Sejarah dan Profil Gabungan Kelompok Tani Simpatik

53 V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1. Wilayah dan Topografi

Kabupaten Tasikmalaya, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Singaparna, sekitar 380 km sebelah tenggara Jakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Majalengka di utara, Kabupaten Ciamis dan Kota Tasikmalaya di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Garut di barat. Kabupaten Tasikmalaya memiliki Luas 2.563,35 km² dengan jumlah penduduk 1.645.971 jiwa pada tahun 2005. Kabupaten ini terdiri atas 39 kecamatan, yang dibagi lagi atas 348 desa dan kelurahan. Kota Tasikmalaya sempat menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Tasikmalaya, tetapi kini menjadi kota otonom sejak 21 Juni 2001. Sejak itu, secara bertahap pusat pemerintahan kabupaten ini dipindahkan ke Kecamatan Singaparna. Sebagian besar wilayah Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah pegunungan, dengan puncaknya Gunung Galunggung dan Gunung Telagabodas. Tasikmalaya memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata di dataran rendah 20°-34° C dan di dataran tinggi 18°-22° C. Curah hujan rata-rata 2.072 mmtahun.

5.2. Sejarah dan Profil Gabungan Kelompok Tani Simpatik

Petani Kabupaten Tasikmalaya pada awalnya membudidayakan padi dengan sistem konvensional anorganik, namun produktivitas cenderung menurun akibat terjadinya kerusakan terhadap lingkungan. Sejak tahun 2002, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kab. Tasikmalaya mulai mengembangkan pertanian organik dengan System Rice of Intensification SRI di berbagai kelompok tani melalui proses penyadaran dengan metode PRA Partisipatory Rural Appraisal yang meliputi kegiatan seperti sosialisasi, pembelajaran ekologi tanah, sekolah lapangan, demplot, dem-area, dan pendampingan managemen teknis lapangan. Program ini mendapatkan respon yang baik dari petani karena produksi padi secara umum meningkat serta menghemat pengeluaran untuk pupuk. Semenjak itu program pengenalan dan pengembangan teknik budidaya organik terus digalakkan di Kabupaten Tasikmalaya. Selanjutnya kelompok- kelompok tani yang berjumlah 28 di Kabupaten Tasikmalaya sepakat untuk 54 bersatu dan bergabung membentuk Gabungan Kelompok Tani Sistem Pertanian Organik Gapoktan Simpatik. Gapoktan Simpatik ini dimanfaatkan sebagai bentuk pengembangan penerapan sistem pertanian padi organik serta media pemasaran hasil panen padi organik para petani anggota. Saat ini jumlah anggota Gapoktan Simpatik adalah 5.616 petani yang terdiri dari petani pemilik, petani penggarap, dan buruh tani dengan luas lahan padi organik 5074 hektar dari jumlah tersebut hanya 2050,96 hektar dan 1.499 orang petani yang telah memperoleh sertifikasi budidaya dan lahan organik. Stuktur Organisasi Gapoktan Simpatik saat ini diketuai oleh H. Uu Saepul Bahri. Seperti pada lampiran 3, Gapoktan Simpatik memiliki beberapa divisi atau bagian yang memiliki tugas dan tanggung jawab tertentu. Divisi yang pertama adalah ICS Internal Control System memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menjadi pengawas internal Gapoktan Simpatik dari kegiatan pengolahan lahan petani hingga pembelian gabah hasil petani padi organik. Pada umumnya anggota ICS terdiri dari pengurus harian masing-masing kelompok tani, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pengawasan petani di masing-masing kelompok. Selanjutnya terdapat Tim Teknis yang bertugas untuk memberikan penyuluhan serta tempat konsultasi terkait budidaya padi organik, dimana Tim Teknis ini pada umumnya terdiri dari para penyuluh lapang yang ditunjuk oleh dinas pertanian tanaman pangan Kabupaten Tasikmalaya. Bagian lain yang tak kalah penting adalah Komisi Persetujuan yang bertugas untuk memberikan berbagai ijin atau persetujuan kepada Gapoktan terkait dengan penetapan harga pembelian gabah petani, biaya pengolahan hingga pengemasan beras organik, serta harga jual beras organik. Terakhir terdapat unit-unit kecil yang memiliki fungsi khusus seperti unit pemasaran, pembelian pengolahan, pengangkutan, gudang dan pengeringan gabah, pengolahan beras, pengepakan, pergudangan beras, dan pengiriman.

5.3. Deskripsi Karakteristik Petani Responden