Sistem Penentuan Harga dalam Transaksi Sistem Pembayaran yang Digunakan dalam Transaksi

112

7.4.1.5. Praktek Pembelian dan Penjualan di Tingkat Pedagang Pengecer atau Retail

Praktek pembelian pada tingkat pedagang pengecer atau retail pada sistem tataniaga beras organik dilakukan dengan Gapoktan Simpatik sebagai satu- satunya pemasok beras organik tersertifikasi di Kabupaten Tasikmalaya. Adapun besarnya volume beras organik yang ditransaksikan dengan pedagang pengecer sebesar 8.790 kg beras organik dengan komposisi 75 persen 6.592 kg dijual kepada pedagang pengecer di luar Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, dan sebesar 2.197 kg 25 persen dijual kepada pedagang pengecer atau retail di area Kabupaten dan Kota Tasikmalaya. Kegiatan pembelian dilakukan di gudang milik Gapoktan Simpatik atau beras organik dikirimkan ke tempat pedagang pengirim dengan sistem pembayaran tunai, dimana biaya pengangkutan ditanggung oleh pedagang pengecer atau retail. Pada pedagang pengecer atau retail yang ada pada saluran sistem tataniaga beras organik non-sertifikasi praktek pembelian dilakukan dengan pabrik beras yang ada di Kabupaten Tasikmalaya sebesar 31.409 kg. Adapun transaksi dilakukan di gudang milik pabrik beras dan biaya pengangkutan ditanggung oleh pedagang pengecer atau retail yang seluruhnya berada di Kabupaten atau Kota Tasikmalaya. Sedangkan praktek penjualan beras organik oleh pedagang pengecer atau retail pada kedua sistem tataniaga beras organik ditujukan langsung kepada konsumen dengan pembayaran tunai saat transaksi berlangsung.

7.4.2. Sistem Penentuan Harga dalam Transaksi

Sistem penentuan harga dalam sistem tataniaga beras organik di Kabupaten Tasikmalaya sebagian besar dilakukan dengan cara tawar menawar. Namun, dalam sistem tataniaga beras organik tersertifikasi keputusan penetapan harga oleh Gapoktan Simpatik dan eksportir PT Bloom Agro dilakukan dengan melakukan kontrak pembelian yang diperbaharui setiap setahun sekali. Di tingkat petani baik pada sistem tataniaga beras organik tersertifikasi maupun non sertifikasi harga gabah hasil panen ditentukan oleh lembaga yang lebih tinggi pembeli, karena mereka lebih menguasai informasi mengenai pasar beras organik dibandingkan para petani padi organik. 113 Penentuan harga antara Gapoktan Simpatik dan eksportir PT Bloom Agro dalam prakteknya melalui perhitungan dari masing-masing biaya pertahapan pengolahan gabah hingga beras organik dikemas, selanjutnya ditambahkan besarnya insentif-insentif baik untuk petani dan Gapoktan Simpatik serta biaya-biaya penyusutan. Disamping itu, dalam penentuan harga, eksportir membandingkan dengan harga beras organik di pasaran Internasional. Sistem penetapan harga di tingkat pengecer dilakukan dengan penetapan harga tetap per kilogram untuk beras organik oleh pedagang pengecer yang diperoleh dari harga beli ditambah dengan biaya pemasaran dan keuntungan.

7.4.3. Sistem Pembayaran yang Digunakan dalam Transaksi

Sistem pembayaran yang digunakan oleh lembaga tataniaga beras organik antara lain sebagai berikut : 1 Sistem Pembayaran Tunai Sistem pembayaran tunai dilakukan pada sebagian besar transaksi oleh lembaga tataniaga. Lembaga tataniaga yang menggunakan sistem pembayaran ini antara lain, pedagang pengecer atau retail kepada pabrik beras dan Gapoktan Simpatik, tengkulak dan pabrik beras kepada petani, serta pedagang pengecer kepada konsumen. 2 Sistem Pembayaran Kontrak Sistem pembayaran kontrak dilakukan oleh Gapoktan Simpatik dengan eksportir PT Bloom Agro. Sistem pembayaran kontrak ini disepakati antara kedua lembaga tataniaga per enam bulan sekali. Mekanisme pembayarannya adalah eksportir memberikan uang muka downpayment sebesar 40 persen dari nilai total pembayaran kepada Gapoktan Simpatik dan sisanya dibayarkan ketika beras organik telah tersedia sesuai pesanan. 3 Sistem Pembayaran LC Sistem pembayaran LC dilakukan oleh eksportir PT Bloom Agro kepada pembeli beras organik yang berada diluar negeri. Sistem pembayaran LC merupakan suatu cara pembayaran internasional yang memungkinkan eksportir menerima pembayaran tanpa menunggu berita dari luar negeri setelah barang dan berkas dokumen dikirimkan keluar negeri kepada pemesan. 114

7.4.4. Kerjasama antar Lembaga Tataniaga