Cara memilih strategi active learning dalam pembelajaran PAI:
Sehingga metode itu terkadang bisa jadi tidak tersampaikan. Akhirnya, disini sang guru dituntut untuk bisa memutar skenarionya, mencari
skenario baru yang cocok dengan kondisi yang semacam itu dan kondisi lainnya juga bisa berpengaruh kepada jumlah siswa. Ada
kalanya pada jumlah tertentu, metode itu bisa diterapkan dan jumlah yang lain terkadang metode tersebut tidak bisa diterapkan. Sementara
kita pahami bahwa setiap kelas itu kan terdiri dari macam-macam jumlah siswa dan kemampuan mereka, sehingga kerap kali metode
yang ini cocok di kelas A, metode ini tidak cocok di kelas B, sehingga harus dimunculkan metode yang cocok lainnya seorang guru dituntut
tentang hal itu. Sedangkan kalau yang tertulis di RPP itu memang menurut saya sangat idealis sekali, misalnya dalam pendahuluan
diawali dengan membuka pertemuan dengan mengucap salam, doa bersama, kemudian juga mengaitkan materi yang akan disampaikan
dengan materi sebelumnya, kemudian sang guru juga kadang menyodorkan beberapa bahan ajar, artikel-artikel terkait dengan materi
yang akan diajarkan. Hingga pada akhirnya sang guru menanyakan tentang pemahaman siswa, sejauh mana pemahaman siswa tentang
materi yang akan diajarkan itu, biasanya terjadi diawal-awal pertemuan dalam hal ini pendahuluan. Setelah itu, tergali semua
masuk kepada tahap kedua yaitu inti, disini kegiatan inti menjadi aktifitas utama yang akan dilakukan oleh semua orang yang ada dalam
lingkaran pembelajaran itu, yaitu guru dan siswa. Dalam kegiatan inti tujuannya siswa untuk memahami materi, kegiatannya di desain
sedemikian rupa sehingga anak bisa mengikuti secara maksimal dan materi yang diajarkan pun dapat tercapai dengan baik. Kegiatan-
kegiatan inti ini, banyak modelnya ada kalanya sang guru itu memancing siswa untuk mau berkomentar tentang topik yang sedang
diajarkan, kemudian dari situ berlanjut kepada ranah diskusi, sehingga setiap peserta didik punya hak untuk berpendapat, menyanggah
pendapat ataupun bertanya dan menjawab pertanyaan. Semua kegiatan
inti itu banyak langkah-langkahnya, sehingga nanti di akhir dalam tahap ketiga dengan penutup. Penutup biasa dilakukan dengan model
bisa tanya jawab, dari pelajaran yang sudah diajarkan sejauh mana daya tangkap siswa, pemahaman siswa terhadap materi yang baru saja
diajarkan, biasanya itu termasuk dalam lingkaran penutup, yang sering saya lakukan. Kesimpulan itu biasanya, dalam bentuk menanyakan
kembali pada siswa tentang inti pembelajarannya yang sudah disampaikan. Dari situ, kita bisa tahu sejauh mana pemahaman
mereka, kemudian juga masih terbuka celah diskusi dipertemuan berikutnya atau ada hal-hal lain yang tidak bisa disampaikan pada saat
itu karena terbatas oleh waktu, sehingga bisa disampaikan di pertemuan berikutnya, dan evaluasi terakhir juga perlu. Evaluasi ini,
sering saya melakukannya yang pertama, melalui tugas siswa yang diberikan ketika ada di kelompok kegiatan inti, kemudian di sisi lain
saya juga suka berkontemplasi diri, saya coba menilai cara saya menyampaikan dikelas tadi bagaimana, kemudian respon anak
bagaimana, hal-hal yang kurangnya itu di bagian mananya sehingga ketika saya berada di kelas berikutnya saya tidak mengurangi
kesalahan yang sama, itu barangkali beberapa langkah-langkah yang saya laksanakan.
2 Metode active learning apa yang digunakan di SMA Madania dalam pembelajaran PAI?
Jawab: Kalau metode active learning terus terang saya lebih sering
mengacu pada model-model pembelajaran aktif yang sudah baku meskipun terkadang poin-poin atau langkah-langkah metode tersebut
kadang suka saya ubah disesuaikan dengan kondisi peserta didik. Beberapa metode yang suka saya lakukan misalnya seperti di jigsaw,
model tim ahli, kita bentuk satu kelompok yang terdiri dari beberapa anggota kemudian tiap anggota mencari informasi ditempat-tempat
tertentu, pada waktunya mereka akan kumpul kembali dengan kelompok intinya dan menyampaikan hasil penemuannya. Ada lagi
metode lainnya misalnya seperti gallery walk, hampir mirip dengan jigsaw juga, jadi siswa ini nanti dia akan mencari informasi tapi
informasi yang dia dapat itu nanti bisa jadi dia disampaikan ke teman kelompoknya atau teman yang lainnya dan dia sifatnya lebih bebas
dibandingkan jigsaw yang sudah dipatenkan artinya dari awal sudah ada kelompok dengan misalkan lima anggota maka dia akan kembali
lagi ke kelompok itu bedanya itu saja lebih ketat. Ada lagi misalnya metode role playing bermain peran itu juga bisa diterapkan
disesuaikan juga dengan materinya biasanya hal-hal semacam itu terkait dengan materi akhlak misalnya adab bertamu atau adab
perjalanan, atau adab makan dan sebagainya. itu bisa dibuat pembelajarannya dengan metode role playing. Ada lagi misalkan
dengan model cooperatif script, siswa diminta oleh gurunya untuk membuat semacam tulisan catatan-catatan itu dan dikerjakannya
secara bersama dalam satu tim kelompok. Hasil dari yang mereka buat itu nanti dilaporkan di depan kelas dan disimak oleh teman-teman
lainnya dan guru nanti menambahkan bilamana penyampaian atau meteri yang disampaikan itu belum lengkap atau yang tidak
tersampaikan. Banyak dan masih banyak lagi metode-metode lainnya yang bisa diterapkan, tapi paling tidak beberapa diantaranya yang
seperti itu kadang saya pakai. 3 Bagaimana kondisi siswa yang bapakibu ajar pada saat pelaksanaan
strategi active learning dalam pembelajaran PAI?
Jawab: Kondisi siswa khususnya kelas X, kalau dilihat dari sisi daya
tangkap individu pastinya berbeda-beda dalam hal ini kita kategorikan ada 3 tingkatan mulai dari yang low, middle sama high. Kemudian,
kalau dari sisi prilaku itu juga sama, ada anak yang dominan dalam artian proaktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, ada yang
mengalir begitu saja sesuai dengan apa yang disampaikan oleh guru, bahkan ada yang tidak peduli atau cuek-cuek saja meskipun cuek
disini dalam artian bukan dia tidak mengikuti aktifitas sama sekali, dia