Harga Output Usahatani Padi Organik

77 daerah di Tasikmalaya dapat menanam dalam tiga musim tanam. Harga gabah organik yang dibeli dari petani baik gabah organik tersertifikasi maupun non- sertifikasi dalam periode satu tahun ini cenderung terus meningkat. Namun, harga gabah organik tersertifikasi lebih mahal dibandingkan gabah non-sertifikasi. Analisis usahatani yang dilakukan dalam penelitian ini ditetapkan petani responden sebanyak 16 orang petani padi organik tersertifikasi dan 16 orang petani padi organik non-sertifikasi. Konsep yang diacu dalam analisis ini adalah konsep pendapatan atas biaya yang dikeluarkan yaitu biaya tunai dan biaya total. Biaya tunai adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam bentuk tunai untuk melakukan kegiatan usahatani padi organik. Sedangkan biaya total merupakan biaya tunai ditambah dengan biaya yang diperhitungkan. Biaya yang diperhitungkan memiliki arti seluruh biaya yang dikeluarkan untuk melakukan kegiatan usahatani dalam bentuk tidak tunai.

6.2.1. Harga Output Usahatani Padi Organik

Harga gabah yang diterima oleh petani padi organik tersertifikasi lebih tinggi dibandingkan dengan harga gabah yang diterima oleh petani padi organik non-sertifikasi. Harga gabah tersertifikasi relatif tetap dengan kecenderungan meningkat, hal ini dikarenakan adanya kontrak pembelian yang telah disepakati antara Gapoktan Simpatik dengan PT Bloom Agro yang menjadi eksportir beras organik yang berasal dari Kabupaten Tasikmalaya. Kontrak pembelian ini diperbaharui setiap enam bulan sekali. Harga gabah kering giling organik petani untuk varietas padi kelas medium seperti Sintanur, Situbagendit, Ciherang, dan IR 64 berkisar antara Rp 3750,00 hingga Rp 4.000,00 per kilogram, sedangkan untuk varietas kelas premium seperti beras hitam dan beras merah putih berkisar antara Rp 4.200,00 hingga Rp 4.500,00 per kilogram. Walaupun harga yang dipatok tinggi ternyata terdapat petani padi organik tersertifikasi tidak menjual hasil panennya ke Gapoktan Simpatik melainkan ke tengkulak. Hal ini disebabkan pada saat panen petani membutuhkan hasil pembelian gabah secara cepat untuk persiapan musim tanam berikutnya, sedangkan di sisi lain kemampuan finansial Gapoktan Simpatik terbatas sehingga tidak mampu menyerap semua gabah organik hasil panen petani. Keterbatasan kemampuan finansial Gapoktan Simpatik disebabkan pembayaran 78 oleh PT Bloom Agro akan dilaksanakan pada saat gabah tersebut sudah menjadi beras dan telah dikemas sesuai pesanan. Padahal proses untuk mengolah gabah menjadi beras dan dikemas sesuai pesanan membutuhkan waktu kurang lebih tiga minggu. Kondisi penjualan hasil panen padi organik kepada tengkulak terjadi juga pada padi organik non-sertifikasi bahkan dalam jumlah yang lebih besar. Dari 16 orang responden petani padi organik non-sertifikasi terdapat lebih dari 50 persen tepatnya sembilan responden menjual gabah hasil panen dengan standar harga gabah konvensional. Harga yang dipatok untuk gabah konvensional varietas medium seperti Sintanur, Situbagendit, Ciherang, dan IR 64 berkisar Rp.2.500,00 hingga Rp. 2.700,00 per kilogram. Sedangkan, untuk gabah kering giling organik non-sertifikasi dijual melalui makelar yang sebagian besar juga merupakan anggota Internal Control System ke pabrik beras yang berasal tidak hanya dari daerah sekitar tetapi juga berasal dari luar Kabupaten Tasikmalaya. Harga gabah kering giling organik non-sertifikasi varietas medium seperti Sintanur, Situbagendit, Ciherang, dan IR 64 berkisar Rp 3.200,00 hingga Rp 3.500,00 per kilogram.

6.2.2. Penerimaan Usahatani