Pengaruh Bahan Kimia terhadap Kesehatan

527 sistem syaraf pusat menyebabkan orang tidak sadar, pingsan atau kematian.

6.3.5. MSDS Material Safety Data Sheet atau lembar data keselamatan bahan

Lembar data keselamatan bahan secara garis besar harus memuat penjelasan-penjelasan antara lain :  Identifikasi dari bahan tersebut misalnya perusahaan dan supplier secara mendetail, nama produk atau codenya, penggunaannya, klasifikasi dari bahan  Komposisi dan ciri-ciri fisik khusus dari bahan misalnya bentuk, warna, bau, titik didih, titik uap, ph, LEL.  Informasi tentang bahaya bahan tersebut terhadap kesehatan  Tata cara penanggulangan bahaya dan prosedur penggunaan yang benar dari bahan  Tata cara penyimpanan bahan dan penggunaan yang aman dari bahan,

6.3.6. Prinsip pengendalian bahan kimia berbahaya

1 Identifikasi semua bahan kimia dan instalasi yang akan ditangani untuk mengenal ciri-ciri dan karakteristiknya 2 Evaluasi, untuk menentukan langkah-langkah atau tindakan yang diperlukan sesuai sifat dan karakteristik dari bahan atau instalasi yang ditangani sekaligus memprediksi resiko yang mungkin terjadi apabila kecelakaan terjadi. 3 Pengendalian sebagai alternatif berdasarkan identifikasi dan evaluasi yang dilakukan meliputi : ƒ Pengendalian operasional, seperti eliminasi, substitusi, ventilasi, penggunaan alat pelindung did yang sesuai dan menjaga hygiene perorangan ƒ Pengendalian organisasi administrasi, seperti pemasangan label, penyediaan lembar data kesehatan bahan MSDS, pembuatan prosedur kerja, pengaturan tata ruang, pemantauan rutin serta pendidikan dan latthan 528 ƒ Inspeksi dan pemeliharaan sarana, prosedur, dan proses kerja yang aman ƒ Pembatasan keberadaan bahan kimia berbahaya ditempat kerja sesuai dengan jumlah arnbang batasnya.

6.4. PENANGGULANGAN KEBAKARAN

6.4.1. Latar Belakang

Kebakaran dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Tidak ada tempat kerja yang dapat dijamin bebas resiko immune dari bahaya kebakaran. Kebakaran ditempat kerja dapat membawa konsekwensi yang berdampak merugikan banyak pihak balk bagi pengusaha, tenaga kerja maupun masyarakat luas. Akibat yang ditimbulkan dari peristiwa kebakaran ditempat kerja dapat mengakibatkan korban jiwa, kerugian material, hilangnya lapangan kerja dan kerugian lain yang tidak langsung, apalagi kalau kebakaran terjadi pada objek vital maka akan berdampak lebih luas lagi. Data kasus kebakaran yang dikutip dari .pusat laboratorium fisika forensik Mabes Polri dari tahun 1990 sampai 2001 menunjukkan : Tahun 1990 – 1996 Jumlah kejadian : 2033 kasus 80 kasus terjadi ditempat kerja 20 kasus terjadi diluar tempat kerja Tahun 1996 – 2001 Jumlah kejadian : 1121 kasus 76,1 kasus terjadi ditempat kerja 23,9 kasus terjadi diluar tempat kerja