66
Tabel 15.
Bahan - Bahan yang Digunakan dalam Pembuatan MOL Mikro Organisme Lokal untuk Kebutuhan Pupuk per Hektar per Musim
No. Nama
Bahan Satuan
Harga per
Satuan Rp
Petani Padi Organik
Tersertifikasi Petani Padi
Organik Non- Sertifikasi
Jumlah Nilai
Rp Jumlah
Nilai Rp
1. Limbah
sayuran dan buah segar
Kg 500
6 3.000
3 1.500
2. Garam
Kg 2.000
2 4.000
2 4.000
3. Gula merah
Kg 10.000
4 40.000
2 20.000
4. Keong mas
Kg 500
2 1.000
2 1.000
5. Air
beras Taji
Liter 200
5 1.000
2 400
6. Tenaga
Kerja HOK
45.000 1
45.000 0,5
22.500
Total
94.000 49.400
Tabel 15 menunjukan pengeluaran petani padi organik untuk pembuatan MOL semprot lebih besar dibandingkan pengeluaran sejenis oleh petani padi
organik non-sertifikasi. Dimana hasil pembuatan MOL tersebut petani padi organik tersertifikasi menghasilkan 10 liter MOL, sedangkan petani padi organik
non-sertifikasi menghasilkan 5 liter MOL. MOL ini akan digunakan oleh petani padi organik untuk menyemprot tanaman padinya dengan tujuan meningkatkan
jumlah mikro organisme tanah yang menguntungkan, sehingga kesuburan tanah tetap terjaga.
6.1.1.4. Pestisida Organik
Pengendalian organisme pengganggu tanaman adalah salah satu aspek penting dalam budidaya padi. Pada usahatani padi organik penggunaan pestisida
kimia yang biasa digunakan oleh petani konvensional adalah hal yang paling dihindarkan. Pada praktek usahatani padi organik, tidak hanya larangan
penggunaan pestisida secara langsung pada lahan pertanian atau tanaman tetapi juga larangan menggunakan alat-alat pertanian yang telah terkontaminasi oleh zat-
zat pestisida kimia tersebut. Selain itu, dalam penyimpanan hasil panen atau bibit padi yang akan disemai harus dijauhkan dari bahan-bahan kimia pestisida.
Petani padi organik di Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat berbekal keterampilan dari pelatihan SL PET dan SL SRI telah mampu membuat pestisida
67
organik sendiri secara mandiri. Pestisida organik yang mereka buat berasal dari bahan-bahan yang ada di sekitar lingkungan mereka tinggal. Bahan tersebut terdiri
dari bahan yang berasal dari tumbuhan sehingga diberi nama pestisida nabati, sedangkan nama pestisida hewani untuk nama pestisida dengan bahan yang
berasal dari kelompok hewan. Adapun secara umum bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan pestisida organik dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16.
Bahan-Bahan yang Digunakan dalam Pembuatan Pestisida Organik untuk Membuat Empat Liter Pestisida Organik
Bahan Satuan
Jumlah Harga Per Satuan
Rp Nilai Total
Rp
PicungKluwek Kg
1 2.000
2.000 Daun dan Biji Sirsak
Kg 0,5
3.000 1.500
Daun Tembakau Kg
0,5 20.000
10.000 Gadung
Kg 1
2.000 2.000
Jahe Kg
0,1 10.000
1.000 Lengkuas
Kg 0,1
10.000 1.000
Tenaga Kerja HKP
0,5 45.000
22.500
Total 40.000
Pada umumnya petani membuat pestisida dalam jumlah besar sekaligus bersama-sama dengan petani padi organik yang lain. Bahan-bahan yang dapat
dilihat pada Tabel 16, untuk menjadi pestisida organik pertama kali diperlukan proses penghalusan atau penumbukan. Selanjutnya bahan-bahan tersebut
dicampur ke dalam air bersih, kemudian diletakkan dalam wadah tertutup dan diamkan selama dua hari. Setelah dua hari larutan pestisida organik tersebut
disaring dan diambil hanya cairan tanpa ampas dari bahan-bahan tersebut. Cairan tersebutlah yang merupakan pestisida organik terutama ditujukan untuk hama
wereng, penggerek, dan walang sangit yang merupakan hama utama pada tanaman padi. Pada kasus hama tertentu petani telah dibekali keterampilan yang
didapat dari pelatihan untuk membuat pestisida organik yang dikhususkan untuk hama tersebut.
68
6.1.1.5. Tenaga Kerja