Lampiran 2
HASIL WAWANCARA DENGAN KOORDINATOR GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Nama : Abdulloh, S.Ag.
Jabatan : Koordinator Guru PAI
Haritanggal : Rabu 21 Mei 2014 Tempat
: Gedung Australia Waktu
: 16.30-17.00 WIB
a. Bagaimana kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran PAI di SMA Madania?
Jawab: Kurikulum yang digunakan secara formal itu adalah kurikulum yang
dipakai oleh diknas, tetapi untuk tahun ini kelas X menggunakan kurikulum 2013. Selain itu, memang ada kurikulum yang dibuat sendiri, biasanya teman-
teman Guru PAI mengatakan kurikulum itu menyebutnya dengan al-Q ur’an.
Sebenarnya tentang akhlak yang di kurikulum khusus Madania yang kedua itu, lebih ke behaviour bagaimana membentuk karakter.
b. Apa saja tugas-tugas islamic education coordinator?
Jawab: Tentu secara administratif, saya bertugas untuk; 1 memastikan
bahwa teman-teman agama membuat perangkat-perangkat pembelajaran, 2 memastikan mereka menyelesaikan, mengerjakan tugasnya sesuai apa yang
ditugaskan kepada mereka, 3 hal-hal yang memang harus meningkatkan SDM mereka dengan coaching dan 4 saya menjembatani juga menejemen
dengan teman-teman agama atau sebaliknya saya menjadi jembatan bagi teman-teman agama dengan menejemen.
c. Bagaimana implementasi strategi active learning yang mengacu pada struktur dasar dalam pembelajaran PAI di SMA Madania?
Jawab: Jadi, memang Madania pertama kali dibangun di tahun 2008 itu yang
full day ini, mengedepankan metode active learning berusaha semaksimal
mungkin bagaimana siswa yang aktif bukan guru yang aktif. Jadi, memancing keingintahuan anak mengarahkan anak untuk eksplorasi, mengarahkan anak
untuk observasi, kemudian terakhirnya mereka mengambil kesimpulan dari apa yang mereka amati. Guru itu adalah sebagai fasilitator dan terakhir
harusnya sebagai yang mengarahkan pembelajaran itu. d. Metode active learning apa saja yang digunakan dalam pembelajaran PAI?
Jawab: Banyak ya, mungkin di RPP bisa dilihat. Pada intinya menurut saya,
dikelompokkan kedalam tiga ada yang mempresentasikan, mensimulasikan, dan yang terakhir itu lebih ke bagaimana mereka berdiskusi ragamnya banyak
active learning itu. e. Bagaimana tanggapan bapak dengan pelaksanaan strategi active learning
dalam pembelajaran PAI?
Jawab: Tanggapan saya positif, artinya saya berharap ke depan itu active
learning menjadi dasarnya, sehingga nanti mencari alternatif-alternatif lain pembelajaran bagaimana siswa yang aktif jadi tidak lagi nanti guru yang
menjadi aktif tetapi siswa yang aktif. Seperti contoh, nanti ke depan anak- anak ini kan masih jarang menggunakan fasilitas internet kemudian mereka
bikin blog itu belum ada. Saya ke depan ingin anak-anak itu harus ada membikin blog sehingga anak-anak bukan hanya dengan text book tapi juga
dengan dunia dia yang sudah memang generasi Z dengan gadget mereka. Dengan blog ini diharapkan anak-anak bisa membuat suatu komunitas-
komunitas baru di luar sana selain mereka disini. f. Bagaimana kondisi siswa di SMA Madania pada saat berlangsungnya
pembelajaran PAI dalam strategi active learning?
Jawab: Kalau saya yang dulu pernah ngajar justru ini memancing curiosity
anak, keingintahuan anak itu lebih banyak disini kemudian, ada hal-hal baru kita terkadang terkaget-kaget dengan penemuan mereka dengan pertanyaan-
pertanyaan mereka. Hal itu, memancing guru juga untuk terus belajar dengan active learning. Jadi, dengan active learning bukan hanya memaksa siswa tapi
juga memaksa gurunya untuk terus memperbaiki diri, menambah wawasan
keagamaannya semakin bagus, kemudian juga wawasan mengenai informasi dan teknologinya harus lebih canggih dari mereka.
g. Faktor apa saja yang mempengaruhi dalam melaksanakan strategi active learning dalam pembelajaran PAI di SMA Madania?
Jawab:
Faktor yang mempengaruhi sebenarnya yang pertama adalah persiapan guru ketika guru tidak siap maka pembelajaran active learning itu
tidak akan berjalan. Jadi perencanaan itu penting bagi guru kemudian merangsang bagaimana menejemennya nanti itu penting. Tapi intinya satu
kalau guru tidak punya rencana, tidak siap. Maka active learning itu akan menghambat, tidak akan terjadi dan terwujud. Jadi, memang untuk active
learning butuh
perencanaan yang
matang harus
direncanakan pembelajarannya itu dari awal. Maka di Madania ada meeting LSW RPP,
membuat instrumen itu penting untuk membantu guru mempersiapkan, merencanakan bagaimana KBM itu berjalan nanti dan kerjanya pun sesuai
dengan harapan kalau tidak siap maka KBM tidak berjalan dengan normal. h. Sarana dan prasarana apa saja yang digunakan di SMA Madania pada saat
melaksanakan strategi active learning dalam pembelajaran PAI?
Jawab: Semua yang ada di Madania kita gunakan bahkan di luar madania.
Contoh, kemarin kita tentang jenazah, kita benar-benar meminjam keranda dari masjid itu, dari luar kita sewa di sini. Sumber daya yang ada di Madania
kita gunakan, umpamanya ada dapur nanti kegiatan tentang makanan halal dan haram digunakan mereka masak menyembelih sendiri. Mereka
menyembelih ayam, memasak bagaimana memasaknya, mencucinya dari yang menyembelihnya itu juga menggunakan sarana yang ada di Madania dan
luar Madania. Kemudian ketika umpamanya tentang salat qashar atau shalat di dalam kendaraan, kita juga benar-benar menggunakan kendaraan sekolah
bagaimana salat dalam kendaraan. Saya meminta kepada teman-teman kalau bisa dipraktikkan sebaiknya dipraktikkan atau disimulasikan. Karena dengan
hal ini anak bisa menangkap secara riil apa pembelajaran yang sedang berlangsung itu, apa maknanya juga bisa langsung ketangkap. Jadi kalau bisa
disimulasikan kenapa tidak. Zakat juga disimulasikan kita beli berasnya,
pinjem literannya kemudian shalat jenazah kita punya jenazah-jenazahan lengkap. Kemudian manasik haji kita undang narasumber kemudian tentang
nikah mensimulasikan pernikahan kemudian shalat berjamaah simulasi shalat berjamaah kemudian kita wakaf benar-benar satu anak ada yang 1 meter, ada
yang 5 meter kemarin ada 26 rol sumbangan untuk diwakafkan semua di masjid raya telaga kahuripan sehingga apa yang bisa kita lakukan dengan
praktik kita praktikkan sehingga riil anak-anak dalam belajar. i. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pada saat pelaksanaan strategi
active learning dalam pembelajaran PAI?
Jawab: Faktor penghambat dari diri guru sendiri, satu yaitu kesiapan.
Pendukungnya banyak di Madania ini, sekolah men-support. Ada kegiatan narasumber kita panggilkan narasumber, ada kegiatan apa, kita datangkan
media itu, baik media itu berupa keranda, kemudian memandikan mayat kita panggil narasumber yang biasa memandikan mayat. Kalau pendukung banyak
tetapi kalau penghalang sebenarnya dari gurunya itu siap tidak mengajar, kalau tidak siap, ya tidak akan berjalan.
j. Bagaimana cara bapak dalam mengatasi hambatan-hambatan pada saat pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran PAI di SMA
Madania?
Jawab: 1 ada coaching itu penting, 2 banyaknya training-training itu agar
guru siap dalam hal ini HRD, dan 3 adanya meeting-meeting seperti meeting lesson plan dalam rangka menyiapkan guru dalam mengajar.
