Tujuan dan Ruang Lingkup Pembelajaran Pendidikan Agama

30 pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat berkembang sevara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya. 2 Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. 3 Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam. 4 Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan- kesalahan, kekurangan-kekurangan dan kelemahan- kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari. 5 Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya. 6 Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum alam nyata dan nir-nyata, sistem dan fungsionalnya. 7 Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain. 44 Dengan demikian pendidikan agama Islam memiliki fungsi yang sangat signifikan dalam penerapan proses pembelajaran di sekolah. Pendidikan agama islam tidak hanya membentuk kecerdasan peserta didik, tetapi membentuk keterampilan dan nilai- nilai yang sangat berpengaruh bagi pengembangan diri peserta didik dalam kehidupan dunia dan akhirat.

d. Standar Kompetensi Mata Pelajaran PAI di SMA

Kompetensi dasar mata pelajaran berisi sekumpulan kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta didik selama menempuh pendidikan di SMA. Kemampuan ini berorientasi pada perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Kemampuan-kemampuan yang tercantum 44 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam ..., h. 134-135. 31 dalam komponen kemampuan dasar ini merupakan penjabaran dari kemampuan dasar umum yang harus dicapai di SMA yaitu: 1 Beriman kepada Allah SWT dan lima rukun iman yang lain dengan mengetahui fungsi serta terefleksi dalam sikap, perilaku, dan akhlak peserta didik dalam dimensi vertikal maupun horizontal. 2 Dapat membaca, menulis, dan memahami ayat al-Qur ’an serta mengetahui hukum bacaannnya dan mampu mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. 3 Mampu beribadah dengan baik sesuai dengan tuntutan syari ’at Islam baik ibadah wajib maupun ibadah sunnah. 4 Dapat meneladani sifat, sikap, dan kepribadian Rasulullah, sahabat, dan tabi ’in serta mampu mengambil hikmah dari sejarah perkembangan Islam untuk kepentingan hidup sehari hari masa kini dan masa depan. 5 Mampu mengamalkan sistem muamalat Islam dalam tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 45

3. Implementasi Strategi Active Learning dalam Pembelajaran PAI

Implementasi adalah pelaksanaan dari strategi dan penetapan sumber daya. 46 Implementasi merupakan unsur penting dalam proses perencanaan. Untuk menilai efektivitas suatu perencanaan dapat dilihat dari implementasinya. Menurut Wina Sanjaya, “Proses memberikan pengalaman belajar pada siswa, secara umum terdiri atas tiga tahap, yakni tahap permulaan prainstruksional, tahap pengajaran instruksional, dan tahap penilaiantindak lanjut ”. 47 Ketiga tahapan tersebut memiliki hubungan erat dengan pelaksanaan strategi active learning. Oleh karena itu, setiap penggunaan strategi active learning harus ditempuh pada setiap saat melaksanakan pembelajaran. Jika, satu tahapan tersebut ditinggalkan, maka pengalaman belajar siswa tidak akan sempurna. 45 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam ..., h. 155. 46 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain ..., h. 25. 47 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain ..., h. 174. 32

a. Tahap Pendahuluan Prainstruksional

Tahap prainstruksional adalah tahapan yang ditempuh guru pada saat ia memulai proses belajar dan mengajar. 48 Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru atau oleh siswa pada tahapan ini: 1 Guru menanyakan kehadiran siswa, dan mencatat siapa yang tidak hadir. Kehadiran siswa dalam pembelajaran, dapat dijadikan salah satu tolak ukur kemampuan guru mengajar. 2 Bertanya kepada siswa, sampai di mana pembahasan pelajaran sebelumnya. Dengan demikian, guru mengetahui ada tidaknya kebiasaan belajar siswa di rumahnya sendiri. Setidak-tidaknya kesiapan siswa menghadapi pelajaran hari itu. 3 Mengajukan pertanyaan kepada siswa di kelas, atau siswa tertentu tentang bahan pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sampai di mana pemahaman materi yang telah diberikan. 4 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai bahan pelajaran yang belum dikuasainya dari pembelajaran yang telah dilaksanakan sebelumnya. 5 Mengulang kembali bahan pelajaran yang lalu bahan pelajaran sebelumnya secara singkat tapi mencakup semua bahan aspek yang telah dibahas sebelumnya apersepsi. Hal ini dilakukan sebagai dasar bagi pelajaran yang akan dibahas hari berikutnya nanti, dan sebagai usaha dalam menciptakan kondisi belajar siswa. 49 Tujuan tahapan ini, pada hakikatnya adalah mengungkapkan kembali tanggapan siswa terhadap bahan yang telah diterimanya, dan menumbuhkan kondisi belajar dalam hubungannya dengan pelajaran hari itu. Tahap prainstruksional dalam strategi mengajar mirip dengan kegiatan pemanasan dalam olahraga. Kegiatan ini akan mempengaruhi keberhasilan siswa. 48 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain ..., h. 175. 49 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain ..., h. 175-176.

Dokumen yang terkait

Penerapan Strategi Belajar Aktif (Active Learning Strategy) Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SD Islam Nurul Hidayah

2 9 100

Penggunaan Media Komputer Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

0 3 106

Penerapan Strategi Belajar Aktif (Active Learning Strategy) Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SD Islam Nurul Hidayah

0 3 100

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Bagi Siswa Melalui Metode Pembelajaran Active Learning Di Sma Negeri Jumapolo Tahu

0 2 17

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Bagi Siswa Melalui Metode Pembelajaran Active Learning Di Sma Negeri Jumapolo Tahu

0 4 18

IMPLEMENTASI METODE ACTIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS V DI SD ISLAM AL-AZHAR 28 SOLOBARU.

0 1 21

IMPLEMENTASI ACTIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN FIQH DI SMP AL-ISLAM SURAKARTA Implementasi Active Learning Dalam Pembelajaran Fiqh di SMP Al-Islam 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 0 16

IMPLEMENTASI MODEL MENGAJAR 'ACTIVE LEARNING' DALAM PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMU ISLAM AL-AZHAR 5 CIREBON : Penelitian Kualitatif terhadap Implementasi Model 'Active Learning' dalam Pengajaran PAI pada Kelas 2 SMU Islam AI-Azhar 5 Cirebo

1 3 52

PENGARUH IMPLEMENTASI ACTIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA ISLAM SUDIRMAN 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20062007

0 0 85

Implementasi pembelajaran aktif (Active Learning) dalam mata pelajaran pendidikan agama islam di Sma Negeri 1 Banjar Margo Kabupaten Tulang Bawang. - Raden Intan Repository

0 0 102