Pengertian Pertanian Organik Analisis usahatani dan sistem tataniaga beras organik di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

13

2.2. Gambaran Umum Beras

Menurut Suroso 2006, beras tidak hanya merupakan komoditas ekonomi, melainkan juga sebagai komoditas sosial dan politik. Penyebabnya karena beras dibutuhkan oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia, sehingga beras berperan sangat penting terhadap kondisi ekonomi makro, inflasi, risiko ketahanan pangan, pengangguran dan kemiskinan.

2.3. Pengertian Pertanian Organik

Pertanian organik adalah produksi yang menyeluruh dan terpadu yang mengoptimalkan produktivitas agro-ekosistem secara alami sehingga menghasilkan produksi yang berkualitas, aman di konsumsi dan berkelanjutan. Tata cara pertanian organik dengan pendekatan dari Codex Alimentarius Comission CAC dan International Federation of Organic Agriculture Movement. Produk pertanian dikatakan organik jika produk tersebut berasal dari sistem produksi pertanian terpadu, yang mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agro-ekosistem secara alami sehingga mampu menghasilkan pangan dan serat yang cukup serta berkualitas yang berarti aman, bergizi dan berkelanjutan 3 . Menurut FAO tahun 2007, pertanian organik diartikan sebagai sistem manajemen produksi menyeluruh yang menghindari penggunaan pupuk kimia; pestisida dan penggunaan organisme yang mengalami rekayasa genetika; polusi udara, air, dan tanah yang minimal; dan peningkatan kesehatan dan produktivitas tanaman dan ternak dalam satu kesatuan. Winarno 2004, menyatakan bahwa yang disebut pertanian organik adalah suatu sistem manajemen berproduksi secara ekologi yang mempromosikan dan meningkatkan biodiversitas, siklus biologis, dan keaktifan biologi tanah. Sistem tersebut dilaksanakan berdasarkan masukan bahan dari luar kandang pertanian seminimal mungkin dan dalam praktik manajemennya mampu mengembalikan atau mempertahankan dan meningkatkan terjadinya harmoni ekologi. 3 http:lampungpost.comberita.php?id=2004032303501960 [Diakses tanggal 10 Maret 2010] 14 Prinsip pertanian organik menurut Pracaya 2004 yaitu ramah terhadap lingkungan, tidak mencemarkan dan merusak lingkungan hidup. Cara yang ditempuh agar tujuan tersebut tercapai antara lain : 1 Memupuk dengan kompos, pupuk kandang dan guano. 2 Memupuk dengan pupuk hijau. 3 Memupuk dengan limbah yang berasal dari kandang ternak, rumah pemotongan hewan RPH, septic tank. 4 Mempertahankan dan melestarikan habitat tanaman dengan pola tanam polikultur. Bahan kimia dalam pertanian konvensional, dipergunakan untuk menyuburkan tanah dan memberantas hama serta penyakit. Melalui pertanian organik, kedua kegiatan tersebut dapat diatasi. Selain menggunakan pupuk kandang, tanaman yang termasuk famili Leguminosae misalnya kacang-kacangan, mempunyai bintil akar yang dapat menambat nitrogen dari udara dan kemudian mengubahnya menjadi nitrogen yang dapat diserap oleh tanaman. Sedangkan, pestisida yang digunakan dalam pertanian organik untuk memberantas hama dan penyakit adalah pestisida organik. Beberapa tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida organik adalah nimba, tembakau, mengkudu, mahoni, pepaya, dan lain-lain. Pestisida organik ini mudah membuatnya, tidak mencemari udara, tidak berbahaya, tidak meracuni konsumen karena dapat terurai, dan tanamannya mudah diperoleh, serta dapat ditanam di kebun Pracaya, 2004.

2.4. Sistem Budidaya Organik SRI