Fungsi Tataniaga di Tingkat Tengkulak Fungsi Tataniaga di Tingkat Pabrik Beras

101 lagi adalah tidak berjalannya sistem pertanian padi organik tersertifikasi yang selama ini telah disusun dan disepakati bersama.

7.2.5. Fungsi Tataniaga di Tingkat Tengkulak

Fungsi tataniaga pada tingkat tengkulak adalah fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fasilitas. Fungsi pertukaran yang dilakukan oleh tengkulak berupa fungsi pembelian dan fungsi penjualan. Fungsi pembelian gabah organik non- sertifikasi dilakukan dengan cara mendatangi langsung lahan sawah petani padi organik setelah dipanen dengan sistem pembayaran tunai. Tengkulak menanggung sendiri biaya pengangkutan dan risiko penyusutan perjalanan. Fungsi penjualan dilakukan tengkulak II dengan cara mengirim gabah kering giling organik ke pabrik beras. Adapun sistem penjualan gabah kering giling organik tersebut menggunakan sistem tunai. Fungsi fisik yang telah dilakukan tengkulak II berupa kegiatan pengangkutan gabah hasil panen petani padi organik tersertifikasi menggunakan mobil pick-up untuk disalurkan kepada pabrik beras. Selanjutnya di beberapa musim tanam tengkulak II melakukan proses pengeringan gabah hingga siap giling sebelum dijual kepada pabrik beras. Fungsi penyimpanan dilakukan oleh tengkulak II pada saat melakukan proses pengeringan gabah hingga siap giling. Fungsi fasilitas yang dilakukan tengkulak II adalah biaya penanggungan risiko, dan biaya. Fungsi biaya yang ditanggung oleh pedagang pengumpul adalah biaya pengangkutan, biaya bongkar muat, dan biaya penyusutan. Sedangkan fungsi penanggungan risiko berupa kehilangan gabah pada saat dalam proses distribusi ke tempat tujuan.

7.2.6. Fungsi Tataniaga di Tingkat Pabrik Beras

Peran pabrik beras identik dengan Gapoktan Simpatik yaitu membeli gabah petani, menjemur dan menggiling gabah hingga menjadi beras, mengemas, dan menjual beras tersebut. Namun, perbedaan mendasar adalah Gapoktan didirikan dan dimiliki oleh kelompok-kelompok tani yang terdiri dari banyak petani sedangkan pabrik beras dimiliki oleh perorangan. Pada sistem tataniaga beras organik non-sertifikasi telah melakukan fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas. Terdapat satu pabrik beras yang berperan dalam sistem tataniaga 102 beras organik non-sertifikasi ini yaitu Pabrik Beras Pak Komar yang berada di Desa Gunung Sari Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat. Pabrik beras melakukan fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas. Fungsi pertukaran yang dilakukan pabrik beras berupa kegiatan pembelian gabah hasil panen petani padi organik selanjutnya melakukan penjualan hasil pengolahan gabah yaitu beras kepada pengecer atau retail. Pada sistem tataniaga beras organik non-sertifikasi pabrik beras melakukan pembelian dengan mendatangi langsung ke lahan sawah petani setelah panen. Sedangkan pada sistem tataniaga beras organik tersertifikasi, pabrik beras membeli gabah hasil panen petani padi organik melalui makelar sebagai perantara. Pada kegiatan penjualan, pabrik beras menjual beras organik kepada pengecer atau retail. Pabrik beras yang ada dalam sistem tataniaga beras organik tersertifikasi menjual berasnya ke pedagang retail yang ada di Tasikmalaya. Namun, untuk pabrik beras organik tersertifikasi peneliti tidak berhasil mendapatkan informasi yang cukup karena adanya informasi saluran tataniaga ini terputus sampai di rantai makelar. Fungsi fisik yang dilakukan pabrik beras pada saluran tataniaga beras organik non-sertifikasi meliputi kegiatan pengangkutan gabah hasil panen petani padi organik dari lahan sawah hingga ke tempat pabrik beras alat transportasi yang digunakan adalah pick up ataupun truk. Sedangkan kegiatan pengangkutan beras organik dari pabrik beras hingga ke retail atau pengecer dilakukan oleh pengecer sendiri. Selanjutnya kegiatan yang termasuk ke dalam fungsi fisik adalah penjemuran gabah dan penggilingan hingga menjadi beras. Fungsi fisik yang terakhir meliputi kegiatan pengemasan dan penyimpanan. Pengemasan beras organik dilakukan dengan kemasan karung kecil ukuran 15 kg dan 30 kg. Pada kegiatan penyimpanan dilakukan menggunakan gudang yang dimiliki oleh pabrik beras. Penyimpanan meliputi penyimpanan gabah yang sedang atau baru dibeli dari petani padi organik serta penyimpanan sementara beras organik yang akan dijual. Pengamatan peneliti menemukan ketidaksesuaian terhadap aturan penyimpanan produk pertanian organik yang ideal yaitu tidak dipisahkanya dalam penyimpanan antara gabah dan beras yang organik dengan gabah dan beras yang konvensional. 103 Fungsi fasilitas yang dilakukan oleh pabrik beras berupa fungsi sortasi, biaya, penanggulangan risiko, dan informasi pasar. Kegiatan sortasi dilakukan untuk membersihkan beras dari kotoran setelah melewati proses penggilingan, namun sortasi di pabrik beras tidak seperti yang dilakukan oleh Gapoktan Simpatik yang melakukan sortasi ukuran dan warna beras. Fungsi biaya yang ditanggung oleh pabrik beras meliputi biaya bongkar muat, pengeringan gabah, pengemasan, penyimpanan, dan penyusutan yang dikeluarkan dari pembelian gabah ke petani hingga penjualan beras ke pengecer. Fungsi penanggulangan risiko berupa loss atau kehilangan berat dari gabah yang dikirim dari lahan petani hingga gudang pabrik beras. Sedangkan fungsi informasi pasar berupa informasi yang diperoleh dari para pedagang pengecer atau retail yang ada di Kabupaten Tasikmalaya mengenai perkembangan harga permintaan beras organik.

7.2.7. Fungsi Tataniaga di Tingkat Pedagang Pengecer atau Retail