Bogor, 17 Juni 2014
Interviewee Interviewer
Abdulloh, S.Ag. Albert Ferdinand
Lampiran 3
HASIL WAWANCARA DENGAN GURU PAI
Nama : Muchamad Furqon, S.Ag.
Jabatan : Guru PAI Kelas X
Haritanggal : Selasa 20 Mei 2014
Tempat : Gedung Australia
Waktu : 13.00-13.30 WIB
a. Cara memilih strategi active learning dalam pembelajaran PAI:
1 Bagaimana kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran PAI di SMA Madania?
Jawab: Kurikulum yang diterapkan di Madania, khusus untuk
pembelajaran PAI itu masih mengacu pada 2 model kurikulum. Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013. Adapun yang menggunakan
kurikulum 2013 sementara ini, karena ini tahun pertama itu hanya dilakukan di kelas IV SD, VII SMP, dan X SMA. Sisanya itu, masih
menggunakan kurikulum KTSP. 2 Bagaimana pencapaian tujuan pembelajaran PAI di SMA Madania?
Jawab: Setiap rencana pasti harus ada goalnya, harus ada tujuannya
dan tujuan pembelajaran PAI di Madania seperti halnya di sekolah- sekolah lain secara umum, bahwa mengharapkan anak-anak itu
memiliki kesadaran berketuhanan. Dimana pun mereka berada, kesadaran berketuhanan itu selalu menyertainya dan itu bisa dilihat
atau dibuktikan dari prilaku keseharian mereka, semangat beribadah mereka, gaya bersosialisasi mereka dan semuanya itu harus
mencerminkan nilai-nilai keislaman itu yang tentu dimiliki, yang ditujukan untuk pembelajaran PAI di Madania dan saya yakin tujuan
itu pun sama dengan sekolah-sekolah lain.
3 Bagaimanakah cara untuk menyeimbangkan materi yang disampaikan dengan jumlah pelajaran PAI di SMA Madania?
Jawab: Kebetulan kalau di SMA Madania itu, meskipun
kurikulumnya sudah produk dari departemen terkait di negara ini tapi, kita masih diberikan kebebasan untuk memilih materi mana yang akan
kita dahulukan dan materi mana yang akan kita akhirkan dan terkadang ini sudah menjadi budaya di Madania. Kalau ada materi-
materi tertentu, yang terkait dengan hari-hari besar Islam itu, nanti harus disesuaikan. Misalnya ada materi tentang puasa Ramadhan,
maka materi itu akan disampaikan menjelang bulan Ramadhan tidak disampaikannya setelah Idul Fitri, dengan harapan menjelang bulan
Ramadhan mereka mendapatkan materi itu, sehingga ketika mempraktikkan puasa Ramadhan mereka sudah punya ilmunya, itu
satu contoh. Terus ada lagi misalkan zakat. Materi zakat itu kita sampaikan di bulan Ramadhan. Jadi, menyesuaikan antara materi
dengan waktu yang berkaitan dengan materi tersebut. Kalau misalkan materi tentang Haji itu disampaikannya pada bulan Haji. Jadi tidak
berurutan seperti yang sudah di plot oleh Departemen terkait dalam hal ini Departemen Diknas. Tapi seluruh komponen dari isi kurikulum
itu, disampaikan dalam satu tahun ajaran, hanya penyampaiannya saja yang kita sesuaikan dengan waktu-waktu yang ada.
4 Bagaimanakah upaya bapakibu guru untuk melengkapi media pembelajaran terkait dengan pelaksanaan strategi active learning
dalam pembelajaran PAI?
Jawab: Media pembelajaran hanya sebuah komponen untuk
memudahkan siswa agar dapat memahami materi yang diajarkan dan biasanya yang saya lakukan untuk menyampaikan slide-slide power
point untuk presentasi dengan tampilan-tampilan. Menurut pribadi, secara tampilan menarik dan juga secara isi cukup sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Terus pernah juga media-media lain yang kita munculkan misalkan kemarin waktu di wakaf kita juga tampilkan
medianya, sarana wakafnya, benda wakafnya dan itu semua terorganisir dengan anak-anak, artinya begini kita ada program wakaf,
benda wakaf yang kita sepakati adalah karpet masjid lalu kita cari informasi kira-kira harga per meter karpet masjid berapa? lalu anak-
anak kita tawarkan anda mau berwakaf berapa meter? kalau semeternya harga 50 misalkan ingin 2 meter berarti anda harus
mengeluarkan uang 100 ribu dan alhamdulillah itu berjalan kemarin dari materi sampai ke praktiknya. Itu media-media yang pernah dan
sering muncul dalam pembelajaran. Memang terus terang kalau saya pribadi, saya lebih seringnya kalau media itu lebih kepada
memperlihatkan artikel atau slide-slide power point yang didalamnya terkadang ada materi tertulis ada juga video-video terkait.
b. Implementasi Metode pada strategi active learning dalam
pembelajaran PAI:
1 Bagaimana pelaksanaan metode active learning dalam pembelajaran PAI meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup di SMA
Madania?
Jawab: Pernah ada seorang pimpinan mengatakan anda jangan pernah
mengajar kalau anda belum membuat RPP. RRP dijadikan sebagai tolak ukur kesiapan seorang guru ketika akan mengajar. Idealnya
adalah apa yang tertuang dalam lembar RPP itulah yang nantinya akan disampaikan pada siswa didiknya. Tapi, pada kenyataanya terkadang
skenario-skenario yang sudah dibuat sedemikian rupa, oleh guru yang bersangkutan terkadang tidak tersampaikan semua dan itu biasanya
dipengaruhi oleh kondisi-kondisi tertentu. Misalnya, ketika seseorang ingin menerapkan suatu metode pembelajaran active learning, dia
sudah desain sedemikian rupa, referensi active learning juga sudah dia pelajari segala macam. Tapi, ketika melihat kondisi siswanya saat itu,
sebelumnya mungkin ada pelajaran olahraga atau ada pelajaran yang lain sehingga secara fisik mereka lemah, cape dan sebagainya.
