69
media pembelajaran yang ada, agar apa yang akan disampaikan bisa efektif dan tujuan pembelajaran akan tercapai.
e. StrategiMetode Active Learning
Proses pembelajaran PAI di sekolah Madania tidak hanya ditekankan pada aspek kognitif yang bersifat hafalan tetapi juga mengembangkan aspek
afektif dan psikomotor. Secara umum proses pembelajaran PAI berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, dalam
konteks ini guru mengarahkan potensi dan kemampuan yang dimiliki sehingga siswa menyadari bahwa apa yang dipelajari akan berguna di
kehidupan nanti, selain itu guru juga mempersiapkan skenario pembelajaran dan mempersiapkan bahan untuk mengajar sesuai dengan materi serta
memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk dilaksanakan. Dalam setiap pembelajaran PAI strategi yang dikembangkan adalah
active learning, tetapi disini peneliti hanya memaparkan empat contoh metode yang biasanya dilaksanakan oleh guru PAI di SMA Madania Bogor:
1 Jigsaw Model Tim Ahli
Jigsaw merupakan satu jenis pembelajaran aktif active learning yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang
bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.
24
Jigsaw menggabungkan konsep pembelajaran pada teman sekelompok atau teman sebaya dalam usaha membantu belajar. Jigsaw pada
hakikatnya adalah metode pembelajaran kooperatif yang berpusat pada siswa. Dalam hal ini, siswa mempunyai peran dan tanggung jawab besar
dalam pembelajaran. Sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan motivator. Tujuan metode jigsaw ini adalah untuk mengembangkan
kerja tim, keterampilan belajar kooperatif dan penguasaan pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh siswa apabila
mempelajari materi secara individual. Strategi active learning dalam
24
Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013, h. 74.
70
pembelajaran PAI pada kelas X yang digunakan metode diskusi kelompok Jigsaw dalam materi akidah akhlak. Seperti yang penulis
observasi ketika pelajaran PAI bab perilaku semangat menuntut ilmu.
25
a Kegiatan Awal 1 Guru mengkondisikan persiapan siswa untuk mengikuti
pembelajaran dengan mendesain meja dan kursi untuk 2 orang. 2 Guru menempelkan artikel terkait tokoh-tokoh ilmuwan
muslim di sekitar ruang kelas. 3 Setiap siswa duduk ditempatnya masing-masing dengan kursi
dan meja yang sudah diatur sebelumnya secara berkelompok. 4 Guru melakukan apersepsi dan memotivasi siswa dengan
memperlihatkan video mengenai keutamaan menuntut ilmu. 5 Guru menyampaikan strategi pembelajaran terkait materi yang
akan dipelajari. b Kegiatan Inti
1 Siswa dikelompokkan ke dalam 2-3 anggota tim yang terdiri dari 10 kelompok.
2 Setiap siswa dalam tim diberi bagian materi berbeda yang ditempelkan di sekitar ruang kelas terkait biografi ilmuwan
muslim diantaranya Al-Zahrawi, Al-Kindi, Ibnu Sina, Jabir Ibnu Hayyan, Al-Khawarizmi, Ishaq Al-Mausili, Abu Raihan
Al-Biruni, Al-Jazari dan Jamshid Al-Kashi. 3 Guru memberikan tugas kepada anggota dari tim yang berbeda
dalam kelompok baru ahli untuk mencatat dan mempelajari artikel yang sama.
4 Setelah selesai mencatat guru meminta kepada siswa kembali ke kelompok asal untuk mendiskusikan sub bab yang mereka
kuasai dari hasil catatannya tersebut secara bergantian
25
Hasil observasi pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas X, 20-21 Mei 2014.