metode lainnya misalnya seperti gallery walk, hampir mirip dengan jigsaw juga, jadi siswa ini nanti dia akan mencari informasi tapi
informasi yang dia dapat itu nanti bisa jadi dia disampaikan ke teman kelompoknya atau teman yang lainnya dan dia sifatnya lebih bebas
dibandingkan jigsaw yang sudah dipatenkan artinya dari awal sudah ada kelompok dengan misalkan lima anggota maka dia akan kembali
lagi ke kelompok itu bedanya itu saja lebih ketat. Ada lagi misalnya metode role playing bermain peran itu juga bisa diterapkan
disesuaikan juga dengan materinya biasanya hal-hal semacam itu terkait dengan materi akhlak misalnya adab bertamu atau adab
perjalanan, atau adab makan dan sebagainya. itu bisa dibuat pembelajarannya dengan metode role playing. Ada lagi misalkan
dengan model cooperatif script, siswa diminta oleh gurunya untuk membuat semacam tulisan catatan-catatan itu dan dikerjakannya
secara bersama dalam satu tim kelompok. Hasil dari yang mereka buat itu nanti dilaporkan di depan kelas dan disimak oleh teman-teman
lainnya dan guru nanti menambahkan bilamana penyampaian atau meteri yang disampaikan itu belum lengkap atau yang tidak
tersampaikan. Banyak dan masih banyak lagi metode-metode lainnya yang bisa diterapkan, tapi paling tidak beberapa diantaranya yang
seperti itu kadang saya pakai. 3 Bagaimana kondisi siswa yang bapakibu ajar pada saat pelaksanaan
strategi active learning dalam pembelajaran PAI?
Jawab: Kondisi siswa khususnya kelas X, kalau dilihat dari sisi daya
tangkap individu pastinya berbeda-beda dalam hal ini kita kategorikan ada 3 tingkatan mulai dari yang low, middle sama high. Kemudian,
kalau dari sisi prilaku itu juga sama, ada anak yang dominan dalam artian proaktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, ada yang
mengalir begitu saja sesuai dengan apa yang disampaikan oleh guru, bahkan ada yang tidak peduli atau cuek-cuek saja meskipun cuek
disini dalam artian bukan dia tidak mengikuti aktifitas sama sekali, dia
tetap mengikuti tapi maksudnya dia harus mendapatkan instruksi- instruksi tambahan sehingga dia baru mau melakukan aktifitas itu.
Kondisi-kondisi tiap kelas atau tiap tingkatan secara garis besar pastinya akan muncul ketiga macam hal itu.
c. Faktor yang mempengaruhi Pelaksanaan strategi active learning
dalam pembelajaran PAI:
1 Apa saja faktor pendukung dan penghambat pada saat pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran PAI di SMA Madania?
Jawab: Faktor pendukung sebetulnya disini alhamdulillah Madania
sarana pembelajarannya sudah dibilang cukup lengkap tinggal guru yang bersangkutan sejauh mana mau memanfaatkan sarana
pembelajaran tersebut misalkan kalau dilihat dari cara IT nya tiap kelas itu sudah dilengkapi dengan satu unit komputer, sudah
dilengkapi pula dengan satu unit LCD. Sehingga seorang guru Madania itu, dia bisa memanfaatkan sarana pendukung untuk
mendukung pembelajaran active learning mereka. Disisi lain juga referensi-referensi terkait juga cukup lengkap, kemudian juga desain
kursi yang satu kursi satu siswa ini juga memberikan kemudahan kepada
guru untuk
mengatur ketika
misalkan dia
ingin mengelompokkan siswa, ketika dia ingin memisahkan siswa itu
dengan satu kursi satu siswa sangat mudah sekali untuk dibentuknya. Jadi, secara faktor pendukung untuk pembelajaran active learning di
Madania sudah mendukung sekali. Namun demikian pasti juga ada hambatan, hambatan ini terkadang lebih bersifat internal, pertama
kepada individu dari pengajar itu sendiri kerap kali pengajar dengan kesibukan-kesibukannya di Madania ini tidak hanya sebatas seorang
guru itu mengajar, tapi dia juga terkadang mendapat tugas lain yang bukan menjadi tugas utamanya sebagai guru, keterbatasan waktu
katakan demikian untuk menerapkan pembelajaran active learning kadang suka tidak maksimal juga, karena harus menyiapkan media
pembelajaran, harus menyediakan perangkat-perangkat pelajaran pendukung lainnya, karena keterbatasan waktu terkadang hal itu tidak
maksimal dimunculkan dalam pembelajaran oleh guru yang bersangkutan kemudian disisi lain juga dari faktor siswa sendiri,
kadang guru sudah bersemangat ingin mengajar katakanlah semangatnya sudah 90 tapi ketika itu misalkan siswanya baru
mengikuti pelajaran olahraga dengan kondisi yang lelah, berkeringat, dan sebagainya terkadang strategi-strategi pelajaran yang kita sudah
harus berikan sempurna, kesiapan guru yang sudah 90 dengan kondisi anak yang seperti tadi itu terkadang kesiapan mereka
menerima ilmu tidak sebanding dengan persiapan guru untuk menyampaikan ilmu bisa jadi mereka hanya 40 kesiapannya untuk
mengikuti pelajaran sehingga dari sini daya tangkapnya, kemudian juga daya keaktifannya itu menjadi tidak maksimal karena sudah lelah
di pembelajaran sebelumnya. Ini barangkali beberapa kendala dari pelaksanaan pembelajaran yang mengacu pada active learning.