Sehingga metode itu terkadang bisa jadi tidak tersampaikan. Akhirnya, disini sang guru dituntut untuk bisa memutar skenarionya, mencari
skenario baru yang cocok dengan kondisi yang semacam itu dan kondisi lainnya juga bisa berpengaruh kepada jumlah siswa. Ada
kalanya pada jumlah tertentu, metode itu bisa diterapkan dan jumlah yang lain terkadang metode tersebut tidak bisa diterapkan. Sementara
kita pahami bahwa setiap kelas itu kan terdiri dari macam-macam jumlah siswa dan kemampuan mereka, sehingga kerap kali metode
yang ini cocok di kelas A, metode ini tidak cocok di kelas B, sehingga harus dimunculkan metode yang cocok lainnya seorang guru dituntut
tentang hal itu. Sedangkan kalau yang tertulis di RPP itu memang menurut saya sangat idealis sekali, misalnya dalam pendahuluan
diawali dengan membuka pertemuan dengan mengucap salam, doa bersama, kemudian juga mengaitkan materi yang akan disampaikan
dengan materi sebelumnya, kemudian sang guru juga kadang menyodorkan beberapa bahan ajar, artikel-artikel terkait dengan materi
yang akan diajarkan. Hingga pada akhirnya sang guru menanyakan tentang pemahaman siswa, sejauh mana pemahaman siswa tentang
materi yang akan diajarkan itu, biasanya terjadi diawal-awal pertemuan dalam hal ini pendahuluan. Setelah itu, tergali semua
masuk kepada tahap kedua yaitu inti, disini kegiatan inti menjadi aktifitas utama yang akan dilakukan oleh semua orang yang ada dalam
lingkaran pembelajaran itu, yaitu guru dan siswa. Dalam kegiatan inti tujuannya siswa untuk memahami materi, kegiatannya di desain
sedemikian rupa sehingga anak bisa mengikuti secara maksimal dan materi yang diajarkan pun dapat tercapai dengan baik. Kegiatan-
kegiatan inti ini, banyak modelnya ada kalanya sang guru itu memancing siswa untuk mau berkomentar tentang topik yang sedang
diajarkan, kemudian dari situ berlanjut kepada ranah diskusi, sehingga setiap peserta didik punya hak untuk berpendapat, menyanggah
pendapat ataupun bertanya dan menjawab pertanyaan. Semua kegiatan
inti itu banyak langkah-langkahnya, sehingga nanti di akhir dalam tahap ketiga dengan penutup. Penutup biasa dilakukan dengan model
bisa tanya jawab, dari pelajaran yang sudah diajarkan sejauh mana daya tangkap siswa, pemahaman siswa terhadap materi yang baru saja
diajarkan, biasanya itu termasuk dalam lingkaran penutup, yang sering saya lakukan. Kesimpulan itu biasanya, dalam bentuk menanyakan
kembali pada siswa tentang inti pembelajarannya yang sudah disampaikan. Dari situ, kita bisa tahu sejauh mana pemahaman
mereka, kemudian juga masih terbuka celah diskusi dipertemuan berikutnya atau ada hal-hal lain yang tidak bisa disampaikan pada saat
itu karena terbatas oleh waktu, sehingga bisa disampaikan di pertemuan berikutnya, dan evaluasi terakhir juga perlu. Evaluasi ini,
sering saya melakukannya yang pertama, melalui tugas siswa yang diberikan ketika ada di kelompok kegiatan inti, kemudian di sisi lain
saya juga suka berkontemplasi diri, saya coba menilai cara saya menyampaikan dikelas tadi bagaimana, kemudian respon anak
bagaimana, hal-hal yang kurangnya itu di bagian mananya sehingga ketika saya berada di kelas berikutnya saya tidak mengurangi
kesalahan yang sama, itu barangkali beberapa langkah-langkah yang saya laksanakan.
2 Metode active learning apa yang digunakan di SMA Madania dalam pembelajaran PAI?
Jawab: Kalau metode active learning terus terang saya lebih sering
mengacu pada model-model pembelajaran aktif yang sudah baku meskipun terkadang poin-poin atau langkah-langkah metode tersebut
kadang suka saya ubah disesuaikan dengan kondisi peserta didik. Beberapa metode yang suka saya lakukan misalnya seperti di jigsaw,
model tim ahli, kita bentuk satu kelompok yang terdiri dari beberapa anggota kemudian tiap anggota mencari informasi ditempat-tempat
tertentu, pada waktunya mereka akan kumpul kembali dengan kelompok intinya dan menyampaikan hasil penemuannya. Ada lagi
metode lainnya misalnya seperti gallery walk, hampir mirip dengan jigsaw juga, jadi siswa ini nanti dia akan mencari informasi tapi
informasi yang dia dapat itu nanti bisa jadi dia disampaikan ke teman kelompoknya atau teman yang lainnya dan dia sifatnya lebih bebas
dibandingkan jigsaw yang sudah dipatenkan artinya dari awal sudah ada kelompok dengan misalkan lima anggota maka dia akan kembali
lagi ke kelompok itu bedanya itu saja lebih ketat. Ada lagi misalnya metode role playing bermain peran itu juga bisa diterapkan
disesuaikan juga dengan materinya biasanya hal-hal semacam itu terkait dengan materi akhlak misalnya adab bertamu atau adab
perjalanan, atau adab makan dan sebagainya. itu bisa dibuat pembelajarannya dengan metode role playing. Ada lagi misalkan
dengan model cooperatif script, siswa diminta oleh gurunya untuk membuat semacam tulisan catatan-catatan itu dan dikerjakannya
secara bersama dalam satu tim kelompok. Hasil dari yang mereka buat itu nanti dilaporkan di depan kelas dan disimak oleh teman-teman
lainnya dan guru nanti menambahkan bilamana penyampaian atau meteri yang disampaikan itu belum lengkap atau yang tidak
tersampaikan. Banyak dan masih banyak lagi metode-metode lainnya yang bisa diterapkan, tapi paling tidak beberapa diantaranya yang
seperti itu kadang saya pakai. 3 Bagaimana kondisi siswa yang bapakibu ajar pada saat pelaksanaan
strategi active learning dalam pembelajaran PAI?
Jawab: Kondisi siswa khususnya kelas X, kalau dilihat dari sisi daya
tangkap individu pastinya berbeda-beda dalam hal ini kita kategorikan ada 3 tingkatan mulai dari yang low, middle sama high. Kemudian,
kalau dari sisi prilaku itu juga sama, ada anak yang dominan dalam artian proaktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, ada yang
mengalir begitu saja sesuai dengan apa yang disampaikan oleh guru, bahkan ada yang tidak peduli atau cuek-cuek saja meskipun cuek
disini dalam artian bukan dia tidak mengikuti aktifitas sama sekali, dia
tetap mengikuti tapi maksudnya dia harus mendapatkan instruksi- instruksi tambahan sehingga dia baru mau melakukan aktifitas itu.
Kondisi-kondisi tiap kelas atau tiap tingkatan secara garis besar pastinya akan muncul ketiga macam hal itu.
c. Faktor yang mempengaruhi Pelaksanaan strategi active learning
dalam pembelajaran PAI:
1 Apa saja faktor pendukung dan penghambat pada saat pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran PAI di SMA Madania?
Jawab: Faktor pendukung sebetulnya disini alhamdulillah Madania
sarana pembelajarannya sudah dibilang cukup lengkap tinggal guru yang bersangkutan sejauh mana mau memanfaatkan sarana
pembelajaran tersebut misalkan kalau dilihat dari cara IT nya tiap kelas itu sudah dilengkapi dengan satu unit komputer, sudah
dilengkapi pula dengan satu unit LCD. Sehingga seorang guru Madania itu, dia bisa memanfaatkan sarana pendukung untuk
mendukung pembelajaran active learning mereka. Disisi lain juga referensi-referensi terkait juga cukup lengkap, kemudian juga desain
kursi yang satu kursi satu siswa ini juga memberikan kemudahan kepada
guru untuk
mengatur ketika
misalkan dia
ingin mengelompokkan siswa, ketika dia ingin memisahkan siswa itu
dengan satu kursi satu siswa sangat mudah sekali untuk dibentuknya. Jadi, secara faktor pendukung untuk pembelajaran active learning di
Madania sudah mendukung sekali. Namun demikian pasti juga ada hambatan, hambatan ini terkadang lebih bersifat internal, pertama
kepada individu dari pengajar itu sendiri kerap kali pengajar dengan kesibukan-kesibukannya di Madania ini tidak hanya sebatas seorang
guru itu mengajar, tapi dia juga terkadang mendapat tugas lain yang bukan menjadi tugas utamanya sebagai guru, keterbatasan waktu
katakan demikian untuk menerapkan pembelajaran active learning kadang suka tidak maksimal juga, karena harus menyiapkan media
pembelajaran, harus menyediakan perangkat-perangkat pelajaran pendukung lainnya, karena keterbatasan waktu terkadang hal itu tidak
maksimal dimunculkan dalam pembelajaran oleh guru yang bersangkutan kemudian disisi lain juga dari faktor siswa sendiri,
kadang guru sudah bersemangat ingin mengajar katakanlah semangatnya sudah 90 tapi ketika itu misalkan siswanya baru
mengikuti pelajaran olahraga dengan kondisi yang lelah, berkeringat, dan sebagainya terkadang strategi-strategi pelajaran yang kita sudah
harus berikan sempurna, kesiapan guru yang sudah 90 dengan kondisi anak yang seperti tadi itu terkadang kesiapan mereka
menerima ilmu tidak sebanding dengan persiapan guru untuk menyampaikan ilmu bisa jadi mereka hanya 40 kesiapannya untuk
mengikuti pelajaran sehingga dari sini daya tangkapnya, kemudian juga daya keaktifannya itu menjadi tidak maksimal karena sudah lelah
di pembelajaran sebelumnya. Ini barangkali beberapa kendala dari pelaksanaan pembelajaran yang mengacu pada active learning.
