasil panen tersebut atas perantara makelar dijual kepada pabrik beras. Informasi ditingkat makelar mengenai harga dan jumlah gabah
organik ditingkat petani dan adanya permintaan terhadap gabah hasil panen padi organik membuat posisi makelar dalam struktur pasar kuat. Hambatan keluar
masuk pasar sangat tinggi dikarenakan posisi kuat makelar didapat karena makelar juga merupakan bagian dari ICS Internal Control System yang
merupakan unit atau divisi dari Gapoktan Simpatik yang salah satu tugasnya melakukan pembelian gabah hasil panen petani padi organik tersertifikasi.
7.3.5. Struktur Pasar di Tingkat Tengkulak I
Kondisi di tingkat tengkulak atau pedagang pengumpul di sistem tataniaga beras organik non-sertifikasi struktur pasar yang dihadapi cenderung bersifat pasar
persaingan tidak sempurna. Jika dikaitkan antara tengkulak dengan petani maka struktur pasar di tingkat tengkulak cenderung bersifat oligopsoni dimana hanya
terdapat beberapa pembeli gabah hasil panen padi organik yaitu tengkulak I organik dan tengkulak II non organik dan banyak penjual gabah hasil panen
padi organik yaitu petani padi organik non-sertifikasi. Namun, jika gabah padi organik yang masuk pada saluran tengkulak II non-organik dinyatakan sebagai
kebocoran maka tengkulak I disini bertindak sebagai monopsoni. Kondisi ini memberikan posisi yang kuat bagi tengkulak I untuk mendapatkan gabah padi
organik dari petani, karena petani padi organik non-sertifikasi akan mempriotaskan menjual hasil panennya kepada tengkulak I yang memberikan
standar harga yang lebih tinggi. Apabila dikaitkan antara tengkulak I dengan pabrik beras maka struktur di
tingkat tengkulak I cenderung bersifat oligopoli murni. Hal ini ditunjukkan
108
dengan keberadaan jumlah penjual yaitu pabrik tengkulak I lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pembeli yaitu pabrik beras. Sedangkan, produk yang
dipertukarkan bersifat homogen yaitu gabah padi organik serta hambatan keluar masuk pasar tinggi.
7.3.6. Struktur Pasar di Tingkat Pabrik Beras
Struktur pasar yang terjadi di tingkat pabrik beras baik ketika berhadapan dengan makelar pada sistem tataniaga beras organik tersertfikasi maupun
tengkulak I pada sistem tataniaga beras organik non-sertifikasi adalah cenderung bersifat oligopoli murni. Pabrik beras mampu mempengaruhi harga beras organik
karena pabrik beras melakukan pengolahan dari gabah hasil panen padi organik yang diterima menjadi beras organik serta mendapatkan informasi jumlah pasokan
setiap periode dan banyaknya permintaan setiap periode, sehingga mampu memprediksi harga.
Pabrik beras juga menghadapi struktur pasar yang cenderung oligopoli murni ketika berhadapan dengan pedagang pengecer, dimana pabrik beras berlaku
sebagai penjual dan pedagang pengecer sebagai pembeli. Selain itu dikuatkan oleh produk yang diperjual belikan bersifat homogen, sedangkan terdapat beberapa
pabrik beras sebagai penjual dan beberapa pengecer sebagai pembeli. Disamping itu hambatan keluar masuk pasar yang tinggi karena adanya permintaan pasar
beras organik yang terus berkembang.
7.3.7. Struktur Pasar di Tingkat Pedagang Pengecer atau Retail