10
1.3. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini antara lain :
1 Menganalisis perbedaan tingkat pendapatan usahatani serta efisiensi biaya
usahatani antara usahatani padi organik non-sertifikasi dengan usahatani padi organik tersertifikasi.
2 Mengidentifikasi saluran, lembaga, fungsi, serta menganalisis struktur dan
perilaku pasar tataniaga beras organik di Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat.
3 Menganalisis efisiensi tataniaga beras organik pada setiap saluran tataniaga
di Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat dengan pendekatan margin tataniaga, farmer’s share, serta rasio keuntungan dan biaya.
4 Menganalisis keterkaitan antara subsistem off-farm dengan subsistem on-
farm pada agribisnis beras organik di Kabupaten Tasikmalaya.
1.4. Manfaat Penelitian
1 Lembaga-Lembaga Terkait
Penelitian ini dapat memberikan evaluasi dan masukan mengenai usahatani dan sistem tataniaga beras organik. Selain itu penelitian ini dapat digunakan
sebagai bahan rekomendasi pemilihan berbagai alternatif saluran tataniaga beras organik yang dapat dikembangkan serta sebagai referensi pelaksanaan
usahatani padi organik. 2
Bagi Penulis Meningkatkan kemampuan penulis dalam mengidentifikasi masalah,
menganalisis, dan merumuskan solusi atas pemasalahan yang terjadi sebagai perwujudan dari pengaplikasian ilmu yang diperoleh di bangku kuliah serta
sebagai salah satu syarat kelulusan sebagai sarjana ekonomi. 3
Bagi Kalangan Akademisi Sebagai salah satu sumber informasi dan referensi mengenai usahatani dan
tataniaga beras organik yang dapat digunakan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
11
1.5. Ruang Lingkup
Penelitian ini dilakukan dalam lingkup wilayah yaitu Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat dengan padi organik yang dijadikan komoditi yang
diteliti. Petani yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah petani anggota Gapoktan Gabungan Kelompok Tani Simpatik yaitu gabungan
kelompok tani yang seluruh anggotanya khusus petani padi organik dan berada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat. Pedagang yang akan dijadikan
responden dalam penelitian ini adalah pedagang yang melakukan pembelian serta penjualan komoditas padigabahberas organik dari Kabupaten Tasikmalaya Jawa
Barat. Untuk aktifitas perdagangan ekspor beras organik analisis sistem tataniaga hanya dibatasi hingga barang FOB Free on Board. Sedangkan periode waktu
masa panen padi organik yang dijadikan patokan analisis usahatani penelitian dalam satu tahun yaitu antara bulan Agustus 2009-2010.
Analisis kajian dibatasi untuk melihat perbandingan tingkat pendapatan usahatani padi organik antara petani padi organik tersertifikasi dengan petani padi
organik yang non-sertifikasi dan mengkaji saluran tataniaga beras organik di daerah penelitian. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis
keragaan usahatani, analisis pendapatan usahatani berdasarkan pendekatan penerimaan dan biaya usahatani, serta analisisi RC rasio untuk melihat tingkat
efisiensi usahatani padi organik. Selanjutnya analisis tataniaga menggunakan pendekatan margin tataniaga
farmer’s share, dan rasio biaya dan keuntungan untuk melihat tingkat efisiensi operasional tataniaga beras organik.
12
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Gambaran Umum Padi