2 Bagaimana cara bapakibu guru dalam mengatasi hambatan-hambatan pada saat pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran
PAI di SMA Madania?
Jawab: Kalau yang saya lakukan kadang begini, saya berpegang pada
satu prinsip bahwa tujuan pembelajaran ini harus tercapai. Ada istilah banyak jalan menuju Roma. Maka strategi-strategi yang kita sudah
buat, yang kita akan terapkan misalkan pada saat pembelajaran dan saat itu misalkan strategi itu tidak sesuai dengan kondisi kelas maka
saya suka melakukan menukar strategi dan itu terkadang juga tidak tercatat dalam RPP. Bagi saya pribadi itu tidak masalah karena RPP
itu hanya sebatas kerangka skenario pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru yang bersangkutan, lebih-lebih bila guru yang
bersangkutan tidak hadir maka guru pengganti tidak kebingungan harus ngapain apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran dengan
adanya RPP itu menjadi panduan dia dalam melaksanakan
pembelajaran tapi bagi guru yang membuat RPP itu sendiri yang bersangkutan itu bisa jadi dengan melihat kondisi anak yang
barangkali strategi ini tidak cocok dikelas ini, maka secara otomatis sang guru mengubah strategi pembelajarannya. Jadi itulah barangkali
hal-hal yang juga sering saya alami, saya lakukan sama anak-anak.
Bogor, 17 Juni 2014
Interviewee Interviewer
Muchamad Furqon, S.Ag. Albert Ferdinand
Lampiran 3 HASIL WAWANCARA DENGAN GURU PAI
Nama : Rahmat Rizqa, S.Th.I
Jabatan : Guru PAI Kelas XI
Haritanggal : Rabu 21 Mei 2014
Tempat : Gedung Australia
Waktu : 10.00-10.20 WIB
a. Cara memilih strategi active learning dalam pembelajaran PAI:
1 Bagaimana kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran PAI di SMA Madania?
Jawab: Kurikulum yang digunakan KTSP, ini adalah produk lama
menghabiskan kelas XI yang akan naik ke kelas XII bukan kurikulum 2013.
2 Bagaimana pencapaian tujuan pembelajaran PAI di SMA Madania?
Jawab: Meliputi kognitif, afektif dan psikomotorik. Kalau dari segi
kognitif tentu tergantung siswa dalam arti kata, masing-masing siswa itu unik, masing-masing siswa itu memiliki tingkat pemahaman
tertentu terhadap pembelajaran. Oleh karena itu, bagaimana tercapai atau tidak? kalau tercapai atau tidak dilihat dari sisi tes nilainya bagus
tapi kalau dilihat dari segi afektifnya apakah apa yang telah dipelajari itu kemudian terwujud dalam kehidupan sehari-hari nah mungkin ini
ceritanya agak panjang. Tentu tidak banyak, kita harus melakukan penelitian lebih jauh lagi bahwa yang telah dipelajari secara afektif itu
berhasil tercapai atau tidak. Psikomotorik untuk pelajaran agama, kalau praktik-praktik yang berhubungan dengan ibadah oke yah
shalat, kalau untuk kelas XI praktik yang berhubungan jenazah, kita betul-betul mempraktikan, ada dokumentasinya bahwa anak-anak
praktik langsung tentu kita berikan teorinya dulu kemudian setelah teori mereka mempraktikkan dengan boneka seterlah kemudian
mereka mempraktikkan dengan orang, memandikan, mengkafani, shalat dan menguburkan, kalau untuk itu saya kira mereka paham,
minimal walaupun mereka tidak bisa mastering dalam arti kata mengerjakan sebagaimana layaknya ustat. Para tokoh ulama yang
telah berpengalaman dengan itu, tetapi minimal ketika ada orang meninggal satu secara urutan mereka tahu, ini harus dimandikan, ini
harus dikafani, ini harus dishalatkan, dan ini harus dikuburkan. Kemudian kalau untuk memandikan mereka juga tahu langkah-
langkah yang harus dilakukan seperti apa, oh ini harus dibagian sebelah kanan lebih diutamakan, membasahi, kemudian mengurut dan
diberikan wangi-wangian kemudian menggosok. Saya kira itunya paham, tapi implementasinya kalau dihadapkan jenazah beneran teori
ketika berhadapan dengan praktiknya tentu, mungkin teori yang 100 itu ketika berhadapan dengan praktik mungkin hanya 50 sesuai
dengan teorinya. 3 Bagaimanakah cara untuk menyeimbangkan materi yang disampaikan
dengan jumlah pelajaran PAI di SMA Madania?
Jawab: Tentu kita melihat pada semester outline, dimana nih materi-
materi yang cocok dimasukkan sesuai dengan tingkat kesulitannya masing-masing. Kalau tingat kesulitannya tinggi kita beri spare waktu
yang agak panjang, jadi biasanya di Madania itu tidak semua materi satu topik itu selesai satu hari, satu kali pertemuan bisa saja satu
materi tiga minggu tergantung dari seberapa susah, seberapa sukar, seberapa dalam pembahasan yang ingin kita lakukan kemudian
melakukan project-project tertentu untuk materi itu sendiri seperti jenazah itu sampai tiga minggu pembelajarannya pertama teori
kemudian praktik dengan boneka, dan praktik dengan orang beneran. Jadi, yang dilakukan oleh guru berdasarkan pengalaman tentunya akan
melihat berapa tingkat kesulitan dan tingkat kepemahaman siswa dalam materi ini. Kalau satu materi itu hanya membutuhkan waktu
yang singkat bagi siswa untuk memahaminya ya gak perlu panjang-
panjang waktunya cukup mungkin satu kali pertemuan saja. Tetapi kalau tingkatnya ini banyak hal-hal yang harus kita sampaikan berarti
kita membutuhkan waktu yang lebih panjang, bisa tiga kali pertemuan bahkan bisa empat kali pertemuan.
4 Bagaimanakah upaya bapakibu guru untuk melengkapi media pembelajaran terkait dengan pelaksanaan strategi active learning
dalam pembelajaran PAI?
Jawab: Untuk media, kita mencoba mencari media yang paling se- up
to date mungkin yang paling mendekati dengan realitas sebenarnya kalau contoh jenazah tadi selama ini orang praktik pakai boneka, tapi
kita memakai orang betulan dari salah satu siswa yang menjadi volunteer sebagai mayat dia dimandikan, dia dikafani kemudian dia
dishalatkan dan kemudian dia dikuburkan. Kita bahkan punya membuat kuburan sendiri disana. Jadi, sekolah koordinasi dengan
sekolah membuat kuburan sendiri kemudian kita kuburkan, itu untuk jenazah. Kalau untuk yang lain mungkin kita mencari dalam bentuk
video, atau juga dalam bentuk display-display, presentasi, kemudian bisa juga kita menghadirkan sebagai narasumber membahas tentang
ekonomi Islam, media apa yang kita lakukan, kita kadang-kadang pernah bekerjasama dengan bank muamalat sehingga anak-anak bisa
secara langsung mengetahui ke sumbernya, kalau saya bisa dibilang tidak berkecimbung ke dunia perbankan, maka apa yang saya ketahui
tentang dunia perbankan belum tentu seperti itu praktiknya. Maka kita hadirkan bankir yang sumbernya dari bank Muamalat.
b. Implementasi Metode pada strategi active learning dalam
pembelajaran PAI:
1 Bagaimana pelaksanaan metode active learning dalam pembelajaran PAI meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup di SMA
Madania?