2 Bagaimana cara bapakibu guru dalam mengatasi hambatan-hambatan pada saat pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran
PAI di SMA Madania?
Jawab: Kalau yang saya lakukan kadang begini, saya berpegang pada
satu prinsip bahwa tujuan pembelajaran ini harus tercapai. Ada istilah banyak jalan menuju Roma. Maka strategi-strategi yang kita sudah
buat, yang kita akan terapkan misalkan pada saat pembelajaran dan saat itu misalkan strategi itu tidak sesuai dengan kondisi kelas maka
saya suka melakukan menukar strategi dan itu terkadang juga tidak tercatat dalam RPP. Bagi saya pribadi itu tidak masalah karena RPP
itu hanya sebatas kerangka skenario pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru yang bersangkutan, lebih-lebih bila guru yang
bersangkutan tidak hadir maka guru pengganti tidak kebingungan harus ngapain apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran dengan
adanya RPP itu menjadi panduan dia dalam melaksanakan
pembelajaran tapi bagi guru yang membuat RPP itu sendiri yang bersangkutan itu bisa jadi dengan melihat kondisi anak yang
barangkali strategi ini tidak cocok dikelas ini, maka secara otomatis sang guru mengubah strategi pembelajarannya. Jadi itulah barangkali
hal-hal yang juga sering saya alami, saya lakukan sama anak-anak.
Bogor, 17 Juni 2014
Interviewee Interviewer
Muchamad Furqon, S.Ag. Albert Ferdinand
Lampiran 3 HASIL WAWANCARA DENGAN GURU PAI
Nama : Rahmat Rizqa, S.Th.I
Jabatan : Guru PAI Kelas XI
Haritanggal : Rabu 21 Mei 2014
Tempat : Gedung Australia
Waktu : 10.00-10.20 WIB
a. Cara memilih strategi active learning dalam pembelajaran PAI:
1 Bagaimana kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran PAI di SMA Madania?
Jawab: Kurikulum yang digunakan KTSP, ini adalah produk lama
menghabiskan kelas XI yang akan naik ke kelas XII bukan kurikulum 2013.
2 Bagaimana pencapaian tujuan pembelajaran PAI di SMA Madania?
Jawab: Meliputi kognitif, afektif dan psikomotorik. Kalau dari segi
kognitif tentu tergantung siswa dalam arti kata, masing-masing siswa itu unik, masing-masing siswa itu memiliki tingkat pemahaman
tertentu terhadap pembelajaran. Oleh karena itu, bagaimana tercapai atau tidak? kalau tercapai atau tidak dilihat dari sisi tes nilainya bagus
tapi kalau dilihat dari segi afektifnya apakah apa yang telah dipelajari itu kemudian terwujud dalam kehidupan sehari-hari nah mungkin ini
ceritanya agak panjang. Tentu tidak banyak, kita harus melakukan penelitian lebih jauh lagi bahwa yang telah dipelajari secara afektif itu
berhasil tercapai atau tidak. Psikomotorik untuk pelajaran agama, kalau praktik-praktik yang berhubungan dengan ibadah oke yah
shalat, kalau untuk kelas XI praktik yang berhubungan jenazah, kita betul-betul mempraktikan, ada dokumentasinya bahwa anak-anak
praktik langsung tentu kita berikan teorinya dulu kemudian setelah teori mereka mempraktikkan dengan boneka seterlah kemudian