Jawab: Saya kira sesuai apa yang diinginkan oleh diknas ya, bahwa
ketika pertama, kita tentu tidak serta merta terjun, tentu ada apersepsi dulu, membangun pemahaman anak-anak, menggali seberapa jauh
anak-anak memahami tentang konsep pembelajaran. Intinya adalah bagaimana membuat anak-anak terlibat secara aktif, anak-anak terlibat
secara kreatif dalam proses pembelajaran itu sehingga membedakan dengan pembelajaran yang tidak memakai sistem active learning,
dimana guru sebagai center pembelajaran, active learning yang kita ketahui bahwa yang menjadi subjek pembelajaran itu sendiri adalah
siswa. Mereka yang aktif, mereka yang mencari, ya berbagai macam yang kita mesti lakukan, yang pertama kita mencoba untuk
membangun pemahaman, mengetahui mereka sejauh mana mereka memahami dari topik yang akan dibahas kemudian ditengah kita
sebarkan beberapa hal. Intinya adalah bagaimana membuat anak-anak selalu aktif selalu terlibat dalam pembelajaran itu. Kegiatan penutup
seperti biasa ada feedback contohnya pemahaman mereka hari ini terhadap pembelajaran seperti apa? kemudian, seharusnya anak-anak
akan memberikan
feedback, memberikan
masukan, ataupun
memberikan pemahaman-pemahaman mereka sejauh mana mereka memahami materi atau bisa juga mereka memberikan masukan-
masukan yang mungkin saja belum sempat tersinggung pada saat pembelajaran.
2 Metode active learning apa yang digunakan di SMA Madania dalam pembelajaran PAI?
Jawab: Kalau untuk metode-metode berbagai macam ya, bisa teknik
diskusi, kita juga dulu pernah berdebat, kemudian presentasi, kemudian juga jigsaw, bisa juga tim ahli dan kita semuanya mencoba
untuk memakai semua metode-metode active learning yang ada, tentu disesuaikan dengan kondisi kelas kemudian materi yang akan kita
ajarkan. Misalnya, materi yang tidak cocok dengan debat, saya pernah mengajarkan debat tentang pembajakan itu saya bagi menjadi dua
kelompok satu pro satu kontra saya kasih guide linenya seperti ini, saya kasih bahannya seperti ini, ya sudah anda pro atau tidak tentang
pembajakan. Kalau yang pro anda silahkan berdiskusi pronya karena apa alasan-alasannya apa. lihat alasannya itu dari segi agama,
kebudayaan, moralitas, politik, ekonomi, dan sebagainya kalau kontra apa. Jadi, intinya kita yang di Madania, mencoba untuk memakai
semua metode-metode pembelajaran untuk active learning yang disesuaikan dengan kondisi kelas serta materi yang akan kita ajarkan.
3 Bagaimana kondisi siswa yang bapakibu ajar pada saat pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran PAI?
Jawab: Macam-macam, ada beberapa siswa yang sangat aktif, ada
beberapa siswa yang bisa mengadaktif sistem pembelajaran seperti ini, yang saya lihat adalah kalau berhadapan dengan anak-anak sosial
kemampuan mereka berbicara, kemampuan mereka aktif untuk suatu topik itu terkadang melebihi anak-anak yang dari IPA kalau IPA
mungkin mereka lebih banyak eksplorasi data kemudian eksplorasi bahan-bahan bacaan itu terkadang di anak-anak sosial,. Jadi anak-anak
sosial itu saya dalam pembelajaran tertentu saya melihat ini anak ribut melulu tetapi ketika kita berdebat ternyata alur logika yang dia pakai
itu mengagumkan sementara kalau anak-anak IPA mereka itu singkat- singkat saja street to the point langsung kepada pointnya, sementara
anak-anak IPS mereka itu bisa mengeksplor, menghubungkan beberapa variabel-variabel kemudian mereka jadikan sebagai sebuah
kesimpulan. Kalau ditanya bagaimana reaksinya, tentu ada yang senang dengan metode active learning dan ada juga yang merasa
nyaman kalau hanya sebagai pendengar yang baik, tetapi tentu yang biasa kita lakukan disini adalah kita akan selalu memotivasi siswa agar
mereka terlibat aktif dalam setiap pembelajaran yang ada.
c. Faktor yang mempengaruhi Pelaksanaan strategi active learning
dalam pembelajaran PAI:
1 Apa saja faktor pendukung dan penghambat pada saat pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran PAI di SMA Madania?
Jawab: Kalau untuk faktor pendukung saya kira sangat luar biasa di
Madania ya, semua fasilitas memungkinkan. Jadi, tidak banyak masalah untuk itu, semuanya mendukung kita punya resources yang
ok, kita punya koneksi internet yang ok, anak-anak bisa saja dalam saat belajar itu mereka saling berkelompok langsung connect to
internet, mereka saling berdiskusi. Kemudian kalau untuk faktor penghambat saya kira lebih banyak kepada siswanya mau atau tidak
terlibat karena tidak setiap anak itu memiliki kemampuan karakter yang senang bicara, senang terlibat. Ada juga anak-anak yang lebih
nyaman dengan diam, ada anak-anak yang tidak suka terlibat secara aktif mereka lebih senang nunggu saya kira itu saja sebab
penghambat. 2 Bagaimana cara bapakibu guru dalam mengatasi hambatan-hambatan
pada saat pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran PAI di SMA Madania?
Jawab: Kalau yang kita lakukan adalah ya tentu saja, guru
memotivasi memberikan banyak kesempatan kepada anak-anak yang memang membutuhkan perhatian lebih. Jadi yang kita lakukan, kalau
untuk seperti itu adalah kalau anak-anaknya pendiam, nah ini yang lebih banyak kita perhatikan, kalau anak-anak yang sudah bisa jalan
dengan sendirinya, mengemukakan pendapat dengan sendirinya, itu tidak terlalu kita inikan lagi karena dia sudah bisa, tetapi anak-anak
yang masih memerlukan bimbingan, anak-anak yang masih memerlukan dorongan, nah ini yang kita berikan. Makanya kadang-
kadang perlu kejelihan guru untuk memilih metode active learning yang cocok. Kalau berdebat tidak semuanya mau berdebat untuk
topik-topik tertentu. Makanya kita mencari, kita betul-betul mengetahui kondisi psikologis dikelas, seperti apa kira-kira metode
yang cocok untuk kelas ini. Kalau anaknya rata-rata pendiam, maka kita akan pakai metode yang seperti ini kalau anak-anaknya pada aktif
semua kita akan pakai metode yang seperti ini.
Bogor, 17 Juni 2014
Interviewee Interviewer
Rahmat Rizqa, S.Th.I Albert Ferdinand
Lampiran 4 HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA
Nama : Bahy Helmi Hartoyo Putra
Jabatan : Siswa Kelas 10 E
Haritanggal : Selasa 20 Mei 2014
Tempat : Gedung Australia
Waktu : 12.45-13.00 WIB
a. Sikaptanggapan siswa mengenai strategi active learning dalam Pembelajaran PAI:
1 Bagaimanakah tanggapan anda mengenai cara belajar yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran PAI dikelas?
Jawab: Cara belajarnya lumayan inovatif, Pak Furqon itu ngajarnya gak yang cuma kita dikasih slide terus suruh nyatet, tapi kadang kita
ada di bagi kelompok saling sharing antar kelompok terus kita juga kadang di suruh buat slide kemudian presentasi itu udah lumayan
menariklah cara mengajarnya. 2 Bagaimana tanggapan anda mengenai kemampuan guru dalam
mengajar PAI dikelas? Jawab: Kemampuannya sudah sangat baik, menguasai materi dengan
baik terus kalau ada sesi tanya jawab pasti kita dapat jawaban yang kita inginkan.
b. Metode apa yang digunakan oleh guru untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran PAI dikelas?
Jawab: Banyak sih ya, salah satu contohnya kita dibagi untuk berkelompok-kelompok terus kelompok-kelompok itu dikasih satu-satu
materi entah itu kita keliling atau bagaimana yang jelas nanti kita ada sesi untuk sharing antar kelompok dan juga tadi kita mendapatkan giliran
setiap minggu untuk membuat slide dan dipresentasiin.
c. Bagaimana pelaksanaan metode tersebut di dalam kelas? Jawab: Berjalan lumayan lancar ya, walaupun kadang-kadang suka ada
hambatan juga contohnya kayak yang tadi presentasi, ada ajah yang gak bawa slidenya atau kadang sesi sharing itu kadang kurang optimal karena
waktunya sudah habis kita belum sempat sharing. d. Kesulitan apa saja yang anda hadapi dalam belajar PAI?
Jawab: Sejauh ini sih gak terlalu banyak kesulitannya bahkan hampir gak ada cuman kadang-kadang susah nyari sourcenya ajah gitu kalau misalnya
dikelas dikasih pelajaran tentang malaikat kadang di buku gak selengkap yang diajarin dikelas jadi harus nyari-nyari source sendiri.
e. Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut? Jawab: Dengan belajar sendiri otodidak cari-cari sendiri materinya di
internet atau hubungi Pak Furqon bisa langsung atau lewat sosial media. f. Bagaimana cara guru membantu anda saat mengalami kesulitan dalam
belajar? Jawab: Guru agama Pak Furqon atau guru-guru lain di Madania juga
sebenarnya sangat gampang untuk dihubungi ya, kalau kita kesulitan dia siap setiap jam istirahat dikunjungi gitu untuk nanya materi pasti bakal
selalu dilayani. g. Bagaimana tindak lanjut yang dilakukan guru ketika jam pembelajaran
PAI telah selesai dikelas? Jawab: Tindak lanjutnya, ya biasanya untuk mengevaluasi siswa gimana
udah ngerti apa gak, guru memberikan tugas seperti membuat slide atau yang terakhir ini membuat sebuah artikel kayak makalah gitu tentang
materi yang udah diajarin.
Lampiran 4
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA
Nama : Farizal Mulyadi
Jabatan : Siswa Kelas 11 D
Haritanggal : Rabu 21 Mei 2014
Tempat : Gedung Australia
Waktu : 13.20-13.45 WIB
a. Sikaptanggapan siswa mengenai strategi active learning dalam Pembelajaran PAI:
1 Bagaimanakah tanggapan anda mengenai cara belajar yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran PAI dikelas?
Jawab: Pak Rizka sudah cukup baik untuk mengajarkan kita dikelas,
dia juga selalu menyiapkan slide-slide. Jadi sebelum pembelajaran itu dimulai, dia udah menyiapkan materi-materi yang akan diajarkan. Jadi,
semuanya sudah tersusun dengan baik. 2 Bagaimana tanggapan anda mengenai kemampuan guru dalam
mengajar PAI dikelas?
Jawab: Menurut saya, Pak Rizka sudah cukup memiliki pengetahuan
yang banyak tentang materi-materi yang akan disampaikan kepada anak muridnya. Jadi, sehingga ketika ada pertanyaan apapun dari anak
muridnya Pak Rizka akan bisa menjawabnya atas dasar-dasar yang telah dari sesuai al-
Qur’an atau hadist. Jadi tidak hanya menjawab, atas opininya sendiri tetapi juga didasari oleh dasar yang sudah pasti.
b. Metode apa yang digunakan oleh guru untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran PAI dikelas?
Jawab: Metode yang sering dipakai oleh Pak Rizka yaitu metode kerja
kelompok. Jadi kita dibuat kelompok untuk berdiskusi. Tapi, sebelum kerja kelompok dibagi yang per kelas itu kita biasanya diskusi secara
general satu kelas. Jadi belajarnya itu lebih kepada diskusi. Selain metode kerja kelompok itu sendiri juga Pak Rizka biasanya untuk kita
mempraktikkan materi yang diajarkan seperti waktu itu contohnya materi dakwah. Jadi, kita ditugaskan untuk berdakwah didepan teman-teman
kelas kita sendiri dan juga pada saat materi jenazah kita mempraktikkan dengan teman-teman sekelas bagaimana tata cara pemandian jenazah,
penguburan, mengkafani. Jadi dari awal proses jenazah sampai akhir kita praktikkan semua.
c. Bagaimana pelaksanaan metode tersebut di dalam kelas?
Jawab: Untuk pelaksanaan diskusi itu biasanya Pak Rizka membagi kita
ke dalam 4 kelompok. Jadi didalam 4 kelompok itu kita diberikan materi. Misalnya materi A, dimateri A itu ada sub-topiknya, disetiap kelompok
kecil itu membahas satu sub-topik itu sendiri, jadi bisa lebih rinci lagi. Jadi kita membahas sub-topiknya berdasarkan kelompok-kelompok kecil itu.
Setelah kita bahas, materi yang sub-topiknya itu akan kita sampaikan di depan teman-teman semua. Jadi, kita presentasikan setelah diskusi
didalam kelompok kecil itu. d. Kesulitan apa saja yang anda hadapi dalam belajar PAI?
Jawab: Kesulitan yang saya hadapi selama ini palin apabila menghafal
surat-surat yang panjang. e. Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
Jawab: Cara mengatasinya, saya biasanya baca surat itu berulang-ulang
kali sampai saya sudah terbiasa dengan bacaan itu dan sehingga diotak saya secara otomatis sudah terbayang sendiri kalimat-kalimat ayatnya itu
sendiri. f. Bagaimana cara guru membantu anda saat mengalami kesulitan dalam
belajar?
Jawab: Biasanya Pak Rizka memberi tahu mana bacaan yang seharusnya,
tajwidnya seperti apa? Jadi, kadang kan kita bacanya juga masih tersendat- sendat. Jadi, pak Rizka membantu kita untuk melancarkan bacaan itu
sendiri.
g. Bagaimana tindak lanjut yang dilakukan guru ketika jam pembelajaran PAI telah selesai dikelas?
Jawab: Biasanya Pak Rizka mengajak kita untuk duduk kembali,
mereview semua yang udah kita pelajari selama pelajaran itu dan diakhir kelas kita biasanya membaca hamdalah secara bersama-sama.
Lampiran 5 HASIL OBSERVASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENERAPKAN STRATEGI
ACTIVE LEARNING Nama Guru
: Muchamad Furqon, S.Ag. Tahun Pelajaran
: 2013-2014 Materi
: Semangat Menuntut Ilmu KelasSemester
: 10II Tanggal
: 20 Mei-21 Mei 2014 Waktu Tempat
: 07.40-14.20 WIBAsia 204 Berilah tanda
check list √ pada kolom yang telah tersedia
NO ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
KOMENTAR I
Kegiatan Awal Pendahuluan
1. Mengkondisikan persiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran.
√
Tempat duduk telah diatur sebelum siswa masuk ke dalam kelas dan
berdoa sebelum memulai pembelajaran.
2. Melakukan pengecekan kehadiran siswa
√
Guru menanyakan siswa yang tidak hadir ketika pembelajaran
berlangsung.
3. Melakukan apersepsi
√
Guru mengaitkan materi yang lalu dengan materi yang ingin
disampaikan dengan tanya jawab seputar hal yang telah siswa alami.
4. Membangkitkan rasa ingin tahu siswa motivasi
√
Guru mengajukan sebuah pertanyaan tentang materi yang
akan disampaikan dengan memberikan tayangan video.
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran √
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dengan pencapaian
yang akan diperoleh siswa meliputi pengetahuan, keterampilan dan
sikap.
6. Menyampaikan cakupan materi
√
Guru menjelaskan secara umum materi yang akan dipelajari dan
langkah-langkah yang akan dilakukan oleh siswa ketika
kegiatan belajar dimulai.
II Kegiatan Inti Pembelajaran
Eksplorasi
1. Mencari informasi yang luas dan dalam tentang materi yang dipelajari.
√
Siswa mencari melalui buku, ensiklopedia Islam, internet dan
lain-lain tentang materi yang akan dipelajari.
2. Belajar dengan beragam pendekatan, metode, dan sumber.
√
Siswa belajar dengan metode diskusi dengan Jigsaw model tim
ahli cooperatif script, presentasi dan simulasi dengan praktik
langsung.
3. Interaksi antara peserta didik, peserta
didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lain.
√
Siswa berinteraksi dengan guru maupun dengan siswa lainnya saat
ada hal yang ingin dan siswa sangat antusias serta berperan aktif
terhadap materi yang sedang dipelajari.
4. Terlibat secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
√
Siswa melakukan diskusi, presentasi, membuat peta
konsepmindmap tentang materi yang dipelajari
5. Melakukan percobaan, misalnya di laboratorium, studio dan lapangan.
√
Siswa melakukan simulasi dengan menanyakan kepada guru mengenai
jenjang pendidikannya pada saat ini.
Elaborasi 1. Membaca dan menulis hal beragam
melalui tugas yang bermakna. √
Siswa membuat peta konsep dari artikelbahan materi yang diberikan
oleh guru.
2. Mengerjakan tugas, diskusi, untuk memunculkan gagasan baru baik
secara lisan maupun tertulis.
√
Siswa melakukan diskusi setelah membuat peta konsep dari materi
yang telah dicatat kemudian mempresentasikan hasilnya dengan
teman kelompoknya.
3. Berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak dengan tanpa
rasa takut.
√
Setiap siswa dalam kelompoknya maju ke depan kelas untuk
mempresentasikan materi yang telah dikuasainya.
4. Berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.
√
Siswa melakukan presentasi dengan penguasaan materi dilihat dari
kelengkapan konten dan kreativitas dalam menyajikannya.
5. Pembelajaran kooperatif dan kolaboratif.
√
Siswa melakukan kerjasama dengan saling bertukar pengetahuan
dengan metode jigsaw dan cooperatif script.
6. Membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik secara individual
√
Siswa membuat ringkasan dari hasil diskusinya.
maupun kelompok. 7. Melakukan pameran, turnamen,
festival produk yang dihasilkan.
√
Siswa menempelkan hasil karyanya berupa gambartulisan di
displaymading kelas PAI.
8. Melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggan dan rasa
percaya diri peserta didik.
√
Siswa maju kedepan kelas tanpa rasa takut ketika melakukan
presentasi didepan kelas.
Konfirmasi 1. Memperoleh umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap
keberhasilannya. √
Guru memberikan penjelasan didasarkan pada al-
Qur’an dan hadits.
2. Memperoleh konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber.
√
Siswa bertanya jawab tentang hal yang masih belum di mengerti
tentang materi yang disampaikan.
3. Melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang dilakukan.
√
Siswa melakukan refleksi tentang pengalaman yang didapatkan
melalui kekurangan dan kelebihan dalam kegiatan pembelajarn yang
telah dilakukan.
4. Memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai
kompetensi dasar dari guru.
√
Guru sebagai narasumber dan fasilitator dalam setiap proses
pembelajaran.
III Kegiatan Penutup
1. Bersama-sama siswa merangkum dan menyimpulkan.
√
Guru memberi penguatan dan menyimpulkan materi yang
disampaikan yang terkait dengan aspek pengetahuan, keterampilan
dan sikap.
2. Melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilakukan.
√
Guru melakukan refleksi diri dengan cara mengajar yang baru
saja disampaikan dan merencanakan kegiatan tindak
lanjut dalam bentuk pembelajaran remedial, program pengayaan dan
memberikan tugas secara individu ataupun kelompok.
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
√
Memberikan dalam bentuk lisan untuk memotivasi siswa dalam
belajar serta menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
Lampiran 5 HASIL OBSERVASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENERAPKAN STRATEGI
ACTIVE LEARNING Nama Guru
: Rahmat Rizqa S. Th.I Tahun Pelajaran
: 2013-2014 Materi
: Perkembangan Islam pada Masa Modern KelasSemester
: 11II Tanggal
: 19-20 Mei 2014 Waktu Tempat
: 07.40-14.20 WIBAsia 204 Berilah tanda
check list √ pada kolom yang telah tersedia
NO ASPEK YANG DIAMATI
YA TIDAK
KOMENTAR I
Kegiatan Awal Pendahuluan
1. Mengkondisikan persiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran.
√
Tempat duduk telah diatur sebelum siswa masuk ke dalam kelas dan
berdoa sebelum memulai pembelajaran.
2. Melakukan pengecekan kehadiran siswa
√
Guru menanyakan siswa yang tidak hadir ketika pembelajaran
berlangsung.
3. Melakukan apersepsi
√
Guru mengaitkan materi yang lalu dengan materi yang ingin
disampaikan dengan tanya jawab seputar hal yang telah siswa alami.
4. Membangkitkan rasa ingin tahu siswa motivasi
√
Guru mengajukan sebuah pertanyaan tentang materi yang
akan disampaikan ketika siswa akan melakukan presentasi.
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran √
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dengan pencapaian
yang akan diperoleh siswa meliputi pengetahuan, keterampilan dan
sikap.
6. Menyampaikan cakupan materi
√
Guru menjelaskan secara umum materi yang akan dipelajari dan
langkah-langkah yang akan dilakukan oleh siswa ketika
kegiatan belajar dimulai.
II Kegiatan Inti Pembelajaran
Eksplorasi
1. Mencari informasi yang luas dan dalam tentang materi yang dipelajari.
√
Siswa mencari melalui buku, ensiklopedia Islam, internet dan
lain-lain tentang materi yang akan dipelajari.
2. Belajar dengan beragam pendekatan, metode, dan sumber.
√
Siswa belajar dengan metode presentasi.
3. Interaksi antara peserta didik, peserta
didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lain.
√
Siswa berinteraksi dengan guru maupun dengan siswa lainnya saat
ada hal yang ingin dan siswa sangat antusias serta berperan aktif
terhadap materi yang sedang dipelajari.
4. Terlibat secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
√
Siswa melakukan diskusi, presentasi, membuat peta
konsepmindmap tentang materi yang dipelajari
5. Melakukan percobaan, misalnya di laboratorium, studio dan lapangan.
√
Siswa melakukan presentasi di depan kelas dengan menayangkan
sebuah slide yang telah dibuat dan diskusikan oleh teman
kelompoknya.
Elaborasi 1. Membaca dan menulis hal beragam
melalui tugas yang bermakna. √
Siswa membuat peta konsep dari artikelbahan materi yang diberikan
oleh guru.
2. Mengerjakan tugas, diskusi, untuk memunculkan gagasan baru baik
secara lisan maupun tertulis.
√
Siswa melakukan diskusi setelah membuat peta konsep dari materi
yang telah dicatat kemudian mempresentasikan hasilnya dengan
teman kelompoknya.
3. Berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak dengan tanpa
rasa takut.
√
Setiap siswa dalam kelompoknya maju ke depan kelas untuk
mempresentasikan materi yang telah dikuasainya.
4. Berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.
√
Siswa melakukan presentasi dengan penguasaan materi dilihat dari
kelengkapan konten dan kreativitas dalam menyajikannya.
5. Pembelajaran kooperatif dan kolaboratif.
√
Siswa melakukan kerjasama dengan saling bertukar pengetahuan
dengan bertanya mengenai hal yang belum dipahami ketika teman yang
lain melakukan presentasi.
6. Membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik secara individual
maupun kelompok.
√
Siswa membuat ringkasan dari hasil presentasi.
7. Melakukan pameran, turnamen, festival produk yang dihasilkan.
√
Siswa menempelkan hasil karyanya berupa gambartulisan di
displaymading kelas PAI.
8. Melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggan dan rasa
percaya diri peserta didik.
√
Siswa maju kedepan kelas tanpa rasa takut ketika melakukan
presentasi degan menyajikan slidebahan materi dengan
kreativitas yang dimilikinya.
Konfirmasi 1. Memperoleh umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap
keberhasilannya. √
Guru memberikan penjelasan didasarkan pada al-
Qur’an dan hadits.
2. Memperoleh konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber.
√
Siswa bertanya jawab tentang hal yang masih belum di mengerti
tentang materi yang disampaikan.
3. Melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang dilakukan.
√
Siswa melakukan refleksi tentang pengalaman yang didapatkan
melalui kekurangan dan kelebihan dalam kegiatan pembelajarn yang
telah dilakukan. 4. Memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar dari guru.
√
Guru sebagai narasumber dan fasilitator dalam setiap proses
pembelajaran.
III Kegiatan Penutup
1. Bersama-sama siswa merangkum dan menyimpulkan.
√
Guru memberi penguatan dan menyimpulkan materi yang
disampaikan yang terkait dengan aspek pengetahuan, keterampilan
dan sikap.
2. Melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilakukan.
√
Guru melakukan refleksi diri dengan cara mengajar yang baru
saja disampaikan dan merencanakan kegiatan tindak
lanjut dalam bentuk pembelajaran remedial, program pengayaan dan
memberikan tugas secara individu ataupun kelompok.
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
√
Memberikan dalam bentuk lisan untuk memotivasi siswa dalam
belajar serta menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
1415-S1-G10-RI-LP-W19-MFQ-140107 Hal 1 dari 16
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah SMA Madania Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Kelas 10 - Semester 2 - 20132014 Minggu ke-21
Materi PembelajaranTopik: Perilaku semangat menuntut ilmuAkhlak
Alokasi Waktu: 4 Jam Pelajaran
Hasil Yang Diharapkan A. Kompetensi Inti:
1. 2.
3. 4.
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru ,
disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-aktif serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam, dan dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Memahami, menerapkan, menganalisa, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban, terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar:
4.5 Menceritakan tokoh-tokoh teladan dalam semangat mencari ilmu
C. Indikator Pencapaian Kompetensi:
4.5.1 4.5.2
4.5.3 Menceritakan kisah Ibnu Hajar Al-Asqolani dalam mencari ilmu
Menceritakan kisah BJ. Habibi dalam mencari ilmu Menceritakan karya dari tokoh tokoh teladan dalam menuntut ilmu
D. Tujuan Pembelajaran:
1. 2.
3. Sikap;
Terlibat aktif dalam pembelajaran Pengetahuan;
1. Menjelaskan pentingnya menjadi pribadi yang berilmu pengetahuan Keterampilan;
Terampil menerapkan konsepprinsip dalam menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran Agama Islam
E. Materi Pembelajaran:
Menceritakan tokoh-tokoh teladan dalam semangat mencari ilmu
F. PendekatanModelMetoda Pembelajaran:
Pendekatan Pembelajaran
Model Pembelajaran
: : COOPERATIVE SCRIPT
1. Guru membagi siswa untuk berpasangan 2. Guru membagikan wacanamateri tiap siswa untuk dibaca
dan membuat ringkasan 3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan
sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
1415-S1-G10-RI-LP-W19-MFQ-140107 Hal 2 dari 16
Metoda Pembelajaran
mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
Sementara pendengar : •
Menyimakmengoreksimenunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
• Membantu mengingatmenghafal ide-ide pokok dengan
menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
6. Siswa menyimpulkan pembahasan bersama-sama dengan Guru
: Diskusi, tanya jawab, roleplay
G. Rencana Pembelajaran Pertemuan 2 2 x 40 menit
Durasi: 2 Jam Pelajaran 80 menit a. Pendahuluan: 20 menit
1. Apersepsi: a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan kemudian
berdoa bersama. b. Menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi inti dan
kompetensi dasar serta indikator yang akan dicapai. c. Guru membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 3 orang.
d. Guru menggali informasi seputar pengetahuan siswa tentang keutamaan berilmu pengetahuan
e. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa, siswa dengan guru, dan siswa dengan sumber belajar
f. Guru menampilkan bahan ajar untuk siswa melalui LCD 2. Motivasi:
Memotivasi siswa untuk bersemangat menuntut ilmu 3. Pengetahuan Prasyarat:
Perilaku semangat menuntut ilmu merupakan akhlak mulia
b. Kegiatan Inti: 50 menit Model Pembelajaran Interaktif: COOPERATIVE SCRIPT
Dalam kegiatan inti, pendidik dan para peserta didik melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut.
a. Mengamati
- Mencermati kisah-kisah teladan beberapa tokoh dalam semangat mencari ilmu
- Menyimak penjelasan materi di atas melalui tayangan video atau media lainnya.
b. Mendemonstrasikan
-
Mendemonstrasikan salah satu tokoh yang memiliki semangat menuntut ilmu c.
Menanya -
Mengapa BJ Habibie ditawarkan untuk menjadi warga negara Jerman?
-
Bagaimana semangat beliau dalam belajar?
d. Mengumpulkan dataeksplorasi
- Peserta didik mendiskusikan sikap semangat yang dimiliki oleh para ilmuan
- Guru mengamati contoh perilaku semangat menuntut ilmu di sekolah
e. Mengasosiasi
-
Membuat kesimpulan tentang semangat menuntut ilmu yang dimiliki oleh BJ Habibie dan Ibnu Hajar al-Atsqalani
f. Mengkomunikasikan:
- Mendeskripsikan contoh perilaku semangat menuntut ilmu seperti yang dimiliki oleh para
ilmuan
- Mengevaluasi perilaku harian terkait dengan perilaku semangat menuntut ilmu
- Menyampaikan catatan hasil diskusi
1415-S1-G10-RI-LP-W19-MFQ-140107 Hal 3 dari 16
a. Pendidik meminta agar para peserta didik menyampaikan hasil dari pembelajaran tentang contoh perilaku semangat menuntut ilmu yang dimiliki oleh para ilmuan sebagai penutup
materi pembelajaran b. Pendidik mengevaluasi tentang pelaksanaan pembelajaran secara global
c. Pendidik menutupmengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalahdoa d. Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik sebelum keluar kelas dan peserta
didik menjawab salam. e. Refleksi Siswa: membuat laporan tentang pengalaman belajar siswa
H. Refleksi
I. Alat Bantu Pengajaran
a. LCD b. Laptop
c. HP d. Spidol
e. Whiteboard f. Worksheets
J. Sumber Pembelajaran
Al Quran al Karim Buku paket Agama Islam kelas 10, Yudistira, 2006
K. Penilaian
No Aspek Penilaian
Penilaian Teknik
Waktu Bentuk
Instrumen Sampel Instrumen
1.
Sikap
a Terlibat aktif dalam
pembelajaran b Bekerjasama
dalam kegiatan kelompok
c Toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif
Pengamatan Selama pembelajaran
dan saat diskusi
Non tes: 1. Tugas
2. Observasi
- Tugas Mengumpulkan
data gambar, berita, artikel tentang
pengalaman orang- orang yang berperilaku
semangat menuntut ilmu
- Observasi Mengamati
perilaku orang-orang yang memiliki
semangat menuntut ilmu
2.
Pengetahuan
a Menjelaskan kembali
pentingnya syariat dalam
kehidupan
b Menyatakan kembali
pentingnya mempelajari dan
mengamalkan al- Pengamatan
dan tes Penyelesaian
tugas kelompok
Tes tertulis 1. Akankah kamu menjadi
seorang yang berilmu pengetahuan?
2. Sudahkah kamu mempersiapkan segala
sesuatunya untuk menjadi seorang ilmuan?
Apa indikasinya?
1415-S1-G10-RI-LP-W19-MFQ-140107 Hal 4 dari 16
3.
Keterampilan Terampil
menerapkan konsepprinsip
dan menjalani kehidupan
yang sesuai dengan ajaran Agama Islam
Pengamatan Penyelesaian tugas
kelompok tugas:
Tugas kelompok
Memaparkan hasil pengamatan tentang hasil
yang diraih bagi orang- orang yang berperilaku
semangat menuntut ilmu
Memeriksa dan Menyetujui: Bogor, 22 Mei 2014
Secondary School Principal Guru Mata Pelajaran PAI Kelas 10
Alfi Affifah, S.P
Muchamad Furqon, S.Ag.